SoftBank Raup Keuntungan Rp 317,67 Triliun Berkat Investasi di AI

2 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa teknologi asal Jepang, SoftBank Group Corp, kembali mencetak sejarah dengan membukukan keuntungan fantastis sebesar USD 19 miliar atau sekitar Rp 317,67 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.719) dari Vision Fund pada kuartal fiskal kedua 2025.

Lonjakan keuntungan ini terjadi seiring dengan derasnya arus investasi perusahaan dalam kecerdasan buatan (AI), termasuk keterlibatannya di perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, serta platform pembayaran digital PayPay. Demikian mengutip CNBC, Rabu (12/11/2025).

Langkah strategis SoftBank dalam memperkuat posisinya di dunia teknologi terbukti membuahkan hasil gemilang . Pendapatan dari sektor AI bahkan mencapai rekor tertinggi baru dengan pertumbuhan tahunan mencapai 93 persen hingga 30 September 2025. Tak hanya itu, keuntungan dari investasi langsung di OpenAI menyumbang porsi besar, yakni mencapai 2,2 triliun yen atau USD 14,3 miliar. Jumlah itu setara Rp 239,06 triliun.

Dalam laporan kinerja yang dirilis pada Selasa, 11 November 2025, SoftBank juga mengumumkan rencana pemecahan saham atau stock split dengan rasio empat banding satu (4:1) pada akhir tahun. Langkah ini bertujuan untuk membuat saham lebih terjangkau bagi investor ritel serta memperluas basis pemegang saham global.

Kinerja cemerlang Vision Fund turut didorong oleh peningkatan nilai portofolio investasi di berbagai sektor teknologi masa depan, mulai dari robotika, kecerdasan buatan, hingga riset Artificial Super Intelligence (ASI). SoftBank menegaskan komitmennya untuk menjadi pemain kunci dalam evolusi teknologi global dengan fokus pada inovasi AI yang berkelanjutan.

Kinerja Kuartal Kedua SoftBank Melampaui Ekspektasi Pasar

Berdasarkan data LSEG, laba bersih SoftBank mencapai 2,5 triliun yen atau sekitar Rp 270,4 triliun (kurs 1 yen = Rp 108,05), jauh melampaui estimasi analis sebesar 206,89 miliar yen, sekitar Rp 22,3 triliun. Pendapatan kuartalan juga menyentuh 1,92 triliun yen, sekitar Rp 207,5 triliun, sedikit di atas proyeksi pasar sebesar 1,9 triliun yen atau sekitar Rp 205,3 triliun.

Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan dari laba tahun sebelumnya yang "hanya" 1,18 triliun yen, sekitar Rp 127,5 triliun.

Meski sempat tertekan akibat kekhawatiran pasar terhadap potensi gelembung AI, saham SoftBank tetap menunjukkan performa positif sepanjang 2025 dengan kenaikan lebih dari 140 persen.

Namun, pekan lalu saham perusahaan sempat anjlok karena kekhawatiran investor global terkait valuasi tinggi sektor AI, menjadikannya penurunan mingguan terburuk sejak Maret 2020.

SoftBank Tambah Investasi Rp 375,3 Triliun di OpenAI

Tidak berhenti di situ, SoftBank mengumumkan rencana investasi tambahan sebesar USD 22,5 miliar atau sekitar Rp 375.3 triliun, melalui Vision Fund 2 pada Desember mendatang untuk memperkuat kemitraan strategisnya dengan OpenAI.

Sebelumnya, perusahaan dilaporkan tengah menyelesaikan pendanaan senilai USD 30 miliar, sekitar Rp 500.4 triliun untuk OpenAI, meskipun angka ini dapat disesuaikan menjadi USD 20 miliar, sekitar Rp 333.6 triliun, apabila restrukturisasi perusahaan AI tersebut tidak selesai hingga 31 Desember.

OpenAI baru-baru ini menegaskan statusnya sebagai entitas nirlaba publik (OpenAI Group PBC), menandai langkah baru dalam struktur kepemilikan dan transparansi organisasi. Restrukturisasi ini juga menjadi bagian penting dalam kelanjutan kolaborasi jangka panjang dengan investor besar seperti SoftBank.

Dengan arah bisnis yang semakin jelas dan dukungan dari tren global AI, SoftBank menegaskan bahwa fokus utamanya kini adalah memperluas portofolio teknologi futuristik yang mampu menghadirkan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |