Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus memperkuat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai instrumen utama untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan iklim investasi di KEK menjadi salah satu kunci untuk mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Selasa (22/7/2025), yang digelar secara hybrid. Rapat ini dihadiri oleh Wakil Presiden, para menteri terkait, serta pimpinan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) dari seluruh KEK di Indonesia.
Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya KEK dikelola secara efektif agar memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat.
Ia meminta kementerian/lembaga terkait mendukung penguatan KEK melalui peningkatan infrastruktur, aksesibilitas, energi, pengembangan kawasan, dan sumber daya manusia.
KEK Lampaui Target 2024: Rp263 Triliun Investasi dan 160 Ribu Tenaga Kerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua Dewan Nasional KEK, mengungkap bahwa kinerja KEK sepanjang 2024 telah melampaui target. Total investasi mencapai Rp 263,4 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 160.874 orang.
“Rapat tadi membahas progres KEK untuk dilaporkan kepada Presiden,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
“KEK berhasil mencatat capaian luar biasa dari sisi investasi dan penciptaan lapangan kerja,” tambahnya.
Dari 25 KEK yang beroperasi, dua kawasan menonjol yakni KEK Gresik dengan investasi Rp 92,8 triliun dan 39.656 tenaga kerja, serta KEK Kendal dengan investasi Rp86,6 triliun dan menyerap 61.984 tenaga kerja.
Secara keseluruhan, sepanjang 2024, 24 KEK membukukan investasi Rp 90,1 triliun (melampaui target Rp 78,1 triliun), menciptakan 47.747 lapangan kerja (melampaui target 38.953), dan menarik 72 pelaku usaha baru. Nilai ekspor dari KEK juga signifikan, yakni Rp 22,02 triliun.
KEK Batang Resmi Tambah Daftar, Tren Kuartal I-2025 Positif
Pada 2025, satu KEK baru ditetapkan yakni KEK Industropolis Batang, menambah jumlah total KEK aktif menjadi 25 yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Hingga Kuartal I 2025, tren investasi menunjukkan peningkatan: nilai investasi mencapai Rp 17,5 triliun (naik dari Rp 15,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu), dengan penyerapan tenaga kerja naik dari 9.382 menjadi 15.683 orang.
Presiden juga menginstruksikan dilakukannya evaluasi rutin terhadap kinerja KEK untuk menilai kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Bahas APBN dan Reformasi Fiskal
Usai ratas KEK, Presiden Prabowo juga memimpin rapat bersama sejumlah menteri bidang ekonomi untuk membahas pelaksanaan dan pelaporan APBN 2024 serta rencana APBN 2025 dan penyusunan RAPBN 2026.
Dalam pembahasan tersebut, Presiden menyoroti pentingnya menjaga defisit fiskal tetap terkendali. Outlook APBN 2025 menunjukkan defisit diperkirakan berada di level 2,78% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Prabowo juga memberikan arahan strategis soal reformasi fiskal dan optimalisasi penerimaan negara. Fokus belanja negara akan diarahkan pada program prioritas, sementara deregulasi akan terus digencarkan untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.