Delapan Blok Migas Siap Dilelang Pekan Depan, Ini Lokasinya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menggulirkan upaya penguatan sektor energi nasional. Pada pekan depan, Kementerian ESDM berencana melelang delapan blok migas sebagai bagian dari strategi mendorong kegiatan eksplorasi dan menjaga keberlanjutan produksi minyak dan gas bumi nasional.

Rencana tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman.

“Insya Allah, minggu depan masih ada delapan blok lagi yang akan kami lelang,” ujar Laode dikutip dari Antara, Sabtu (20/12/2025).

Pelelangan delapan blok migas ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian penawaran 75 blok migas yang telah disiapkan pemerintah. Blok-blok tersebut diproyeksikan menjadi sumber cadangan baru guna mengantisipasi penurunan produksi dari lapangan migas yang sudah beroperasi.

Sepanjang 2025, pemerintah telah dua kali mengumumkan lelang blok migas. Lelang tahap pertama dilakukan pada 20 Juni 2025 dengan menawarkan tiga wilayah kerja (WK). Sementara itu, lelang tahap kedua diumumkan pada 14 Oktober 2025 dengan sembilan WK migas.

Laode menegaskan, pelelangan blok migas ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang sektor energi nasional. Pemerintah berharap, masuknya investor baru dapat mempercepat eksplorasi dan penemuan cadangan migas baru di berbagai wilayah Indonesia.

“Saya barusan lapor ke Pak Menteri, beliau bilang, ya sudah lelang. Ke-75 blok ini adalah andalan kita, pundi-pundi tabungan kita pada saat lapangan-lapangan yang sudah ada mulai turun (produksinya),” kata Laode.

Ia menjelaskan, delapan blok migas yang akan dilelang pada tahap ketiga ini sebagian besar berlokasi di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur. Salah satu wilayah yang masuk dalam daftar berada di Sulawesi Tenggara.

Pemerintah menilai kawasan tersebut masih memiliki potensi migas yang cukup menjanjikan, namun membutuhkan investasi dan teknologi untuk dapat dikembangkan secara optimal.

Terkait minat peserta lelang, Laode menyebut biasanya perusahaan yang mengikuti proses lelang adalah pihak-pihak yang telah melakukan joint study sebelumnya. Melalui studi bersama tersebut, calon investor telah mengantongi data awal mengenai potensi wilayah kerja yang ditawarkan.

“Umumnya, yang sudah joint study ini ikut lelang dan dia yang mendapatkan, karena dia punya data yang sudah cukup,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM telah menyiapkan 75 blok migas yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, hingga wilayah lepas pantai.

Seluruh blok migas tersebut dinyatakan siap untuk dikembangkan, baik melalui mekanisme penugasan langsung maupun lelang reguler. Pemerintah berharap, langkah ini mampu menarik investasi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.