Kementerian PU Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Cilacap

4 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) bergerak cepat menangani dampak banjir tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dengan mengerahkan alat berat.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/11/2025).

Ia menuturkan, komitmen kementerian dalam membantu seluruh daerah terdampak bencana.

"Kementerian PU berkomitmen untuk menangani dampak banjir bandang ini dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Keselamatan dan pemulihan warga terdampak menjadi prioritas utama kami,” kata Dody seperti dikutip dari Antara.

Kementerian PU bergerak cepat mengerahkan alat berat untuk mendukung penanganan darurat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada Kamis, 13 November 2025.

Bencana tanah longsor terjadi akibat intensitas hujan tinggi dan kontur tanah yang labil di kawasan perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, hingga menimbun sejumlah rumah warga dan menyebabkan korban jiwa.

Sebagai bentuk respon cepat, Kementerian PU melalui balai-balai teknis terkait telah mengerahkan alat berat dan personel untuk membantu evakuasi, pencarian korban, serta pembersihan material longsor.

Sebanyak 15 unit ekskavator yang berasal dari berbagai balai, baik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) maupun Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), serta dukungan dari pemerintah daerah telah on site dan sebagian sedang menuju lokasi.

Seluruh alat berat dikoordinasikan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap untuk mempercepat akses ke titik longsor sekaligus mendukung proses evakuasi dan pencarian korban.

Berdasarkan briefing, penanganan darurat melibatkan 520 personel tim gabungan dari berbagai unsur.

Lokasi terdampak dibagi menjadi beberapa zona pekerjaan dengan tugas meliputi pembuatan sodetan aliran air untuk mencegah genangan dan memperlancar akses evakuasi serta pencarian korban di titik-titik terdampak longsor.

Koordinasi dengan BPBD Cilacap

Dody menuturkan, Kementerian PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cilacap, Basarnas, BNPB, serta pemerintah daerah setempat untuk memastikan seluruh langkah penanganan berjalan cepat, aman, dan terarah.

"Nanti juga akan kami koordinasikan dengan Pak Gubernur Jateng untuk modifikasi cuaca dan BNPB agar proses pencarian dan penyelamatan jauh lebih efektif. Pokoknya kita akan suport penuh tidak hanya ekskavatornya tetapi juga solarnya," kata dia.

Dody menyampaikan duka cita mendalam atas korban yang meninggal dunia serta memastikan dukungan kementerian akan berlanjut hingga masa pemulihan.

“Kami terus memantau lapangan dan memastikan dukungan infrastruktur darurat berjalan maksimal. Kementerian PU hadir untuk membantu masyarakat di saat mereka membutuhkan,” ujar dia.

Operasi Pencarian H-4 Longsor Cilacap, 21 Alat Berat dan 600 Personel Dikerahkan

Sebelumnya, Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian besar-besaran dengan memaksimalkan potensi SAR dan dukungan peralatan maksimal pada hari keempat operasi SAR bencana tanah longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025).

Hari ini, sebanyak 21 alat berat dan 17 alkon dikerahkan dalam pencarian ini. Kemudian, sedikitnya sebanyak 600 personel gabungan terlibat dengan dukungan sembilan anjing pelacak.

Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, menjelaskan pencarian kini dipersempit dan dipusatkan dilakukan di sektor A dan B, meliputi worksite A1, A2, dan worksite B1 dan B2.

“Sektor A3 dihentikan operasinya karena seluruh korban di lokasi tersebut telah ditemukan,” kata Abdullah.

Abdullah mengungkapkan, masih ada 12 korban yang belum ditemukan sehingga seluruh unsur SAR dimaksimalkan untuk mempercepat proses evakuasi.

Kondisi Lapangan

Dandim Cilacap, Andi Aziz mengatakan kondisi lapangan sangat menantang akibat hujan deras semalam yang menyebabkan sebagian wilayah tergenang dan tanah berubah menjadi lumpur pekat.

Meski begitu, bantuan alat berat tambahan dari pemerintah kabupaten, termasuk unit PC200 serta dukungan masyarakat dan berbagai instansi, memperkuat optimisme bahwa pencarian dapat diselesaikan lebih cepat.

“Mohon doanya agar pencarian bisa selesai lebih cepat,” kata Andi.

Sementara itu, hasil asesmen awal pukul 05.30 WIB memastikan tidak ada pergeseran titik pencarian. Area setiap worksite seluas 500 meter persegi sehingga potensi pergeseran 1–2 meter masih berada dalam zona yang dapat terjangkau tim di lapangan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |