Jokowi di Forum Bloomberg Singapura: Unicorn Bakal Lahir dari Asia Tenggara, Bukan Lagi Silicon Valley

4 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Asia Tenggara berpotensi menjadi pusat kelahiran unicorn teknologi baru dalam ekonomi global. Ia menegaskan bahwa kawasan ini bukan lagi sekadar pasar, melainkan kekuatan ekonomi digital yang terus tumbuh. 

Menurut Jokowi, percepatan transformasi digital dan meningkatnya akses teknologi telah mendorong anak muda di kawasan untuk melahirkan inovasi dan membangun startup skala besar.

“Asia Tenggara bukan lagi hanya pasar. Asia Tenggara sedang menjadi kekuatan global,” ujarnya dalam pidatonya pada acara Bloomberg New Economy 2025, di Singapura, Jumat (21/11/2025)

Jokowi menambahkan potensi kemunculan unicorn baru kini tidak hanya terkonsentrasi di pusat teknologi seperti Silicon Valley atau Shenzhen. Ia menyebut kota-kota besar di ASEAN akan memainkan peran penting dalam peta inovasi global.

“Unicorn berikutnya mungkin tidak datang dari Silicon Valley atau Shenzhen, tetapi dari Jakarta, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, atau Hanoi,” tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi digital di kawasan disebut tidak hanya didorong teknologi, melainkan juga kesiapan masyarakat dan UMKM yang beradaptasi melalui platform online dan sistem pembayaran digital.

Jokowi di Forum Bloomberg Singapura: QRIS Dipakai hingga Pedagang Kaki Lima di Desa

Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS menjadi salah satu fondasi penting dalam membangun ekonomi cerdas di Indonesia. Salah satu kekuatan QRIS seperti pedagang kecil di desa kini memakai sistem pembayaran seperti perusahaan besar. Ia menyampaikan hal itu saat Bloomberg New Economy 2025.

Menurut dia, penyetaraan akses teknologi pembayaran dari level UMKM hingga perusahaan besar adalah bukti inklusi digital yang nyata. 

Jokowi mencontohkan adopsi QRIS telah membuka pintu bagi pelaku usaha mikro di pelosok untuk masuk ke arus ekonomi digital yang sama dengan perusahaan berskala nasional.

“Hari ini, seorang pedagang kaki lima di desa kecil menggunakan sistem pembayaran yang sama dengan perusahaan besar di Jakarta. Itulah kekuatan QRIS yang membuat pembayaran digital menjadi mudah dan universal,” ujarnya dalam acara Bloomberg New Economy 2025, Jumat (21/11/2025)

Ia menegaskan digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi kemampuan menyediakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan merata.

Selain pembayaran digital, Indonesia juga mendorong pengembangan keterampilan teknologi pada masyarakat agar dapat ikut serta dalam transformasi ekonomi berbasis data.

“Kita harus memastikan bahwa masyarakat memahami dan mempelajari AI, coding, algoritma, dan machine learning agar siap menghadapi ekonomi cerdas,” tuturnya.

QRIS disebut menjadi salah satu pilar yang menghubungkan pelaku usaha di seluruh Indonesia dengan ekosistem digital dan ekonomi berbasis data, sekaligus landasan bagi pertumbuhan startup dan layanan teknologi finansial di masa depan.

Dengan pondasi digital yang semakin kuat, Jokowi menyatakan Indonesia siap melangkah menuju ekonomi cerdas yang tak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil hingga generasi muda.

Jokowi Hadiri Bloomberg New Economy Forum di Singapura

Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Bloomberg New Economy Forum yang berlangsung di Singapura pada 19 hingga 21 November 2025. Kehadiran Jokowi dalam forum bergengsi ini bukan hanya sebagai tamu undangan, melainkan sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Baru (New Economy Advisory Board) tahun 2025.

Dalam struktur forum tahun ini, Jokowi bergabung dengan jajaran tokoh global terkemuka dalam Dewan Penasihat. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Mario Draghi (Mantan Perdana Menteri Italia), Rishi Sunak (Mantan Perdana Menteri Inggris), dan Gina Raimondo (Mantan Menteri Perdagangan AS).

Berdasarkan undangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/11/2025), forum tahun ini mengusung tema "Thriving in an Age of Extremes". Para pemimpin sektor publik dan swasta akan berkumpul untuk menganalisis pergeseran dramatis dalam ekonomi global, mulai dari evolusi kecerdasan buatan (AI) hingga kebangkitan proteksionisme dan geopolitik.

Bloomberg New Economy Forum 2025 dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu kritis melalui pilar editorial utama, termasuk disrupsi teknologi, transisi energi, dinamika finansial, dan risiko iklim. Acara ini akan dihadiri oleh komunitas yang terdiri dari 500 pemimpin berpengaruh yang berkomitmen membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Lokasi utama forum ini bertempat di Capella Singapore Hotel, sementara beberapa agenda sosial diadakan di lokasi strategis lainnya di Singapura.

Agenda Padat Jokowi di Singapura

Berdasarkan jadwal yang dirilis, Jokowi memiliki serangkaian agenda penting selama berada di Singapura:

Rabu, 19 November 2025:

Government VIP Breakfast: Jokowi dijadwalkan menghadiri sarapan yang dipandu oleh Michael R. Bloomberg pada pukul 07:00 pagi. Acara ini bertujuan untuk menghubungkan para pemimpin sebelum sesi pembukaan dimulai.

Gala Dinner: Pada malam harinya, Jokowi akan menghadiri jamuan makan malam di The Clifford Pier, The Fullerton Bay Hotel. Acara ini terbuka untuk liputan media dan akan menampilkan wawancara langsung antara Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan Pemimpin Redaksi Bloomberg John Micklethwait.

Kamis, 20 November 2025:

Leadership Dinner: Jokowi diundang dalam makan malam tertutup yang dihadiri oleh pimpinan Bloomberg dan anggota Dewan Penasihat. Makan malam ini merupakan salah satu kesempatan keterlibatan tingkat tertinggi dalam forum tersebut.

Jumat, 21 November 2025:

Closing Address: Jokowi diusulkan untuk memberikan pidato penutup serta sesi percakapan pada pukul 12:20 siang sebagai puncak dari rangkaian acara forum hari ketiga.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |