Pertamina Patra Niaga Pasok 100 MB BBM ke Vivo

2 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Komitmen  Pertamina Patra Niaga sebagai tindak lanjut arahan Pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia untuk pemenuhan pasokan BBM bagi Badan Usaha Swasta (BU Swasta) kembali membuahkan hasil. PT Vivo Energi Indonesia sepakat melakukan proses business to business dengan Pertamina. Dengan demikian, pasokan BBM dari Pertamina akan disalurkan ke SPBU Vivo.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyampaikan pada tahap kedua ini, PT Vivo Energi Indonesia telah sepakat untuk melakukan proses Business to Business dengan Pertamina Patra Niaga terkait pemenuhan pasokan BBM dengan menyerap kargo impor dari Pertamina Patra Niaga.

"Penyaluran pasokan BBM untuk BU Swasta Vivo ini sebanyak 100 ribu barel (MB) yang akan digunakan untuk SPBU-SPBU Vivo, setelah sebelumnya pada tahap pertama juga telah disalurkan pasokan BBM kepada PT APR (BP-AKR) sebanyak 100 MB," ujar Roberth, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (24/11/2025).

Berdasarkan komitmen menjaga pasokan BBM untuk masyarakat, transparansi serta sejalan dengan praktik Good Corporate Governance, Pertamina Patra Niaga membantu BU Swasta Vivo mendapatkan pasokan BBM sehingga dapat mendistribusikan energi serta memberikan pelayanan kepada  masyarakat.

Roberth menegaskan bahwa kolaborasi dengan badan usaha swasta ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama, demi ketahanan energi nasional.

Proses kolaborasi dalam membantu pasokan BU Swasta ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang menjunjung tinggi mekanisme compliance dan governance secara Business to Business (B2B).

Proses negosiasi dari sisi jumlah kebutuhan berdasarkan volume permintaan, pelaksanaan tender supplier yang dilakukan dengan aspek GCG dan konfirmasi berulang dengan BU Swasta Vivo, pelaksanaan join Surveyor, hingga mekanisme open book untuk negosiasi aspek komersial dilaksanakan, hingga akhirnya proses bongkar dilaksanakan dan diterima BU Swasta Vivo untuk disalurkan kepada masyarakat.

Pasok BBM kepada Vivo

Komoditas BBM yang dipasok kepada BU Swasta Vivo ini telah memenuhi seluruh requirements dari BU Swasta Vivo sebagai bentuk komitmen tindak lanjut atas arahan Pemerintah.

"Bagi kami pemenuhan energi untuk masyarakat adalah prioritas utama, energi adalah penggerak produktivitas kehidupan masyarakat. Kami akan terus berupaya memastikan pasokan BBM tetap aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh masyarakat demi ketahanan energi nasional,” tutupnya.

SPBU Swasta Bisa Dapat Tambahan Impor BBM di 2026

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang adanya tambahan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) oleh badan usaha swasta pada 2026, tahun depan. Namun, kepastiannya masih menunggu hitungan proyeksi konsumsi hingga akhir tahun 2025 ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengatakan pihaknya masih menghitung kebutuhan SPBU Swasta untuk 2026.

"Kalau itu masih berproses dan data sudah masuk ke kami. Belum ditetapkan," kata Laode, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Dia membuka kemungkinan kuotanya akan lebih besar dibandingkan yang didapat SPBU swasta tahun ini. Pasalnya, dasar penghitungannya akan mengacu pada konsumsi hingga akhir 2025.

Adapun, pada 2025, SPBU swasta mendapat kuota 10 persen lebih tinggi dari 2024. Tambahan serupa kemungkinan akan diberikan untuk 2026 mendatang dengan mengacu pada konsumsi tahun ini.

"Kemungkinan seperti itu polanya. 100 plus 10 persen, tapi kan referensi tahunnya beda kan. Kalau kemarin tahun 2024, sekarang tahun 2025," jelas dia.

Ditetapkan Akhir November 2025

Laode menjelaskan, penghitungan konsumsi akan dilakukan hingga akhir November 2025, termasuk menghitung prognosa pada Desember 2025 mengacu pada tren sepanjang tahun.

"Ya, kita kan polanya itu harus ada prognosa dulu sampai dengan Desember. Jadi prognosa maksudnya bukan berarti akhir Desember ya. Kira-kira kita sudah akhir November, sudah lihat polanya di Desember seperti apa," tuturnya.

"Prognosa kan berarti kita harus hitung sampai dengan Desember tuh dia berapa sih. Nah itu harus dihitung dulu. Dan gambarannya nanti akhir November baru kita bisa kira-kira dapat gambaran. Karena ini nanti kan BBM menjelang Nataru ini ada pola dinamika juga," sambung Laode.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |