Penyaluran KUR BRI Efektif Majukan Sektor Produktif dan Tingkatkan Daya Saing

2 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Riset yang dilakukan oleh BRI Research Institute dengan tajuk “Survei Efektivitas KUR dan Beban Biaya UMKM” membuktikan bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan omzet Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bahkan hingga menyentuh angka double digit.

Dari total 2.928 responden penerima pinjaman BRI, hasil survei menunjukkan 66,2% debitur mengalami kenaikan omzet setelah mendapatkan pembiayaan. Di antara mereka, 45,9% mencatat peningkatan omzet antara 5%-15%.

Temuan tersebut menegaskan bahwa aktivitas usaha UMKM terus membaik berkat akses yang lebih luas terhadap pembiayaan produktif. Berdasarkan jenis pinjaman, kenaikan omzet terbesar terjadi pada segmen Komersial Kecil dan KUR Kecil. Secara umum, sebanyak 69,7% debitur KUR mengaku omzetnya meningkat setelah memperoleh pinjaman, lebih tinggi dibandingkan 59,1% debitur kredit komersial.

Riset juga mengungkapkan bahwa efek positif pembiayaan tidak hanya dirasakan pada pinjaman berjalan, tetapi juga pada pembiayaan sebelumnya. Sebanyak 65,3% debitur mengalami peningkatan omzet setelah pinjaman pertama, sementara 64,1% menyatakan hal yang sama pada pinjaman kedua. Konsistensi ini menjadi indikator bahwa KUR tetap efektif dalam mendorong pertumbuhan usaha dan memperkuat sektor produktif masyarakat.

Dukung Asta Cita Pemerintah

Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menuturkan bahwa penyaluran KUR menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam mendukung pelaksanaan Asta Cita, terutama dalam upaya menciptakan lapangan kerja berkualitas dan menumbuhkan kewirausahaan. “Akses KUR yang mudah dan cepat juga memberikan rasa aman bagi pelaku usaha mikro untuk terus mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan berbunga rendah,” jelasnya.

KUR merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM. Dana KUR sepenuhnya berasal dari perbankan, sementara sebagian bunga yang menjadi beban nasabah ditanggung pemerintah melalui subsidi.

“Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, selain memperluas akses pembiayaan, BRI juga membantu UMKM tumbuh lebih tangguh, naik kelas, dan memiliki daya saing di pasar. Peningkatan omzet yang dialami debitur menjadi bukti bahwa inklusi keuangan berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkap Akhmad.

Kinerja positif ini semakin menegaskan peran BRI sebagai agent of development yang terus berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung pertumbuhan nasional melalui sektor UMKM.

Hingga Oktober 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp147,2 triliun kepada 3,2 juta debitur. Angka tersebut setara dengan 83,2% dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp177 triliun, yang mengalami peningkatan dari target awal Rp175 triliun seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan produktif dari pelaku usaha kecil di berbagai daerah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |