Peritel Ingin Masyarakat Belanja di Dalam Negeri, Ini Alasannya

13 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meminta masyarakat membelanjakan uangnya di dalam negeri. Bahkan, untuk produk impor sekalipun.

Perrmintaannya ini bukan tanpa alasan. Salah satunya, untuk menggerakkan ekonomi nasional. Diketahui, salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi bersumber dari konsumsi masyarakat.

"Lewat program "Belanja di Indonesia Aja", kami ingin mendorong masyarakat membelanjakan uangnya di dalam negeri, bahkan untuk produk impor sekalipun, lebih baik dibeli dari ritel lokal seperti MAP daripada ke luar negeri," kata Budihardjo dalam Konferensi Pers Hari Ritel Moderen Indonesia (Harmoni), di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

"Kami percaya, daya beli harus diciptakan, dan lapangan pekerjaan harus diwujudkan. Melalui HARMONI, kami mempertemukan pembeli dan penjual dari sektor pemerintah maupun swasta untuk membuka pintu seluas-luasnya bagi UMKM agar dapat menawarkan produknya dan masuk ke pasar modern," ia menambahkan. 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat konsumsi rumah tangga menyumbang 54 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Rangkaian kegiatan Harmoni digadang mampu mempertahankan hal tersebut.

"Kami meyakini bahwa sektor ritel, khususnya ritel modern, memiliki peran sentral sebagai penopang ekonomi nasional sekaligus katalis transformasi perdagangan," kata Asisten Deputi Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemenko Perekonomian, Ismariny.

Rangkaian Harmoni

Rangkaian Hari Ritel Moderen Indonesia (Harmoni) dirangkum dalam berbagai kegiatan. Pertama, Inabuyer B2B2G Expo yang digelar 23-25 Juli 2025. Ajang ini mempertemukan penjual seperti UMKM untuk masuk ke pasar BUMN, swasta, hingga ritel moderen.

Kedua, Peringatan Hari Ritel Moderen Indonesia (Harmoni) sekaligus Peluncuran Program UKM Pangan Binaan Kementerian Perdagangan ke Ritel Moderen pada 15 Agustus 2025. 

Ketiga, program Belanja di Indonesia Aja! termasuk Hari Belanja Diskon Indonesia pada 15-31 Agustus 2025. Keempat, Harmoni Award 2025 pada 27 Agustus 2025. Kelima, Indonesia Retail Summit & Expo 2025 pada 27-28 Agustus 2025.

Sepanjang Agustus 2025 pun akan dijalankan program diskon bagi masyarakat yang berbelanja dengan usia 60 tahun ke atas.

Tak Terganggu Tarif Trump

Diberitakan sebelumnya, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) tak masalah jika barang-barang asal Amerika Serikat masuk Indonesia tanpa tarif. Menyusul kesepakatan mengenai tarif impor yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah tidak memandang tarif nol persen buat produk AS itu jadi sebuah masalah. Dia menuturkan, produk-produk itu tak akan bersaing dengan UMKM lokal.

"Enggak masalah. Impor Amerika masuk sini tidak mengganggu UMKM, kecuali yang raw materialnya, dari dulu juga beli kita. Tapi kalau yang misalnya datang baju, itu pasti enggak matiin UMKM, malah itu yang kita minta dipermudah," ungkap Budihardjo, ditemui di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Barang Impor Premium

Dia mengatakan, barang AS yang masuk ke pasar Tanah Air cenderung merupakan barang premium. Bahkan, sebagian sudah ada yang diproduksi di dalam negeri seperti sepatu Nike. 

Hasil kesepakatan tarif Trump ini pun menurutnya akan membawa angin segar kepada peritel dan bisnis pariwisata. Harapannya, barang impor bisa dijual lebih murah di Indonesia dan mendatangkan turis mancanegara untuk belanja di Tanah Air.

"Retail, angin segar, dan juga termasuk untuk perdagangan tourism. Artinya nanti kita misalnya produk Amerika di Indonesia di premium outlet paling murah, siapa tahu bisa gitu. Jadi orang di Singapura kalau belanja ke Indonesia aja lah, itu kan bagus. Kita harapkan orang bawa uang ke Indonesia kok," bebernya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |