Elon Musk Bantah Mars Jadi Pelarian Miliarder, Ini Risiko Nyatanya

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Elon Musk kembali meluruskan anggapan publik soal rencananya membawa manusia ke Mars. Pendiri SpaceX itu menegaskan, kehidupan di Planet Merah bukanlah “pelarian” mewah bagi para miliarder, melainkan penuh risiko dan jauh dari kenyamanan.

Dalam penampilannya di The Katie Miller Podcast pada pertengahan Desember, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (21/12/2025), Elon Musk berbicara blak-blakan soal ambisi menjadikan manusia sebagai spesies multi-planet. Saat ditanya apakah ia lebih memilih menyelamatkan umat manusia di Bumi atau menjamin kelangsungan hidup di Mars, Musk langsung menolak premis tersebut.

“Ini dikotomi yang keliru,” ujar Elon Musk.

Ia menegaskan, Bumi masih jauh lebih baik dibandingkan Mars dalam segala aspek. Namun, jika manusia ingin bertahan dalam jangka panjang, menjadi spesies multi-planet dinilainya sebagai satu-satunya pilihan realistis.

Elon Musk juga membantah pandangan bahwa Mars akan menjadi tempat perlindungan eksklusif bagi orang-orang superkaya.

“Kadang orang berpikir pergi ke Mars itu pelarian dari Bumi atau tempat berkumpulnya para miliarder,” katanya.

“Padahal Mars akan sangat berbahaya, jauh lebih berisiko dan jauh kurang nyaman dibandingkan Bumi.”

Penghuni Awal Mars adalah Pionir Sejati

Ia bahkan menggambarkan kondisi hidup di Mars dengan sangat jujur.

“Akan sangat tidak nyaman. Makanannya tidak akan seenak di Bumi. Kamu bisa mati. Ini akan menjadi kerja keras besar-besaran dan belum tentu berhasil,” kata Musk.

Musk membandingkan kolonisasi Mars dengan masa awal pemukiman Jamestown di Amerika, ketika banyak pendatang meninggal hanya untuk bertahan hidup.

Ia berseloroh, jika media sosial sudah ada saat itu, mungkin orang-orang akan mengunggah video kematian mereka dan membuat orang lain enggan ikut berlayar.

Meski dalam wawancara ini Musk tidak secara rinci membahas rencana kolonisasi Mars, ia selama ini konsisten menyebut bahwa pemukiman di Mars penting demi kelangsungan hidup umat manusia.

Menurutnya, para penghuni awal Mars adalah pionir sejati, bukan wisatawan luar angkasa.

Utopia Futuristik

Soal makanan, Elon Musk mengakui Mars jelas kalah telak dibandingkan Bumi. Saat ditanya makanan favoritnya, ia tanpa ragu menjawab,

“Makanan Amerika favorit saya… cheeseburger itu luar biasa. Penemuan yang jenius.”

Ia bahkan mengaku bisa saja makan cheeseburger seumur hidup, meski mungkin akan membosankan.

Dengan nada realistis, Elon Musk menutup imajinasi soal Mars sebagai utopia futuristik. Tidak ada restoran mewah, tidak ada kenyamanan, dan tidak ada ruang untuk pilih-pilih makanan. Mars, menurutnya, lebih mirip kapsul logam sempit dengan ransum terbatas.

Namun jika suatu hari Bumi menghadapi ancaman besar dan manusia butuh rencana cadangan, Elon Musk memastikan setidaknya sudah ada yang memikirkannya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |