TNI Ikut Jaga Kilang Pertamina, Wamen ESDM: Sudah Penugasan

43 minutes ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung buka suara mengenai rencana TNI ikut mengamankan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero). Menurut dia, itu sudah menjadi satu penugasan kepada aparat pengamanan, termasuk TNI.

Yuliot menerangkan, tugas yang diberikan yakni terkait pengamanan objek vital nasional (obvitnas). Pengamanannya, dilakukan baik oleh TNI maupun anggota Kepolisian.

"Jadi, untuk penugasan TNI, ini merupakan objek vital nasional. Jadi, objek vital nasional itu harus diamankan. Ya, termasuk pengamannya dari TNI Polri," kata Yuliot, ditemui di Hotel Sheraton, Jakarta, dikutip Rabu (26/11/2025).

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan TNI turun tangan untuk menjaga industri strategis nasional, salah satunya kilang milik Pertamina.

"Semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," kata Sjafrie saat menghadiri jumpa pers usai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, mengutip Antara.

Sjafrie menjelaskan, penjagaan instalasi strategis ini dilakukan guna memastikan ragam aset industri milik pemerintah dalam keadaan aman dan berfungsi dengan baik.

TNI Berhak Menjaga

Selain itu, Sjafrie menilai TNI berhak menjaga instalasi strategis negara karena memiliki landasan hukum yang sah.

"Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu," tegas Sjafrie.

Batalyon Baru

Sjafrie melanjutkan, pengamanan industri strategis itu menjadi salah satu tugas dari Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang saat ini tengah dibangun oleh TNI di seluruh wilayah.

Sejauh ini, tercatat sudah ada lebih dari 100 BTP yang telah terbangun di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan BTP bertambah 150 per tahunnya.

Dengan penjagaan tersebut, Sjafrie yakin ragam industri strategis, seperti Pertamina ini akan bekerja secara maksimal sehingga memberikan dampak baik untuk kemakmuran masyarakat dan kedaulatan negara.

Produksi Minyak Mentah Kilang Pertamina Internasional Capai 159 Juta Barrel, Lampaui Target

Sebelumnya, Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil melampaui target operasional yang telah ditetapkan Pada semester pertama 2025. Realisasi ini menjadi komitmen perusahaan dalam memperkuat perannya sebagai salah satu pilar ketahanan energi nasional.

Pjs. Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional Milla Suciyani menjelaskan, hingga Juni 2025, KPI telah mengolah minyak mentah sekitar 159 juta barrel, melampaui target RKAP sebesar 158,6 juta barrel. Dari volume tersebut, KPI mencapai yield valuable product sebesar 84%, lebih tinggi dari target awal.

“Sebagai bagian dari ketahanan energi nasional, kami bertanggung jawab menghasilkan produk BBM dan Non-BBM yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Mengoptimalkan operasi kilang sesuai target mencerminkan kontribusi strategis KPI, berkat sinergi seluruh pihak, baik internal maupun pemangku kepentingan,” jelas Milla dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9/2025).

Selain produksi, KPI fokus pada keandalan kilang dengan langkah-langkah preventif. KPI juga mendorong efisiensi energi, tercermin dari Energy Intensity Index (EII) sebesar 105, lebih rendah dari target RKAP 107, menunjukkan kilang semakin hemat energi dalam menghasilkan bahan bakar dan produk petrokimia.

Program Dekarbonisasi

Efisiensi ini sejalan dengan program dekarbonisasi KPI, yang berkontribusi pada pengurangan emisi kumulatif hingga 205 ribu ton CO2 ekuivalen, melampaui target 157 ribu ton CO2 ekuivalen.

“Pencapaian PAF dan EII membuktikan KPI unggul dalam produksi dan pengelolaan kilang, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat,” tambah Milla.

KPI menegaskan komitmennya untuk menghadirkan energi andal, efisien, dan berkelanjutan, dengan optimisme tinggi memasuki semester kedua 2025.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kilang Pertamina berperan penting menjaga ketersediaan BBM dan produk petrokimia, dengan kualitas yang memenuhi standar nasional.

“Pertamina mengapresiasi KPI yang memastikan pasokan BBM dan petrokimia bagi kebutuhan nasional melalui pengelolaan kilang yang handal,” ujar Fadjar.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina mendukung target net zero emission 2060 dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |