Kurs Dolar AS Hari Ini 13 November 2025 Masih Melesat, Rupiah Sentuh Level Segini

15 hours ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat mata uang rupiah kembali ditutup melemah 11 poin di level 16.728 pada penutupan perdagangan Kamis sore (13/11/2025).

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 11 poin sebelumnya sempat melemah 30 poin di level Rp 16.728 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.724," kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (13/11/2025).

Adapun faktor yang mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah pada hari ini, di antaranya Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Rabu malam mengesahkan RUU yang bertujuan untuk membuka pendanaan dan mengakhiri penutupan pemerintah terlama yang pernah ada, dengan Presiden Donald Trump kini siap untuk menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

RUU tersebut yang akan menjaga pendanaan pemerintah hingga setidaknya 30 Januari, disahkan dengan suara 222 banding 209, dengan 216 anggota Partai Republik dan enam anggota Partai Demokrat mendukung RUU tersebut.

"Pengesahan RUU ini membantu menjernihkan ketidakpastian atas permintaan bahan bakar AS, mengingat penutupan tersebut menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan di seluruh negeri," ujarnya.

Adapun dengan berakhirnya penutupan juga akan memungkinkan rilis data ekonomi resmi AS, memberikan pasar kejelasan baru tentang konsumen bahan bakar terbesar di dunia.

Penurunan Suku Bunga

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pelemahan rupiah, yakni para pembuat kebijakan Fed terbagi pendapat mengenai penurunan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi.

Gubernur Fed Stephen Miran menggambarkan kebijakan moneter AS terlalu ketat, terutama karena ia yakin meredanya inflasi perumahan akan meredakan tekanan harga. Sementara itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada hari Rabu mengatakan bahwa ia lebih suka mempertahankan suku bunga tetap seperti saat ini sampai ada "bukti jelas" bahwa inflasi kembali ke target 2% Fed.

Di Eropa, Moskow menyadari bahwa negara-negara Barat anggota NATO sedang mempersiapkan persenjataan untuk kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow juga sepenuhnya siap menghadapi kemungkinan konflik semacam itu.

Faktor Internal

Selain itu, terdapat faktor dalam negeri yang mempengaruhi rupiah, yakni Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar 2,68% dari produk domestik bruto (PDB).

Akan tetapi, bila mengacu pada target kinerja Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029, target defisit tersebut di atas batas aman kisaran 2,45% hingga 2,53% dari PDB pada 2026.

"Kebijakan fiskal, sektor keuangan dan ekonomi yang proaktif, adaptif dan mampu menggerakkan transformasi ekonomi, pencapaian tersebut diukur dengan indikator Rasio defisit APBN terhadap PDB. Meski demikian, Kementerian Keuangan tidak menjelaskan lebih lanjut dasar penetapan target defisit terhadap PDB dalam batas aman tersebut," pungkasnya.

Kurs Dolar AS Hari Ini 13 November 2025, Rupiah Loyo Lagi

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis 13 November 2025 melemah sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi 16.724 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.717 per dolar AS.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai pelemahan nilai tukar (kurs) diiringi optimisme atas potensi resolusi penutupan pemerintah AS.

"Potensi resolusi penutupan Pemerintah AS mendorong investor untuk beralih kembali ke aset berdenominasi dolar AS,” ucapnya dikutip dari Antara, Kamis (13/11/2025).

Mengutip Anadolu, Gedung Putih optimistis pada Rabu (12/11), hari ini waktu AS) malam penutupan pemerintah akan berakhir. Para anggota parlemen telah siap mengirimkan kesepakatan tersebut ke meja Trump.

Menurut Juru Bicara Presiden AS, Karoline Leavitt, Trump mungkin akan menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait pendanaan menjadi undang-undang (UU) di hadapan para wartawan.

Sentimen Shutdown

Dewan Perwakilan Rakyat diperkirakan memberikan suara atas kesepakatan pendanaan tersebut pada pukul 19.00 waktu setempat (23.00GMT) setelah Senat, dengan suara 60-40, menyetujui kesepakatan tersebut, yang akan mendanai pemerintah pada tingkat yang sama seperti sebelumnya hingga 30 Januari.

UU tersebut juga mencakup tiga paket alokasi dana selama setahun yang mencakup lembaga dan program penting sekaligus mempekerjakan kembali pegawai federal yang dipecat oleh Trump selama penutupan pemerintah.

Josua juga menganggap para investor juga menanti pernyataan beberapa pejabat The Fed, termasuk John Williams.

“Pernyataan mereka diharapkan dapat memperjelas arah kebijakan The Fed, terutama untuk pertemuan pada FOMC (Federal Open Market Committee) Desember 2025 mendatang,” ungkap dia.

Ketidakpastian atas indikator AS masih meningkat pasca Gedung Putih mengumumkan bahwa data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan tingkat pengangguran bulan Oktober 2025 berpotensi takkan dirilis karena penutupan pemerintah AS sedang berlangsung.

Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) belum pula mengeluarkan klarifikasi apapun terkait pernyataan tersebut, yang semakin memicu ketidakpastian pasar.

“Tidak adanya data ekonomi utama dapat mempersulit keputusan kebijakan Fed dalam pertemuan FOMC Desember 2025,” kata Josua.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |