Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci Butuh Investasi Rp 37 Triliun, Hubungkan Timur-Barat Jabodetabek

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Rencana pembangunan Jalan Tol Layang Cikunir Karawaci diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan salah satu pimpinan Konsorsium PT PT Earth Investment Indonesia (EII), Roestiandi Tsamanov usai bertemu Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.

"Tujuan pertemuan ini dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau BKPM adalah terkait dengan proyek jalan tol layang Cikunir Karawaci yang sedang kita kembangkan," ujar Roestiandi, Jumat (21/11/2025).

Proyek tersebut digagas melalui mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).

Dimana akan melibatkan investor nasional dan investor asing sehingga proyek tersebut akan menciptakan investasi yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, menciptakan usaha dan lapangan kerja.

"Oleh karena itu kami melaporkan progres proyek kami dan memohon arahan dari bapak Menteri, dan Menteri menyampaikan dan menanggapi akan sangat mendukung," jelas Roestiandi.

Proyek jalan tol Cikunir Karawaci direncakan memiliki total 36 kilometer yang menghubungkan transportasi lintas kota wilayah Timur dan Barat Jabodetabek, dari Cikunir sampai Alam Sutra yang dibangun di atas dan parallel dengan jalan tol dalam kota Jakarta yang sudah ada saat ini.

Dalam proyek ini akan dibagi menjadi tiga ruas, yang pertama Cikunir Cawang yaitu ruas bagian Timur. Lalu Cawang Tomang itu ruas bagian Tengah, dan Tomang Alam Sutra itu ruas bagian Barat. Proyek ini akan diproyeksikan akan menampung sebanyak 200 ribu mobil per hari saat proyek sudah mulai full operasional.

"Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini Rp 37 triliun dan investasi ini akan meningkatkan konektivitas dan logistik sehingga membantu pertumbuhan ekonomi menciptakan peluang-peluang usaha baru serta menciptakan ribuan lapangan kerja," kata dia.

Pengembangan Proyek Infrastruktur

Proyek ini akan dikembangkan oleh PT Earth Investment Indonesia dan konsorium nya yang dipimpin oleh tim yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan proyek infrastruktur salah satunya tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

PT EII akan menggandeng beberapa calon investor multinasional yang memiliki komitmen dan rekam jejak kuat dalam proyek infrastruktur jalan tolberskala besar. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sisi pembiayaan, transfer teknologi,dan mempercepat proses konstruksi

Selain dapat meningkatkan konektifitas dan efisiensi jalur logistik yang mendorong pertumbuhan ekonomi, proyek ini diharapkan berdampak menjadi katalis terciptanya pusat-pusat bisnis dan perdagangan baru

“Sehingga dapat menciptakan ribuan lapangan kerja. Proyek ini sendiri juga akan membutuhkan kurang lebih 7.500 orang tenaga kerja sepanjang proyek berlangaung," pungkasnya.

Arus Lalu Lintas Tol Menuju Jakarta Meningkat Jelang Tahun Baru 2025

Jasamarga mencatat adanya peningkatan arus lalu lintas memasuki Jakarta H+3 Natal atau tiga hari menjelang Tahun Baru 2025. Kenaikan yang signifikan juga terjadi di Tol Jabotabek hingga Jawa Barat, khususnya Bandung dan sekitarnya.

Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Widiyatmiko Nursejati menyampaikan, volume lalu lintas yang kembali ke Jabodetabek dari arah Cikampek dan Puncak atau Sukabumi sekitarnya, yang terdistribusi melaui Gerbang Tol (GT) Halim, GT Cikunir 6 dan GT Ciawi 2, ada sebanyak 119.330 kendaraan.

“Atau meningkat 8,76 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 109.718 kendaraan transaksi,” tutur Widi dalam keterangannya, Minggu (29/12/2024).

Widi merinci, untuk GT Halim terpantau volume lalu lintas transaksi mengarah ke Jakarta sebanyak 69.837 kendaraan atau naik sebesar 8, 93 persen terhadap lalu lintas transaksi normal 64.110 kendaraan. Kemudian, volume lalu lintas transaksi di GT Cikunir 6 arah Jakarta sebanyak 12.162 kendaraan atau naik sebesar 47,28 persen dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 8.258 kendaraan.

Sementara itu, di GT Ciawi 2 volume lalu lintas transaksi mengarah ke Jakarta sebanyak 37.331 kendaraan atau lebih rendah 0,05 persen dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 37.350 kendaraan.

Kemudian di wilayah Jawa Barat, tercatat total sebanyak 69.191 kendaraan melintas, atau meningkat 18.56 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal yaitu 58.360 kendaraan transaksi yang menuju Kota Bandung dan sekitarnya.

“Peningkatan ini dikarenakan pergerakan masyarakat kembali ke berbagai destinasi jelang perayaan tahun baru 2025,” jelas dia.

Untuk kawasan Bandung dan sekitarnya, arus lalu lintas terdistribusi melalui GT Cileunyi Jalan Tol Padaleunyi dengan rincian sebanyak 32.904 kendaraan menuju Bandung atau Jakarta meninggalkan wilayah Rancaekek, Garut, dan sekitarnya melalui gerbang tol tersebut. Volume lalu lintas transaksi di gerbang tol tersebut meningkat 6,99 persen dari lalu lintas normal yaitu sebanyak 30.753 kendaraan.

Volumen Kendaraan Meninggalkan Bandung Meningkat

Sedangkan volume lalu lintas transaksi dari arah sebaliknya atau yang meninggalkan Bandung menuju Rancaekek, Garut, dan sekitarnya melalui GT Cileunyi tercatat 32.153 kendaraan atau meningkat 7,25 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 29.979 kendaraan.

“Sementara itu, volume lalu lintas transaksi GT Pasteur meninggalkan Kota Bandung tercatat 33.078 atau meningkat 3,73 persen dari lalin normal sebanyak 31.888, dan volume lalu lintas transaksi yang menuju Kota Bandung melalui GT Pasteur tercatat 36.287 kendaraan atau meningkat 31,44 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 27.607 kendaraan,” kata Widi.

Adapun jalur fungsional KM 149 A dan KM 151 A Ruas Tol Padaleunyi juga terpantau dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Tercatat sebanyak 22.860 kendaraan melintas pada akses Tol KM 149 A sejak pertama dioperasikan secara fungsional, yaitu periode 20-29 Desember 2024.

Sedangkan akses tol KM 151 A yang baru dioperasikan fungsional sejak 27-29 Desember 2024 telah dilalui sebanyak 455 kendaraan.

"Jumlah pengguna akses fungsional KM 149 A dan KM 151 A akan terus bertambah sampai dengan akhir periode Nataru nanti, dan menjadi evaluasi untuk kelanjutan operasional sesuai arahan dari Kementerian PU nantinya," Widi menandaskan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |