Liputan6.com, Weda Bay - PT Weda Bay Nickel (WBN) menegaskan dedikasinya untuk menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Hal ini diwujudkan melalui keberhasilan mereka dalam mereklamasi dan merevegetasi area yang telah selesai ditambang. Dengan langkah-langkah ini, WBN berupaya untuk memulihkan ekosistem lokal dan memastikan kelestarian lingkungan pasca-penambangan.
Hingga saat ini, perusahaan telah mereklamasi seluas 84,86 hektare lahan dan menanam 53.037 batang tanaman pionir. Reklamasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem di wilayah operasionalnya di Halmahera, Maluku Utara.
Fitri Ritonga, Rehabilitation Superintendent WBN, menyebut, capaian reklamasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam memastikan kegiatan tambang berjalan seiring dengan pemulihan lingkungan.
“Kami akan terus memperluas area reklamasi sebagai langkah progresif dalam menjaga keseimbangan dan mengembalikan ekosistem dengan menerapkan restorasi ekologis,” ujarnya.
Selain itu, sebagai pemegang izin PPKH, WBN telah menjalankan kewajiban penanaman dalam rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 3.220 hektare yg tersebar di beberapa daerah di Provinsi Maluku Utara.
Di antaranya Kabupaten Halmahera Tengah seluas 1.075 hektare, Kabupaten Halmahera Barat seluas 1.330 hektare, Kabupaten Halmahera Timur seluas 466 hektare dan Kabupaten Halmahera Selatan seluas 349 hektare dengan pola tanam intensif 625 batang per hektare. Seluas 1.075 Hektare telah berhasil dikembalikan ke pemerintah.
Pendekatan Berbasis Endemisitas
Menurut Fitri, program pemulihan lingkungan ini mereka lakukan dengan pendekatan berbasis endemisitas. Caranya dengan memprioritaskan spesies endemik yang berada di wilayah Halmahera dan Maluku Utara.
Beberapa tanaman seperti pala, kenari, cengkeh, kayu manis, serta kayu putih masuk dalam kategori ini. Selain itu, WBN juga memprioritaskan spesies tanaman endemik lainnya yang di koleksi dari hutan dalam kawasan kontrak karya WBN.
Di luar itu, tanaman yang menjadi spesies kunci dalam kategori pemulihan habitat krisis yang berfungsi sebagai sarang dan sumber pakan fauna endemik, seperti burung-burung, mamalia, dan fauna lainnya juga termasuk dalam prioritas WBN.
Untuk menciptakan iklim mikro dan tahapan pemulihan lingkungan dengan kegiatan reklamasi, Fitri mengatakan, WBN menanam jenis tanaman cepat tumbuh (fast-growing species/pioneer). Karena jenis tanaman ini berfungsi memperbaiki struktur tanah, menstabilkan tanah dan mengendalikan air permukaan.
"Jenis tanaman pionir yang digunakan merupakan kombinasi antara spesies endemik maupun lokal Indonesia, di antaranya Golo, Makaranga, Nyatoh, Gopasa, Trembesi, Johar, Bintangur, Ketapang, Jabon Merah dan Sengon," paparnya.
Untuk mendukung kegiatan ini, menurut Fitri, WBN mengoperasikan fasilitas pembibitan seluas 2,02 hektare dengan kapasitas produksi hingga 300.000 bibit dari 51 spesies tanaman berbeda. Setiap tahunnya, kata dia, fasilitas pembibitan ini memproduksi ribuan bibit tanaman endemik dan lokal yang berkualitas.
Prinsip Ramah Lingkungan
Fitri menyebut, fasilitas pembibitan ini dikelola dengan prinsip ramah lingkungan dengan menggunakan media tanam organik seperti cocopeat, serbuk gergaji, dan kompos dari olahan sampah dapur.
"Kami juga mengganti polybag plastik dengan kantong dari media kertas biodegradable dan tray pot, serta telah berhasil membuat Eco Enzyme yang diujicobakan sebagai sebagai pupuk organik,” kata Fitri.
Ke depannya, Fitri menjelaskan, WBN berencana meningkatkan dan memperluas kapasitas nursery, dengan target produksi yang diharapkan dapat mencapai 1.000.000 per tahunnya. Usaha ini hadir sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung kegiatan reklamasi dan revegetasi perusahaan.
“Melalui berbagai inisiatif tersebut, kami ingin memperkuat fondasi WBN sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada kinerja operasional, tetapi juga berperan aktif sebagai pengelola sumber daya alam yang bertanggung jawab dengan penerapan kaidah pertambangan yang baik,” kata Fitri.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415198/original/029777200_1763363879-1000154618.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341220/original/077898600_1757307640-1000075360__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405020/original/020294200_1762421931-Kawasan_Industri_Bontang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415201/original/016759200_1763363909-1000154616.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415069/original/076666700_1763359336-1000154558.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4073976/original/060417000_1656909331-perahu_rusak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/709413/original/ilustrasi-tiket-pesawat-2-140716-andri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372841/original/076901200_1759800689-perak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4875742/original/093303000_1719401842-20240626-Rupiah_Melemah-ANG_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2780080/original/004133300_1555397097-20190416-Berburu-Produk-Bangun-Halal-Park-di-Senayan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414753/original/052374800_1763349306-WhatsApp_Image_2025-11-17_at_09.16.00.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380691/original/073327600_1760429645-menteri_keuangan_purbaya_yudhi_sadewa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5219631/original/022997400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1553962/original/019771000_1540541277-singa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)