Harga Emas Antam Hari Ini 17 November 2025, Naik Lagi Usai Anjlok Parah

6 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam naik pada Senin, (17/11/2025). Harga emas Antam hari ini lebih mahal Rp 3.000 setelah alami kenaikan dalam sepekan.

Mengutip laman logammulia.com, Senin pekan ini, harga emas Antam dipatok Rp 2.351.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditetapkan Rp 2.348.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback emas Antam juga ikut naik. Hari ini harga buyback emas Antam lebih mahal Rp 3.000 menjadi Rp 2.212.000.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.212.000 per gram. Harga buyback ini turun dari harga termahal yang dicapai sebelumnya.

Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas sebelumnya dicetak pada Jumat 17 Oktober 2025, harga jual emas Antam dan harga pembelian kembali emas Antam dipatok Rp 2.485.000 per gram dan harga beli kembali di angka Rp 2.334.000 per gram.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Senin (17/11/2025):

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.225.500.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.351.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.642.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 6.938.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 11.530.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 23.005.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 57.387.000.
  • Harga emas 50 gram: Rp 114.695.000 .
  • Harga emas 100 gram: Rp 229.312.000.
  • Harga emas 250 gram: Rp 573.015.000.
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.145.820.000.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.291.600.000.

Meneropong Prospek Harga Emas Sepekan, Berpotensi Sentuh Level Segini

Sebelumnya, harga emas diprediksi berpotensi menguat tetapi akan mencapai level support baru di USD 4.000 per ounce. Hal ini seiring kegagalan emas untuk menembus di atas USD 4.200 per ounce pekan lalu telah menciptakan sentimen bearish atau turun dalam jangka pendek.

Berdasarkan Survei Emas Mingguan Kitco terbaru, tidak ada konsensus yang signifikan di antara analis wall street mengenai pergerakan harga emas pekan ini.

Akan tetapi, banyak yang masih memandang harga emas yang merosot sebagai peluang beli. Sementara itu, investor tetap optimisis terhadap logam mulia.

President of Adrian Day Asset Management, Adrian Day menuturkan, ada ketidakpastian tentang ekonomi Amerika Serikat (AS), tarif dan pergerakan suku bunga selanjutnya.

“Emas mungkin perlu menguji ulang level terendah baru-baru ini di area USD 3.930 sebelum pemulihan yang meyakinkan. Penurunan harga kemungkinan akan singkat dan dangkal karena faktor-faktor pendorong utama emas masih ada,” ujar dia seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (17/11/2025).

Sentimen hati-hati wall street muncul setelah emas berhasil mempertahankan kunci level support di USD 4.000 per ounce pada Jumat pekan lalu. Hal ini menghasilkan momentum beli yang solid sepanjang paruh pertama pekan lalu. Pada Kamis, harga emas spot mencapai level tertinggi di USD 4.245 per ounce  sebelum mengalami tekanan jual yang signifikan.

Harga emas di pasar spot diperdagangkan pada USD 4.080 per ounce naik 2% dalam sepekan. Akan tetapi, harga turun lebih dari 3% dari level tertinggi intraday pada Kamis pekan lalu.

“Para investor bullish telah kehabisan tenaga dan grafik dalam teknikal jangka pendek telah sedikit memburuk,” ujar Senior Market Analyst Kitco, Jim Wyckoff.

Ia prediksi, harga emas merosot pada pekan ini. Berdasarkan beberapa analis, emas mengalami aksi jual seiring pergeseran harapan suku bunga memicu pelemahan pasar yang lebih luas dengan bitcoin dan saham juga merosot.

Kekhawatiran Ekonom

Meskipun penutupan pemerintah AS atau shutdown pemerintahan AS selama 43 hari telah berakhir, beberapa ekonom khawatir kalau pengumpulan data ekonomi telah terdampak secara signifikan.

Kurangnya data berkualitas memaksa the Federal Reserve (the Fed) untuk mengambil sikap netral terhadap kebijakan moneter yang berpotensi mempertahankan suku bunga acuan pada Desember.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada Desember kurang dari 50%, bulan lalu pasar prediksi peluang pelonggaran lebih dari 90%.

"Melemahnya dolar AS dan rumor the Fed akan melanjutkan pembelian aset telah menjadi katalis bagi kenaikan emas sejak awal pekan, tetapi Kamis dan Jumat dengan jelas menunjukkan ini bukan lagi jalan satu arah,” ujar Analis Senior FxPros, Alex Kuptsikevich.

Kuptsikevich bersikap bearish terhadap emas pekan ini dan juga melihat potensi yang semakin besar bagi investor untuk menjual saat reli.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |