Liputan6.com, Jakarta - Gelombang baru pengelolaan kekayaan tengah melanda India, dipimpin oleh generasi milenial dan Gen Z yang kini mendefinisikan ulang cara keluarga kaya mengembangkan asetnya.
Jika sebelumnya keluarga konglomerat India cenderung bermain aman dengan berinvestasi pada perusahaan tercatat, real estat, dan deposito bank, kini tren itu berubah secara signifikan. Anak-anak muda pewaris bisnis besar mulai memandang startup sebagai mesin pertumbuhan kekayaan yang jauh lebih cepat dan potensial.
Pergeseran ini semakin mencolok seiring memasuki era transfer kekayaan lintas generasi bernilai jumbo, yang diproyeksikan mencapai sekitar USD 1,5 triliun atau Rp 25.069 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.712) selama dekade mendatang menurut laporan Julius Baer dan EY.
Fenomena ini tercermin dari pengalaman pewaris Mehta Group yang berbasis di Mumbai, Rajat Mehta. Saat Groww, startup yang ia dukung sejak 2016 dengan valuasi hanya USD 1,3 juta atau Rp 21,72 miliar melantai di Bursa Efek Nasional atau National Stock Exchange dengan valuasi melonjak ke USD 8,6 miliar atau Rp 143,73 triliun Mehta melihat peluang besar di depan mata.
Rajat Mentari berkata kepada Sang ayah "Ayo cari Groww berikutnya." Fenomena tersebut menunjukkan perubahan pola pikir keluarga kaya India, guna melestarikan kekayaan menjadi agresif mencari alpha melalui investasi berisiko tinggi.
Lonjakan minat terhadap startup juga didukung semakin banyaknya kantor keluarga (family office) di India. Antara 2018 hingga 2024, jumlahnya melompat lebih dari 500 persen dari 45 menjadi lebih dari 300, dan diperkirakan jumlah sebenarnya bisa lima hingga sepuluh kali lipat lebih besar.
Di tengah lonjakan pasar saham, karyawan startup yang mencairkan opsi saham serta warga India di luar negeri yang kembali dengan kekayaan besar turut menjadi “orang kaya baru” yang haus peluang investasi.
Generasi Baru Pewaris Kekayaan Pilih Jalur Berbeda
Para ahli memprediksi generasi penerus keluarga konglomerat akan semakin banyak beralih dari bisnis tradisional yang dianggap stagnan menuju sektor-sektor berteknologi tinggi dan lebih menjanjikan. Banyak di antara mereka lulusan kampus internasional dan melihat startup sebagai ruang ideal untuk inovasi dan pertumbuhan cepat.
Vikrant Agarwal dari Proxima Capital Services menyebut generasi berikutnya dari keluarga kaya ini biasanya berpendidikan tinggi, sering kali memiliki gelar internasional, dan mungkin enggan meneruskan bisnis keluarga tradisional atau tetap tidak yakin tentang prospek pertumbuhan mereka.
Peralihan dari Aset Fisik ke Aset Finansial
Konsultan kekayaan Shailesh Balachandran menyatakan peralihan kekayaan dari generasi baby boomer ke generasi lebih muda turut mempercepat transformasi investasi.
Jika dulu keluarga kaya India mengandalkan tanah dan emas, kini semakin banyak yang mengalihkan aset tersebut ke instrumen finansial yang lebih likuid dan mudah didistribusikan, termasuk venture capital dan saham perusahaan rintisan.
"Banyak keluarga kaya raya, terutama yang berasal dari kota-kota kecil di India, masih menyimpan sebagian besar kekayaan mereka dalam bentuk aset fisik seperti tanah dan emas. Setelah aset fisik tersebut dikonversi menjadi aset finansial, jumlah kantor keluarga di India akan meningkat," ujar Shailesh Balachandran, pendiri TriGen Wealth.
Venture Capital Panen Manfaat
Perusahaan modal ventura seperti Inflexor Ventures ikut menikmati dampak positif dari perubahan ini. Untuk dana ketiga, perusahaan tersebut berencana mengumpulkan USD 150 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun dengan hampir setengah kontribusi diperkirakan datang dari family office lokal—serupa seperti pada dana sebelumnya.
"Hampir setengah dari modal di dana keduanya berasal dari kantor keluarga India," kata Mitra di Inflexor Ventures, Murali Krishna Gunturu.
Tingginya minat terhadap startup dipicu oleh ledakan unicorn pada 2021, ketika India mencatat 45 startup bervaluasi di atas USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,7 triliun dalam satu tahun. Momentum ini membuat banyak keluarga kaya sadar bahwa mereka tak ingin ketinggalan menikmati cuan besar dari sektor tersebut.
Startup Jadi Lini Bisnis Baru Anak Muda India
Di tengah transformasi ini, startup semakin dilihat generasi milenial dan Gen Z sebagai jalur bisnis baru yang selaras dengan minat mereka. Ketika Zepto (startup quick commerce)membuka penggalangan dana tahun lalu, kantor keluarga India mengucurkan USD 300 juta (sekitar Rp 5 triliun) hanya dalam empat minggu.
Potensi keuntungannya dianggap jauh melampaui investasi tradisional. Jika instrumen lain rata-rata memberi laba 15 persen setahun, startup bisa memberikan hasil berkali-kali lipat.
"Ada keyakinan anak muda bahwa dari 10 startup, akan muncul satu startup dan menjadi besar secara substansial, seperti Zomato,” kata Balachandran
Zomato menjadi contoh perusahaan itu mencapai kapitalisasi pasar multi-triliun rupee hanya dalam beberapa bulan setelah melantai, sesuatu yang bagi perusahaan tradisional bisa memakan waktu puluhan tahun.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4138839/original/044043600_1661742697-woman-filling-up-car-gas-station.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413584/original/036403400_1763179756-Menteri_Perumahan_dan_Kawasan_Permukiman__PKP___Maruarat_Sirait-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413951/original/025677900_1763216364-Ketua_Komisi_IV_DPR_Titiek_Soeharto-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382303/original/097438400_1760576399-Chief_Executive_Officer__CEO__Danantara__Rosan_Perkasa_Roeslani_-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413931/original/070409100_1763212461-Promo__power_hero__dari_PLN.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412685/original/053233900_1763101402-toyota_north_carolina_sop_lead-image.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413891/original/028893300_1763207467-Menteri_Perhubungan_Dudy_Purwagandhi-15_nov_2025-b.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413854/original/032456800_1763203535-Pertamina_NRE-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413855/original/049258700_1763203701-WhatsApp_Image_2025-11-14_at_16.31.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3915702/original/043790800_1643209019-IMG-20220126-WA0141.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413790/original/015237100_1763196473-PT_Kereta_Api_Indonesia__Persero_-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413746/original/087456400_1763193840-284e6933-948b-4b81-bb61-a9d96c532739.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413737/original/077209500_1763193091-3c598f8a-1863-467f-9d3e-9a3c733b09ab.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1420675/original/050202900_1480428315-20161129--Pasar-Keramik-Nasional-Mulai-Meningkat-Jakarta--Angga-Yuniar-02.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4461777/original/028802500_1686500112-16268340_rm373batch5-banner-08.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4594873/original/013290500_1696215859-Screenshot_20231002_091203_YouTube.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3635820/original/086663700_1637147619-20211117-garuda-tutup-97-rute-penerbangan-Selama-Proses-restrukturisasi-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172726/original/046657700_1594117380-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375573/original/010378000_1538739775-20181005-Emas-Antam-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1553962/original/019771000_1540541277-singa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)