Petinggi C-Suite Pemasaran Berkumpul di MMA IMPACT Indonesia 2025

23 hours ago 14

Liputan6.com, Jakarta MMA Indonesia sukses menyelenggarakan forum MMA IMPACT Indonesia 2025. Acara yang bertema "Powering Marketing for Growth: Act, Accelerate, and Advance," ini mempertemukan para Ketua Dewan, Eksekutif C-Level, Direktur Utama, Pemilik Bisnis, Pendiri, Co-Founder, dan Pengambil Keputusan paling berpengaruh di negara ini.

Mereka berasal dari berbagai industri pemasaran, periklanan, media, penerbitan, dan bisnis. Forum yang berlangsung dalam satu hari ini berlangsung  pada Kamis, 6 November, di The Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Mega Kuningan – Jakarta. 

Dalam sambutan pembukaannya, Sutanto Hartono, Ketua MMA Indonesia, menekankan bagaimana mandat pemasaran telah berkembang dari membangun kesadaran menjadi memberikan pertumbuhan yang terukur dan nilai perusahaan yang berkelanjutan.

"Saat kita menavigasi gelombang pertumbuhan berikutnya, kepemimpinan pemasaran di Indonesia harus menyatukan pandangan strategis, agentic AI, dan pengalaman pelanggan yang beresonansi secara emosional untuk memberikan nilai perusahaan. Dengan adopsi AI, kita memasuki era di mana para pemimpin harus menanamkan kecerdasan ke dalam setiap keputusan pemasaran, menyeimbangkan tujuan dengan kinerja, dan merancang pengalaman pelanggan yang membangun tidak hanya loyalitas, tetapi pertumbuhan jangka panjang," ungkap Sutanto Hartono.

Acara digelar dengan kombinasi sesi keynote, dialog fireside, dan pertukaran panel thought-leadership, MMA IMPACT Indonesia 2025 menegaskan kembali komitmen Marketing + Media Alliance (MMA) untuk memberdayakan para pemasar dengan kerangka kerja berbasis bukti dan platform kolaboratif yang mendorong inovasi, skalabilitas, dan pertumbuhan berkelanjutan.

Seiring akselerasi digital Indonesia terus berlanjut dengan skala dan terobosan masif, acara ini membahas tantangan dan peluang yang dihadapi para pemasar terdepan saat ini.

Membangun fondasi ini, forum menyoroti pengaruh yang berkembang dari Agentic AI, pertumbuhan bisnis yang didorong oleh kepemimpinan, big data dan analitik untuk ekspansi pemasaran, serta kebangkitan social marketing — semua hal yang sangat penting untuk memastikan organisasi pemasaran tetap lincah, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan saat kita bergerak menuju 2026 dan seterusnya.

Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai antara USD 210 miliar hingga USD 360 miliar pada tahun 2030, didorong oleh inovasi fintech, adopsi AI canggih, layanan cloud, dan kerangka kerja pemerintah seperti Strategi Ekonomi Digital Nasional 2030 dan Digital Economy Framework Agreement.

Gelombang pertumbuhan berikutnya ini akan ditandai dengan ekspansi dinamis dalam e-commerce dan keuangan digital, dengan pembayaran real-time dan dompet digital diperkirakan mendorong volume transaksi hingga USD 760 miliar pada tahun 2030.

Tren yang menonjol untuk 2025–2030 adalah antisipasi penggandaan pasar e-commerce Indonesia, yang diperkirakan melampaui USD 194 miliar pada tahun 2030³, dipimpin oleh pemasaran berbasis AI, pengalaman ritel omnichannel, dan pengaruh ekonomi kreator yang semakin dalam.

Para analis memperkirakan bahwa Gen Z dan Milenial (berusia 18–34 tahun) akan menyumbang hampir 85–90% dari semua transaksi e-commerce digital, terutama melalui platform mobile-first dan dompet digital, seiring penetrasi internet mendekati 80% secara nasional.

Selain itu, investasi berkelanjutan dari pemerintah dan industri dalam infrastruktur digital diharapkan dapat mengamankan inklusi keuangan, menargetkan lebih dari 90% konektivitas dan akses universal ke sistem pembayaran digital pada tahun 2030.

Merefleksikan misi global MMA dan dampak berkelanjutannya pada ekosistem pemasaran Indonesia, Shanti Tolani, Country Head dan Direktur Dewan MMA Indonesia, mencatat para pemimpin saat ini harus melihat pada pertumbuhan kolektif dan kolaboratif, berfokus pada Data, Inovasi, Teknologi AI sebagai mesin terpadu.

"Dengan Pasar Big Data Analytics Software Indonesia yang tumbuh pada CAGR 9,35% dan diproyeksikan mencapai USD 73,77 miliar pada tahun 2030 dan pasar social-commerce yang diproyeksikan mencapai sekitar USD 8,62 miliar pada tahun 2030⁶, kita melihat bagaimana kepemimpinan pemasaran bekerja untuk menancapkan setiap aspek guna memastikan pembangunan merek dalam ekuitas, keberagaman, dan nilai jangka panjang," jelas dia.

Forum ini ditutup dengan konsensus kuat bahwa kepemimpinan dalam lanskap pemasaran Indonesia akan didefinisikan oleh keharusan untuk mendorong pertumbuhan melalui tindakan yang tegas dan bertanggung jawab.

Saat negara melangkah ke tahun 2026, MMA IMPACT Indonesia 2025 menegaskan kembali perannya sebagai platform vital untuk memajukan pendekatan transformasi digital yang bertanggung jawab dan didorong oleh inovasi—mendorong para pemasar untuk merangkul semangat tema forum: "Powering Marketing for Growth," untuk Act, Accelerate, and Advance

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |