Produsen Merek Daging Olahan Fiesta-Champ Bebas Radiasi Cesium-137

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan Radiasi Cesium-137 (Cs-137) memastikan PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk telah bebas dari radiasi. Proses dekontaminasi telah dilakukan di pabrik tersebut.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cs-137, Bara Krishna Hasibuan mengatakan produsen merek makanan olahan seperti Fiesta hingga Champ telah didekontaminasi dari paparan Cs-137.

"Kami sampaikan sebelumnya bahwa semua fasilitas tersebut, termasuk Charoen Pokphand, telah dilakukan dekontaminasi dan dinyatakan clean and clear," kata Bara dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mencatat ada 24 perusahaan yang terdeteksi paparan Cs-137. Charoen Phokphand masuk menjadi salah satu perusahaan dalam daftat tersebut.

"Kami sudah menyampaikan pemberitahuan kepada pemilik fasilitas industri tersebut untuk bisa kembali beraktivitas secara normal. Oleh karena itu semua produk yang mereka hasilkan dinyatakan aman," beber Bara.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, I Ketut Wirata mengetahui kalau pabrik Charoen Phokphand sempat disetop.

"Sebenarnya dari Charoen Phokphand sendiri, kami sudah mendapatkan informasi juga pemberitahuan resmi bahwa sebelumnya sempat dihentikan untuk produksi di sana, karena di sana ada rumah potong hewan unggas juga dan unit pengolahan pangan," ucapnya.

Dia menjelaskan, perusahaan itu kemudian melakukan pengujian sampel untuk mencari kandungan Cs-137. Hasilnya, tidak ditemukan paparan radioaktif Cs-137.

"Itu hasilnya menyatakan bahwa seluruh sampel itu tidak terdeteksi atau tidak ada paparan radioaktif, termasuk isotop Cesium-137, Sehingga dipastikan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi," ujar dia.

Dalam catatannya, produk Charoen Phokphand yang diolah di kawasan Cikande, Serang, Banten itu tidak diedarkan di dalam negeri. Melainkan produknya untuk diekspor ke negara lain.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menemukan 24 perusahan yang terdeteksi radiasi Cesium-137 (Cs-137). Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan dan pemetaan lebih lanjut di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, mengemukakan bahwa ada tiga sektor industri yang terkena kontaminasi Cs-137, di mana paling banyak berasal dari sektor industri peleburan logam.

"Terdapat 15 industri peleburan logam yang memiliki paparan radiasi Cesium-137 dan non Cesium-137, dengan laju dosis sebesar 0,18-700 mikroSievert per jam," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, dikutip Selasa (11/11/2025).

Selain industri peleburan logam, ada juga tiga industri makanan yang terdampak paparan radiasi Cs-137 dengan laju dosis 1,6-152 mikroSievert per jam.

Selain itu, terdapat juga 3 industri pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang punya paparan radiasi Cs-137 dan non Cesium-137. Dengan laju dosis sebesar 0,24-0,4 mikroSievert per jam.

Di luar itu, ada pula 6 lokasi timbunan scrap yang memiliki paparan radiasi Cesium-137 dengan laju dosis sebesar 11-10.000 mikroSievert per jam.