Harga Emas Antam Lagi-Lagi Cetak Rekor Termahal, Hari Ini 8 Oktober 2025 Meroket Rp 12.000

2 weeks ago 58

Liputan6.com, Jakarta Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menyentuh rekor termahal sepanjang masa pada perdagangan Rabu ini. Pada perdagangan Selasa kemarin, harga emas Antam juga telah menyentuh rekor tertinggi.

Mengutip laman logammulia.com, Rabu (8/10/2025), harga emas Antam hari ini naik Rp 12.000 menjadi Rp 2.296.000 per gram. Pada perdagangan Selasa kemarin, harga emas Antam di angka Rp 2.284.000 per gram.

Demikian untuk harga pembelian kembali (buyback) juga juga mengalami kenaikan dan mencetak rekor termahal.

Harga buyback emas Antam naik Rp 12.000 menjadi Rp 2.144.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.144.000 per gram.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Rabu (8/10/2025):

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.198.000.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.296.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.532.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 6.773.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 11.255.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 22.455.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 56.012.000.
  • Harga emas 50 gram: Rp 111.945.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 223.812.000.⁠
  • Harga emas 250 gram: Rp 559.265.000.⁠
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.118.320.000.⁠
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.236.600.000.

Makin Mahal, Harga Emas Cetak Sejarah Baru

Sebelumnya, harga emas mencapai USD 4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada perdagangan hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena investor mencari tempat berlindung yang aman dari kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah, volatilitas geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi yang membandel.

Harga emas dunia ditutup pada rekor USD 4.004,40 per ons, setelah mencapai titik tertinggi intraday sepanjang masa di USD 4.014,60. Harga emas telah naik sekitar 50% tahun ini karena  kurs dolar AS telah turun 10% dan Presiden Donald Trump mengacaukan sistem perdagangan global dan mengancam independensi Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Bank sentral dan investor ritel membeli emas dengan cepat. Tiongkok dan negara-negara lain beralih dari obligasi pemerintah AS ke emas setelah Washington memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada tahun 2022, dan investor ritel mencari perlindungan terhadap inflasi.

Kenaikan harga logam mulia terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga pada bulan September untuk pertama kalinya tahun ini, membuat instrumen utang jangka pendek seperti surat utang negara (Treasury bill) kurang menarik bagi investor.

Pasar memperkirakan The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi, di mana saat ini berada di kisaran 4,00% hingga 4,25%, sebelum akhir tahun. The Fed akan mengadakan pertemuan berikutnya dalam tiga minggu, pada 29 Oktober.

Investasi Emas

Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, pada hari Selasa merekomendasikan agar investor menempatkan sekitar 15% portofolio dalam bentuk emas .

”Instrumen utang bukanlah cara yang efektif untuk menyimpan kekayaan,” kata Dalio di Forum Ekonomi Greenwich di Connecticut.

(Emas) satu aset yang berkinerja sangat baik ketika bagian-bagian umum portofolio Anda turun,” lanjut dia.

Bank of America pada hari Senin mendesak investor untuk berhati-hati dalam mendekati harga emas karena harga mendekati USD 4.000. BofA memperingatkan klien bahwa emas menghadapi kelelahan tren naik, yang dapat menyebabkan Konsolidasi atau koreksi pada kuartal keempat.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |