Ekonomi Digital Indonesia Hampir Sentuh USD 100 Miliar, Video Commerce Jadi Mesin Pertumbuhan

17 hours ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, mengungkapkan ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan dua digit di seluruh sektor. Pada 2025, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital nasional diperkirakan mencapai USD 99 miliar, tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya.

"Indonesia masih menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dan GMV-nya kini hampir mencapai USD 100 miliar. Menariknya, sektor-sektor utama ekonomi digital kita semuanya mencatat pertumbuhan dua digit,” ujar Veronica dalam Media Briefing, Kamis (13/11/2025).

Sektor e-commerce tetap menjadi penyumbang terbesar dengan nilai GMV yang naik 14% menjadi USD 71 miliar pada 2025. Sementara itu, transportasi dan pesan-antar makanan mencatat pertumbuhan 13% ke USD 10 miliar, dan media online seperti gim, musik, serta video on-demand naik 16% ke USD 9 miliar.

Di sisi layanan keuangan digital (DFS), pertumbuhan juga tercatat tinggi di seluruh segmen. Nilai transaksi pembayaran digital (GTV) melonjak 27% menjadi USD 538 miliar, sedangkan saldo pinjaman online meningkat 29% menjadi USD 13 miliar.

"Skala transaksi digital payment kita sangat luar biasa dan menjadikan Indonesia sebagai pasar pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara,” jelas Veronica.

Pertumbuhan paling mencolok datang dari video commerce, yang kini menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia. Volume transaksi video commerce nasional naik 90% year-on-year, mencapai 2,6 miliar transaksi, dengan jumlah penjual tumbuh 75% menjadi 800 ribu di seluruh Indonesia.

Kategori fashion dan aksesori serta kecantikan dan perawatan diri menyumbang hampir 50% dari total GMV video commerce, dengan nilai pesanan rata-rata sekitar US$4,5–6 per transaksi.

Veronica menambahkan, Indonesia kini juga menjadi pasar gim terbesar di Asia Tenggara dengan kontribusi sekitar 40% dari total unduhan gim mobile dan 35% dari pendapatan gim di kawasan. Ia menilai momentum besar ekonomi digital ini perlu diikuti dengan inovasi dan dukungan investasi berkelanjutan untuk menjaga daya saing.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |