Menperin Pede Indonesia Geser Malaysia jadi Ekosistem Halal Nomor 1 Dunia

1 week ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mempersiapkan Indonesia untuk menjadi pusat ekosistem halal dunia (Global Halal Hub) nomor satu dunia. Menggeser Malaysia yang kini duduk di peringkat pertama dalam The Global Islamic Economy Indicator in the State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report.

Untuk itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk bisa mensuplai produk-produk halal yang dibutuhkan oleh konsumen, baik di tingkat domestik maupun global.

Menurut dia, program industri halal ini bukan semata-mata masalah ekonomi. Namun juga perang dagang antara Indonesia dengan negara kompetitor lain, semisal Malaysia.

"Malaysia menempati ranking pertama sekarang dalam pengembangan ekosistem ekonomi halal. Kita di ranking ketiga, keduanya Arab Saudi, di bawah kita UEA dan Bahrain," ujar Menperin dalam pembukaan Indonesia Pharmaceutical and Cosmetic for Sustainability (IPCS) 2025 di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Merujuk pada data terakhir SGIE report, Indonesia saat ini berada di posisi ketiga global halal hub di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Namun jika dilihat dari tahun sebelumnya, Indonesia sukses mencatat 20 poin tambahan dalam pengembangan ekosistem halal.

Di sisi lain, meskipun Negeri Jiran masih duduk di puncak klasemen, skornya turun 28 poin dalam pengembangan ekosistem halal.

"Jadi kalau trennya seperti itu, Indonesia terus trennya positif dan Malaysia terus trennya negatif, saya kira tinggal menunggu waktu Indonesia bisa menjadi negara dengan kesiapan ekosistem halal tertinggi atau nomor satu dunia," tuturnya.

"Tentu ini juga perlu kolaborasi, sinergi antara kami di pemerintah dan para pelaku usaha. Kita juga minta masukan dari para akademisi, pengamat dan lain-lain," kata Menperin.

Indonesia Incar Pasar Ekspor Kosmetik Halal Perancis hingga Nigeria

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) berupaya mendorong ekspor produk unggulan Indonesia di sektor modest fashion dan kosmetik halal. Itu diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan jejaring bisnis (business networking) calon mitra internasional dari Asia, Eropa, hingga Afrika.

Seperti dilakukan pada Jakarta Muslim Fashion Week (JFMW) pada 6-9 November 2025. Dengan mempertemukan 6 pelaku usaha Indonesia dengan perwakilan kedutaan 4 negara, yakni Pakistan, Iran, Perancis, Nigeria, dan Jepang.

Ragam produk unggulan yang menjadi fokus utama dalam kegiatan ini, meliputi modest fashion, garmen, aksesori, alas kaki dan kosmetik halal

"Melalui kegiatan ini, para eksportir memiliki peluang untuk memamerkan produk unggulan, memperluas jaringan, dan menjajaki potensi transaksi yang kami harap akan memperkuat kinerja ekspor Indonesia," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Sabtu (8/11/2025).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menambahkan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra internasional sangat penting untuk memperkuat daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global.

"Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi para pelaku usaha Indonesia untuk memperluas pasar, terutama di sektor modest fashion dan kosmetik halal yang memiliki potensi besar di dunia," kata Puntodewi.

Dorong Lonjakan Transaksi

Sementara Direktur Pengembangan Produk Ekspor Jasa dan Kreatif Kemendag Ari Satria berharap, business networking tersebut bisa turut mendorong peningkatan transaksi.

Tak hanya itu, tapi juga mampu memperkuat kepercayaan pembeli internasional terhadap kualitas produk Indonesia.

"Saya sangat berharap kegiatan ini tidak hanya membuka pintu transaksi bisnis, tetapi juga memperkuat kepercayaan pembeli internasional terhadap kualitas produk Indonesia," ungkap Ari.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |