Liputan6.com, Jakarta - Di balik inovasi yang mengubah dunia, perusahaan raksasa yang menggerakkan pasar, dan proyek ambisius yang membentuk masa depan, selalu ada sosok-sosok yang memimpin—para miliarder.
Mereka bukan hanya individu super kaya, melainkan arsitek utama ekonomi global, motor penggerak industri, dan penentu arah aliran modal dunia.
Konsentrasi kekayaan ekstrem ini di berbagai negara bukan sekadar angka-angka fantastis, tetapi cerminan dari kekuatan ekonomi, ekosistem inovasi, dan stabilitas pasar di suatu kawasan.
Memasuki tahun 2025, peta distribusi kekayaan global terus bergeser, mencerminkan gejolak geopolitik, kemajuan teknologi yang eksplosif, dan kebangkitan pasar-pasar baru.
Jumlah miliarder di suatu negara dapat menjadi indikator kuat mengenai seberapa subur lingkungan bisnisnya, seberapa besar pasar domestiknya, dan seberapa efektif negara tersebut dalam menumbuhkan talenta wirausaha.
Mari kita telusuri dan bedah secara mendalam sepuluh negara teratas yang menjadi rumah bagi jumlah miliarder terbanyak di tahun 2025.
Dikutip dari wionews, Minggu (19/10/2025), kita akan melihat mengapa negara-negara ini memimpin, sektor apa yang menjadi sumber kekayaan mereka, dan apa artinya konsentrasi kekayaan ini bagi perekonomian lokal dan tatanan global secara keseluruhan.
1. Amerika Serikat: Puncak Kekuatan Inovasi
902 Miliarder
Total Kekayaan Bersih: USD 6,8 Triliun
Amerika Serikat (AS) tidak tergoyahkan di puncak daftar. Dengan hampir seribu miliarder, AS mendominasi, didukung oleh total kekayaan bersih yang melampaui gabungan banyak negara. Kota-kota seperti New York, San Francisco, dan Los Angeles adalah pusat utama tempat tinggal para miliarder.
Konsentrasi kekayaan ini dipicu oleh ekosistem inovasi yang sangat kuat, pasar yang sangat besar dan terbuka, serta akses modal ventura yang tak terbatas.
Sektor teknologi, keuangan, dan e-commerce menjadi mesin pencetak kekayaan utama di Negeri Paman Sam.
2. China: Pertumbuhan Cepat di Tengah Aturan Ketat
450 Miliarder
Tumbuh 44 Orang dari Tahun Lalu
China mengukuhkan posisinya di peringkat kedua, meskipun pertumbuhan ekonominya menghadapi tantangan. Kota-kota seperti Shanghai, Beijing, dan Shenzhen menjadi pusat utama kenaikan ini, didorong oleh sektor teknologi yang meledak, manufaktur, dan investasi.
Walaupun pemerintah Tiongkok semakin meningkatkan regulasi terhadap perusahaan besar, penciptaan kekayaan di negara ini tetap tangguh dan menunjukkan potensi pasar domestik yang kolosal.
3. India: Kebangkitan Raksasa Wirausaha
205 Miliarder
Tumbuh 5 Orang dari Tahun Lalu
India menempati posisi ketiga, melompat berkat pertumbuhan kelas menengah dan startup yang pesat. Mumbai, New Delhi, dan Bengaluru adalah kota yang subur bagi wirausahawan di bidang teknologi, farmasi, dan keuangan.
Pasar konsumen India yang terus berkembang dan semangat wirausaha yang tinggi terus memperluas jajaran orang-orang kaya di negara ini.
4. Jerman: Pemimpin Industri Eropa
171 Miliarder
Naik dari 132 Orang Tahun Lalu
Sebagai kekuatan ekonomi utama di Eropa, Jerman menjadi rumah bagi 171 miliarder. Peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya ini ditopang oleh basis industri yang sangat kuat, dominasi di sektor otomotif, dan layanan keuangan yang solid.
Frankfurt dan Munich adalah pusat keuangan dan industri yang vital, menjaga Jerman sebagai sumber miliarder utama di Benua Biru.
5. Rusia: Kekayaan dari Energi dan Komoditas
140 Miliarder
Naik dari 120 Orang
Meskipun menghadapi sanksi ekonomi dan volatilitas, Rusia menunjukkan ketahanan dalam jumlah miliarder. Moskow tetap menjadi pusat kekayaan utama, didorong oleh sektor energi, komoditas, dan keuangan.
Kekayaan di sini cenderung terkonsentrasi di tangan para oligarki yang memiliki kendali atas sumber daya alam negara.
6. Kanada: Sumber Daya Alam dan Teknologi Baru
76 Miliarder
Pertumbuhan Stabil dari 67 Orang
Kanada menunjukkan pertumbuhan yang stabil, didorong oleh kekayaan yang berakar pada sumber daya alam, real estat, dan sektor teknologi. Toronto dan Vancouver adalah kota kunci bagi para miliarder.
Kebijakan yang mendukung inovasi dan imigrasi juga turut menarik individu berharta tinggi ke negara ini.
7. Italia: Warisan Kemewahan dan Manufaktur
74 Miliarder
Kekuatan Budaya yang Abadi
Italia menaungi 74 miliarder yang sebagian besar mengendalikan industri mode, barang mewah, dan manufaktur berkelas dunia.
Milan menonjol sebagai ibu kota mode dan keuangan, di mana bisnis keluarga bersejarah berhasil berevolusi dan tetap relevan di pasar global.
8. Hong Kong: Gerbang Keuangan Asia
66 Miliarder
Resilien di Tengah Perubahan Geopolitik
Meskipun terjadi pergeseran geopolitik dan tantangan politik, Hong Kong tetap menjadi pusat keuangan penting dengan 66 miliarder.
Posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang ke Asia memelihara kekayaan di sektor real estat, keuangan, dan perdagangan.
9. Brasil: Kekuatan Komoditas dan Pertanian
56 Miliarder
Terpengaruh Fluktuasi Ekonomi
Brasil menjadi rumah bagi 56 miliarder, yang sebagian besar berbasis di São Paulo. Kekayaan mereka bersumber dari sektor komoditas, keuangan, dan pertanian.
Meskipun fluktuasi ekonomi berdampak pada pertumbuhan, keluarga-keluarga kaya di Brasil masih memegang aset yang signifikan.
10. Britania Raya (UK): Pusat Keuangan Global
55 Miliarder
Kekuatan The City of London
Britania Raya menutup daftar ini dengan 55 miliarder yang sebagian besar terkonsentrasi di London. Kekayaan ini didorong oleh sektor keuangan, real estat, dan ritel.
Status London sebagai pusat keuangan global yang tak tertandingi menjadi jangkar utama bagi kelas kaya di negara tersebut.