Pengusaha Mal Pusing, Orang Indonesia Suka Belanja ke Luar Negeri Gara-gara Promo

8 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan banyak orang Indonesia yang memilih belanja ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand. Pasalnya, banyak promo yang ditawarkan.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menyampaikan bahwa pengusaha mal saat ini dihadapkan dengan fenomena tersebut. Apalagi, dengan banyaknya promo seperti diskon hotel maupun tiket pesawat.

"Kalau ke mal sekarang lebih fight-nya tarik-menarik turis. Indonesia ditarik ke Malaysia, dikasih kemudahan belanja. Thailand ngasih hotel," ungkap Budihardjo saat ditemui di Smesco Indonesia, Rabu (23/7/2025).

Ia mengatakan, Thailand bahkan bisa memberikan diskon 50 persen, baik untuk hotel tempat menginap maupun tiket pesawat. Alhasil, orang Indonesia memilih belanja di negara tersebut.

"Thailand itu kalau kita apply dikasih 50 persen hotel, diskon sama pesawat. Nah otomatis kan orang Indonesia nabung buat ke sana, belanja di sana," ucapnya.

Ia menegaskan ingin menandingi hal tersebut. Tujuannya agar orang-orang Indonesia bisa belanja produk-produk di dalam negeri.

"Saya ingin lawan itu, kita harus juga tahan mereka jangan belanja ke luar (negeri)," tegasnya.

Tak Terganggu Tarif Trump

Diberitakan sebelumnya, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan tak masalah jika barang-barang asal Amerika Serikat masuk Indonesia tanpa tarif, menyusul kesepakatan mengenai tarif impor yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, tidak memandang tarif nol persen untuk produk AS sebagai sebuah masalah. Menurutnya, produk-produk itu tidak akan bersaing langsung dengan UMKM lokal.

"Enggak masalah. Impor Amerika masuk sini tidak mengganggu UMKM, kecuali yang raw material-nya, dari dulu juga beli kita. Tapi kalau yang misalnya datang baju, itu pasti enggak matiin UMKM. Malah itu yang kita minta dipermudah," ungkap Budihardjo, ditemui di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Barang Impor Premium

Ia mengatakan, barang-barang AS yang masuk ke pasar Tanah Air cenderung merupakan barang premium. Bahkan, sebagian sudah ada yang diproduksi di dalam negeri seperti sepatu Nike.

Hasil kesepakatan tarif Trump ini pun, menurutnya, akan membawa angin segar kepada peritel dan pelaku bisnis pariwisata. Harapannya, barang impor bisa dijual lebih murah di Indonesia dan mendatangkan turis mancanegara untuk belanja di Tanah Air.

"Retail, angin segar, dan juga termasuk untuk perdagangan tourism. Artinya nanti kita, misalnya produk Amerika di Indonesia di premium outlet paling murah—siapa tahu bisa begitu. Jadi orang di Singapura kalau belanja ke Indonesia aja lah. Itu kan bagus. Kita harapkan orang bawa uang ke Indonesia kok," bebernya.

Produk Kelas Atas

Budihardjo menegaskan kembali adanya perbedaan segmen konsumen antara produk impor AS dan produk dalam negeri. Hal ini yang dipandang tidak akan memengaruhi pasar lokal.

"Iya, produk Amerika kelas atas lah. Nah, kelas atas sekarang belanjanya di luar negeri, jadi tarik balik lah. Jadi ini tepat sih kalau saya bilang, kasih aja," ucapnya.

Budihardjo justru khawatir jika produk yang terkena tarif nol persen justru berasal dari China. "Segmennya beda. Yang dikhawatirkan produk dari China. Kalau 0 persen (produk) China, waduh jangan. Nol persen Amerika, enggak apa-apa. Itu enggak apa-apa," tandasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |