Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya di Indonesia seluruh unit Sekolah Rakyat, menggunakan AI Talent DNA ESQ, sebuah terobosan yang memadukan teknologi kecerdasan buatan dengan pendidikan karakter.
Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman, di mana setiap anak memiliki potensi unik yang perlu dikenali sejak dini. Melalui AI Talent DNA ESQ, setiap peserta didik dapat dipetakan bakat, minat, serta kepribadiannya secara lebih akurat, sehingga proses belajar tidak lagi bersifat seragam, melainkan sesuai dengan jati diri masing-masing.
Kehadiran teknologi ini bukan hanya menandai langkah maju bagi Sekolah Rakyat, tetapi juga membuka babak baru bagi dunia pendidikan Indonesia untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.
Presiden Prabowo Subianto berpesan kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat untuk dapat mendidik murid-murid dari Sekolah Rakyat dengan baik. Langkah para murid tersebut ke depan diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat dirinya, orang tua, dan keluarganya keluar dari jurang kemiskinan.
"Anda memiliki tugas yang sangat mulia. Anda sedang menyiapkan tunas-tunas bangsa. Anda sedang dalam rangka upaya kita bersama memutus rantai kemiskinan. Saya titip mereka kepada para guru Sekolah Rakyat, Anda sudah diseleksi melalui program yang ketat," ungkap Presiden Prabowo dikutip Senin (25/8/2025).
Dengan pembinaan dan pendidikan yang baik dari para guru, akan memberikan harapan dan kegembiraan bagi murid Sekolah Rakyat. Upaya ini merupakan kerja bersama dalam membangun untuk mewujudkan kesejahteraan bagi Indonesia.
3 Hal Kunci
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan tiga kunci untuk memahami Sekolah Rakyat; pertama memuliakan wong cilik dengan memberikan penghormatan, memberikan fasilitas sekolah unggulan, memberikan pelayanan terbaik dan menumbuhkan percaya diri bahwa mereka setara dan berdaya yang semua upaya ini difasilitasi oleh negara..
Sementara kunci kedua memahami Sekolah Rakyat, yakni menjangkau yang belum terjangkau. Saifullah menegaskan bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk menyentuh lapisan masyarakat paling bawah. Adapun kunci ketiga untuk memahami Sekolah Rakyat, yaitu memungkinkan yang tidak mungkin.
"Sekolah Rakyat memberikan harapan, menumbuhkan rasa, mengubah mimpi yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sekolah rakyat melahirkan 'pemungkin-pemungkin' baru. Mereka tidak harus sama dengan nasib orang tuanya. Saya minta ini benar-benar dipahami dengan baik," tegasnya.
Sementara itu, menurut Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian, Sekolah Rakyat adalah konsep pendidikan yang sempurna. "Percaya, Tahun 2045, Sekolah Rakyatlah nukleus (inti sel) Indonesia Emas Tahun 2045," ujar dia.
Kata Ary Ginanjar, sebanyak 92 persen siswa SMA bingung menentukan jurusan dan jenjang karier setelah lulus. "Tapi itu tidak terjadi di Sekolah Rakyat, karena begitu (kelas) satu SMA, dia tahu mana Bahasa, mana IPA, mana dokter, mana pengusaha, dan mana nelayan," ungkapnya.
Di Sekolah Rakyat, guru-guru sudah tahu bagaimana nanti mengarahkan anak-anak ke depan melalui DNA talent mapping. Ketika talenta sudah dipetakan dan diasah, maka akan berpengaruh pada prestasi.
Ilmu Paling Penting
Ary Ginanjar, menyatakan ilmu paling penting dalam kehidupan adalah kenal diri, sehingga bisa menempatkan diri dan membawa diri di manapun berada. "Bagaimana cara kenal diri, hanya ada di Sekolah Rakyat, dengan manajemen talent DNA," tuturnya.
“Dengan manajemen talenta berbasis AI buatan Indonesia, para siswa tidak akan bingung lagi memilih jurusan. Mereka dapat mengenali bakat serta talentanya masing-masing. Ini adalah bentuk dukungan tulus ikhlas kepada program Presiden Prabowo sebagai inisiator Sekolah Rakyat yang dijalankan Kementerian Sosial yang dipimpin Gus Ipul,” imbuhnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat selain menawarkan konsep pendidikan komprehensif juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu dengan mengolaborasikan beragam program prioritas seperti cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis, jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program 3 juta rumah.
Hingga kini Sekolah Rakyat telah dan akan beroperasi di 165 titik di seluruh Indonesia .Pada tahun ajaran 2025/2026 Kemensos menargetkan 165 Sekolah Rakyat beroperasi dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.