Harga Minyak Hari Ini Naik di Tengah Fluktuasi Pasar

49 minutes ago 1

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta) karena pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan bahwa pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina akan menghasilkan kesepakatan, dengan volume perdagangan tipis karena libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC, Jumat (28/11/2025), harga minyak mentah Brent ditutup naik 21 sen, atau 0,2%, ke level USD 63,34 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 45 sen, atau 0,8%, pada USD 59,10 per barel.

Pasar sedang berfluktuasi antara harapan dan skeptisisme atas upaya perdamaian baru di Ukraina, ujar analis komoditas SEB, Ole Hvalbye.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, delegasi AS dan Ukraina akan bertemu minggu ini untuk menyusun formula yang dibahas dalam perundingan di Jenewa guna mewujudkan perdamaian dan memberikan jaminan keamanan bagi Kyiv.

Kedua belah pihak telah berupaya mempersempit kesenjangan terkait rencana Presiden Donald Trump untuk mengakhiri konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Kyiv tetap berhati-hati dalam menerima kesepakatan yang sebagian besar didasarkan pada persyaratan Rusia, termasuk konsesi teritorial.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan garis besar rancangan rencana perdamaian yang dibahas oleh AS dan Ukraina dapat menjadi dasar kesepakatan untuk mengakhiri perang. Putin juga mengatakan bahwa setelah pasukan Ukraina ditarik dari wilayah-wilayah penting, pertempuran akan berhenti, tetapi Rusia akan mencapai tujuannya dengan kekerasan jika hal itu tidak terjadi.

“Volatilitas geopolitik terus berlanjut dan harapan akan potensi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina telah menetralkan kekhawatiran pasokan yang timbul dari sanksi baru AS terhadap produsen utama Rusia,” kata Barclays.

Produksi Minyak

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya kemungkinan akan membiarkan tingkat produksi minyak tidak berubah pada pertemuan mereka pada hari Minggu dan menyetujui mekanisme untuk menilai kapasitas produksi maksimum anggota, dua delegasi dari kelompok tersebut dan sumber yang mengetahui pembicaraan OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

Delapan negara OPEC+, yang secara bertahap meningkatkan produksi pada tahun 2025, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan mereka untuk menghentikan sementara kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun 2026, kata kedua delegasi tersebut.

Harga minyak mentah juga didukung oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah biasanya merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

“Kita sekarang mendekati akhir tahun dengan likuiditas yang lebih tipis tanpa pendorong baru, kecuali The Fed mengejutkan pasar dengan arahan yang hawkish pada pertemuan FOMC 10 Desember,” kata analis pasar senior OANDA, Kelvin Wong.

“Minyak mentah WTI kemungkinan akan berada dalam kisaran antara US$56,80 dan US$60,40 hingga akhir tahun,” ujarnya. 

Harga Minyak Kemarin

Sebelumnya, harga minyak menguat pada perdagangan Rabu, 26 November 2025 waktu setempat menjelang libur Thanksgiving di Amerika Serikat. Kenaikan harga minyak ini dipicu investor Amerika Serikat menilai prospek kelebihan pasokan dan perundingan mengenai kesepakatan damai Rusia-Ukraina.

Mengutip CNBC, harga minyak Brent naik 65 sen atau 1,04% dan ditutup ke posisi USD 63,13 per barel.  Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 70 sen atau 1,21% dan ditutup ke posisi USD 58,65.

Sementara itu, Badan Informasi Energi atau the Energy Information Administration atau EIA meyebutkan, persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 2,8 juta barel menjadi 426,9 juta barel pekan lalu seiring impor melonjak. Analis memperkirakan kenaikan sebesar 55.000 barel.

"Kita jelas berada di jalur menuju kelebihan pasokan yang cukup sehat, tidak diragukan lagi dan peningkatan minyak mentah merupakan indikasi dari hal itu,” ujar Partner with Again Capital, John Kilduff.

Impor minyak mentah AS meningkat 1,005 juta barel per hari (bph), menurut EIA menjadi 2,84 juta barel per hari, level tertinggi sejak awal September 2025.

Di sisi lain, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengungkapkan, perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam empat minggu.

OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan tingkat produksi tidak berubah pada pertemuannya Minggu, tiga sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters pada Selasa.

Investor menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai negosiasi Rusia dan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada para pemimpin Eropa pada Selasa kalau ia siap untuk memajukan kerangka kerja yang didukung AS untuk mengakhiri perang dengan Rusia, yang mendorong harga minyak mentah Brent dan WTI turun ke level terendah dalam satu bulan.

"Intinya, masih belum ada perjanjian damai dan akan sulit untuk meyakinkan semua pihak agar mau berunding dan menandatanganinya," ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow,

Prospek Harga Minyak WTI

Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memerintahkan perwakilannya untuk bertemu secara terpisah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Ukraina. Seorang pejabat Ukraina mengatakan Zelenskiy kemungkinan akan mengunjungi Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan kesepakatan.

"Jika tercapai, kesepakatan ini dapat dengan cepat mencabut sanksi Barat terhadap ekspor energi Rusia," yang berpotensi mendorong harga WTI ke sekitar USD 55, ujar analis pasar IG, Tony Sycamore, dalam sebuah catatan klien.

"Untuk saat ini, pasar masih menunggu kejelasan lebih lanjut, tetapi risikonya tampaknya adalah harga yang lebih rendah kecuali perundingan gagal."

Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat baru-baru ini telah memperketat sanksi terhadap Rusia, dan pembelian minyak Rusia oleh India diperkirakan akan mencapai titik terendah dalam tiga tahun pada bulan Desember.

Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang menangani sekitar 1,5% minyak dunia, mengatakan pihaknya melanjutkan pemuatan minyak semalam, setelah menangguhkan pemuatan setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina awal minggu ini.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |