Garap Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Brantas Abipraya Jamin Tak Ada Kecelakaan Kerja

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta PT Brantas Abipraya (Persero) terus menggarap Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai NCICD Fase A Lokasi 1 Paket 1 yang berlokasi di Ancol Barat – Sunda Kelapa Jakarta Utara ini menjadi upaya mitigasi banjir rob di DKI Jakarta. 

Sejalan dengan itu, Brantas Abipraya juga meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta memperkuat penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan proyek lewat kegiatan Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) dan Sertifikasi K3.

Sertifikasi ini berlaku bagi seluruh pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek yang sedang digarap BUMN konstruksi ini, yaitu NCICD.

Dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) GATENSI, juga Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan LSP GATAKSINDO, program sertifikasi SKK dan K3 ini melibatkan 47 tenaga kerja dari berbagai posisi dengan jenjang 3-9 untuk memastikan setiap personel proyek memiliki kompetensi sesuai standar nasional sekaligus memahami prosedur keselamatan kerja yang berlaku.

“Penyelenggaraan sertifikasi SKK dan K3 ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kerja memiliki keahlian dan kesadaran K3 yang memadai," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana, Selasa (25/11/2025).

Ditambahkan Dian Sovana, dengan adanya sertifikasi ini Brantas Abipraya ingin memberikan jaminan bahwa proyek berjalan dengan aman, berkualitas, dan sesuai regulasi.

Sebagai informasi, dengan mengantongi Sertifikasi SKK dapat menilai kemampuan teknis pekerja berdasarkan standar kompetensi nasional, sementara sertifikasi K3 berfokus pada pemahaman pekerja terkait penerapan prosedur keselamatan, mengidentifikasi bahaya, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan respons terhadap keadaan darurat.

Kompetensi Pekerja

Program pelatihan yang mengadopsi Creating Shared Value (CSV) selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan mendorong perusahaan memberikan kontribusi pada peningkatan SDM nasional. Dengan langkah ini, Brantas Abipraya tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi  juga membangun fondasi SDM yang kuat, kompeten, dan terlindungi. 

Sebagai informasi, sebelumnya Brantas Abipraya juga telah menggelar program pelatihan dan sertifikasi di SKK dan K3 di Site Peralatan dan Precast Pabrik Subang (23/10). Total peserta yang mengikuti program pelatihan dan sertifikasi ini adalah sebanyak 49 peserta dengan rincian SKK sebanyak 34 peserta dan Sertifikasi K3 sebanyak 15 peserta.

Melalui strategi ini, Brantas Abipraya tidak hanya berperan sebagai pelaksana proyek strategis nasional, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan SDM yang unggul, berdaya saing di sektor konstruksi, serta sekaligus memastikan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan bagi seluruh pekerjanya.

Teknologi di Balik Proyek Tanggul Laut di Jakarta Utara, Adopsi Sistem dari Jepang

PT Brantas Abipraya (Persero) terus mengambil peran penting dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional dengan menggarap proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Pembangunan tanggul laut sepanjang 1,2 kilometer di Ancol dan 1,4 kilometer di Muara Angke, Jakarta Utara, ini ditujukan untuk melindungi ibu kota dari ancaman banjir rob.

“Pembangunan tanggul NCICD tidak hanya berfungsi sebagai pelindung pantai, tetapi juga sebagai wujud kesiapan Jakarta menghadapi tantangan iklim di masa depan. Brantas Abipraya memastikan pengerjaannya sesuai standar kualitas dan keamanan tertinggi,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).

Teknologi Inner Boring untuk Percepatan Pembangunan

Dalam proyek ini, Brantas Abipraya menggunakan teknologi inner boring untuk mempercepat pengerjaan sekaligus menjaga kualitas konstruksi. Metode ini menghasilkan pondasi yang lebih stabil di wilayah pesisir yang rawan penurunan tanah (settlement).

Dian menegaskan, penggunaan teknologi ini mampu menjamin kestabilan pondasi dalam jangka panjang. Selain itu, risiko kerusakan bangunan maupun utilitas di sekitar area proyek dapat diminimalkan.

Keunggulan Ramah Lingkungan dan Sosial

Teknologi inner boring memiliki berbagai keunggulan, mulai dari kemampuannya menembus lapisan tanah lunak maupun keras tanpa merusak tiang, hingga sifatnya yang ramah lingkungan.

“Teknologi ini mengadopsi sistem Nakabori dari Jepang, memungkinkan pengeboran di dalam tiang pancang sehingga mengurangi getaran, kebisingan, dan polusi dibandingkan metode konvensional,” jelas Dian Sovana.

Dengan begitu, dampak kebisingan serta gangguan terhadap masyarakat dan ekosistem pesisir dapat ditekan seminimal mungkin.

Solusi Banjir Rob dan Peluang Ekonomi Baru

Pembangunan tanggul NCICD diharapkan menjadi solusi nyata atas masalah penurunan tanah dan naiknya permukaan laut. Selain melindungi kawasan pesisir, proyek ini juga membuka peluang pengembangan wilayah dan memberikan kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

“Dengan keterlibatan dalam proyek NCICD, Brantas Abipraya akan senantiasa memperkuat peran Kami sebagai BUMN konstruksi adaptif dan inovatif yang berkontribusi menghadirkan infrastruktur tangguh untuk masa depan bangsa,” tutup Dian Sovana.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |