Harga Emas Dunia Hari Ini Anjlok 1% Tersengat Aksi Jual Investor

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia merosot 1% pada perdagangan Kamis, 13 November 2025. Harga emas turun dari level tertinggi dalam tiga minggu pada awal sesi perdagangan di tengah aksi jual pasar yang meluas seiring pembukaan kembali pemerintahan AS.

Mengutip CNBC, Jumat (14/11/2025), harga emas di pasar spot turun 1,1% menjadi USD 4.151,86 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup merosot 0,5% ke posisi USD 4.194,50.

Sementara itu, harga perak di pasar spot melemah 2,3% menjadi USD 52,18 setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Oktober pada awal sesi perdagangan.

Pemerintah AS akan melanjutkan operasinya setelah penutupan pemerintahan yang memecahkan rekor selama 43 hari, berdasarkan perjanjian yang mendanai operasi federal hingga 30 Januari.

"Logam mulia terjebak dalam aksi jual yang meluas, di mana saham, obligasi, dolar, dan kripto semuanya tertekan dan berada di zona merah," ujar Seorang pedagang logam independent, Tai Wong.

"Ini adalah praktik klasik beli-rumor, jual-semuanya setelah pemerintah AS kembali beroperasi,” ia menambahkan.

Pada awal sesi perdagangan, emas spot mencapai level tertinggi sesi di USD 4.244,94, level tertinggi sejak 21 Oktober.

Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff menuturkan, awalnya, pasar emas dan perak menguat karena ekspektasi data ekonomi yang dirilis setelah berakhirnya penutupan pemerintah akan mengungkapkan pelemahan pasar tenaga kerja AS. Hal itu akan mendorong The Federal Reserve untuk setidaknya satu kali pemangkasan suku bunga pada Desember.

Pelonggaran Kebijakan Suku Bunga Tak Pasti

Namun, dengan mengutip kekhawatiran tentang inflasi dan tanda-tanda stabilitas relatif di pasar tenaga kerja setelah dua kali pemangkasan suku bunga AS tahun ini, semakin banyak pembuat kebijakan Federal Reserve yang mengisyaratkan keraguan untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut.

Survei swasta menunjukkan pelemahan pasar kerja. Meskipun bank sentral AS menurunkan suku bunga bulan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan pelonggaran lebih lanjut tahun ini tidak dijamin, sebagian karena kurangnya data.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, yang tidak menawarkan imbal hasil dan sering dianggap sebagai aset safe haven selama periode ketidakpastian ekonomi. Platinum turun 2,8% menjadi USD 1.569,65 dan paladium turun 3,7% menjadi USD 1.419,75.

Harga Emas Hari Ini Cetak Rekor Termahal Lagi

Sebelumnya, harga emas naik hampir 2% pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) merosot menjelang pemungutan suara di parlemen untuk membuka kembali pemerintahan.

Hal in menjadi langkah yang dapat menghidupkan kembali rilis data ekonomi dan meningkatkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada bulan Desember.

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/11/2025), harga emas di pasar spot naik 1,8% ke USD 4.199,63 per ons, sentuh level tertinggi sejak 21 Oktober 2025. Sedanglan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 2,1% menjadi USD 4.202,20 per ons.

Imbal hasil acuan AS 10-tahun turun 1,3% ke level terendah sejak 5 November.

“Pemerintah sedang membuka diri di AS dan pasar mengantisipasi rilis data ekonomi, yang kemungkinan besar akan menunjukkan bahwa ekonomi Amerika telah melemah,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.

Dia menambahkan, para pedagang mungkin akan meningkatkan posisi beli dan menutup beberapa posisi jual.

Parlemen AS yang dikuasai Partai Republik akan melakukan pemungutan suara pada hari ini mengenai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS.

Penutupan (shutdown) pemerintahan selama 42 hari telah membebani perekonomian dan menghentikan data pemerintah, mendorong para pembuat kebijakan dan pasar untuk mengandalkan indikator swasta untuk mengukur keadaan perekonomian.

Harga Perak dan Logam Lain

Sementara itu, data pekerjaan mingguan hari Selasa dari ADP menunjukkan pengusaha swasta kehilangan rata-rata 11.250 pekerjaan seminggu dalam empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober, menandakan berlanjutnya pelemahan di pasar tenaga kerja.

Para pedagang kini melihat kemungkinan sebesar 63% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed di bulan Desember. Emas yang tidak menghasilkan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian ekonomi.

Di tempat lain, harga perak naik 4,4% menjadi $53,47 per ons, level tertinggi sejak 17 Oktober. 

“Saat ini ada banyak kekhawatiran, terutama pada perak, bahwa persediaan sangat rendah. Yang Anda lihat saat ini pada emas adalah limpahan dari perak pagi ini,” kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

Sedangkan harga platinum naik 1,7% menjadi USD 1.611,95 dan paladium naik 2,3% menjadi USD 1.477,52. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |