Viral Tumbler Hilang di KRL, Begini Respons KAI Commuter

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Linimasa media sosial ramai memperbincangkan kasus kehilangan botol minum atau tumbler 'Tuku' yang tertinggal di rangkaian kereta rel listrik (KRL). PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter akhirnya buka suara.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda mengaku masih menelusuri kronologi kejadian sebenarnya. Dia juga membantah telah melakukan pemecatan terhadap pegawai.

"Kami perlu melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya. KAI Commuter sendiri tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan," ungkap Karina dalam keterangan resmi, Kamis (27/11/2025). 

"Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner” ia menambahkan.

Dia mengatakan, seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk menjalankan standar operasional dengan baik agar pelayanan kepada pengguna tetap terjaga. "Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi,” jelasnya.

KAI Commuter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya. "Kami mengingatkan kembali bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam commuter line merupakan tanggung jawab pengguna. Karena itu kami mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik," bebernya.

Ada Layanan Lost and Found

Karina menyebut, setiap stasiun memiliki layanan lost and found. Barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas. Jika tidak diambil dalam kurun waktu tertentu di stasiun tujuan akhir, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lebih lanjut.

Pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun pada prinsipnya, Karina tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal. 

"Barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan," ujar Karina.

Kronologi Penumpang Kehilangan Tumbler

Informasi, mulanya seorang penumpang KRL mengadukan satu buah tas yang tertinggal di KRL. Setelah diamankan petugas, dan penumpang mengambil keesokan harinya, ternyata tumbler miliknya hilang. Keluhannya ini dibagikan olehnya melalui media sosial.

Cerita tersebut pun beredar luas hingga mendapat berbagai respons dari warganet. Semakin ramainya cerita ini disebut membawa dampak buruk terhadap salah satu petugas yang mengamankan barang tertinggal tersebut. Kabarnya petugas itu berada 'di ujung tanduk' atau diberhentikan dari posisinya.

Warganet mendesak pihak KAI Commuter untuk mengusut hal tersebut. Serta memberikan kesempatan kembali bagi salah satu petugas tadi untuk bekerja kembali.

Perhatikan, Aturan Baru Bawa Power Bank di Kereta Api dari KAI

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan aturan baru bagi pelanggan yang membawa power bank selama perjalanan kereta api. Penumpang hanya diperbolehkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 Wh (Watt-hour). Adapun cara menghitung kapasitas Wh yaitu: (kapasitas mAh × voltase) / 1.000.

Tujuan dari kebijakan ini dikatakan demi menjaga perjalanan tetap aman, nyaman dan tanpa kendala. Ini diungkapkan Manajer Humas KAI Divre I Sumatera Utara, M. As’ad Habibuddin melansir Antara, Senin (25/11/2025).

Selama perjalanan, pelanggan masih diperbolehkan menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat pribadi. Namun, terdapat larangan untuk mengisi ulang daya power bank menggunakan stop kontak yang tersedia di kereta.

“Stop kontak hanya dapat digunakan untuk perangkat dengan konsumsi daya rendah, seperti earphone, handphone, tablet dan laptop,” jelasnya.

Selain itu, penumpang wajib memastikan bahwa power bank yang dibawa berada dalam kondisi baik—tidak rusak, tidak menggembung, dan memiliki label kapasitas yang jelas. Aturan ini juga sejalan dengan upaya KAI meningkatkan kesadaran keselamatan di antara pelanggan.

"Kami berharap seluruh penumpang dapat turut mendukung terciptanya perjalanan yang aman dan nyaman dengan menggunakan perangkat elektronik, termasuk power bank, secara bertanggung jawab," katanya.

Hindari Potensi Risiko

Ia mengatakan kebijakan baru tersebut merupakan bagian dari komitmen KAI dalam menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan seluruh penumpang.

Menurut dia, power bank kini menjadi perangkat penting bagi banyak pelanggan untuk mengisi daya ponsel atau perangkat elektronik lainnya, namun penggunaannya harus tetap berada dalam batas aturan untuk menghindari potensi risiko.

"Penerapan aturan baru ini bertujuan untuk memitigasi potensi bahaya yang dapat timbul akibat penggunaan power bank yang tidak sesuai standar. Kami mengajak seluruh pelanggan untuk lebih bijak dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan," katanya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |