Bos Bulog Sidak Penyaluran Bantuan Pangan di Marunda, Ini Pesannya

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan distribusi bantuan pangan untuk alokasi Oktober–November berjalan aman dan sesuai prosedur. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memimpin langsung inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Dalam sidak tersebut, Rizal menjelaskan, setiap penerima bantuan wajib membawa surat undangan dari Dinas Sosial yang dilengkapi barcode serta KTP. Jika bantuan diambil oleh anggota keluarga, wajib membawa KK dan KTP pendamping untuk memastikan kecocokan data. Hal ini merupakan ketentuan resmi dari Bapanas.

"Jadi setiap penerima bantuan pangan itu wajib membawa surat undangan dari dinas sosial yang sudah ada barcodenya kemudian juga membawa KTP apabila penerima bantuan pangan tersebut mengambil sendiri. Namun, apabila penerima bantuan pangan itu diambilkan oleh putranya atau saudaranya harus membawa KK dan KTP yang akan mengambil beras tersebut, sehingga bisa dicocokkan apakah masuk dalam keluarga atau tidak," tutur Rizal, Kamis (27/11/2025).

Penyaluran bantuan di Marunda dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan hari ini dengan jumlah 750 penerima, sedangkan sisanya dilakukan pada hari berikutnya. Total penerima manfaat di Marunda mencapai 1.512 orang.

"Syukur Alhamdulillah hari ini dibagi dua gelombang gelombang pertama hari ini gelombang kedua keesokan harinya hari ini totalnya ada 750 penerima bantuan manfaat yaitu dengan total kampung atau desa Marunda ini ada sekitar 1.512 penerima bantuan manfaat Alhamdulillah ini terlaksana dengan aman tertib dan lancar," ucap Rizal.

Rizal mengapresiasi pihak kelurahan, Babinsa, Babinkamtibmas, Dinas Sosial, Satpol PP, serta tim Bulog yang telah menjaga jalannya penyaluran hingga berlangsung tertib, aman, dan lancar.

Ia menegaskan, pola pengawasan langsung ini akan terus dilakukan di berbagai wilayah, termasuk di Sulawesi Selatan yang akan menjadi lokasi pengecekan berikutnya.

Respons Warga: Sangat Membantu Jelang Natal dan Tahun Baru

Aprianti, salah satu penerima bantuan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas bantuan beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter yang diterimanya. Ia menyebut bantuan tersebut sangat membantu keluarganya dalam menghadapi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026.

"Terima kasih kepada Pak Prabowo yang mengasih beras dan minyak sayur sangat membantu kami sekali mau menghadapi Tahun Baru dan Natal 2026 terima kasih Bapak Prabowo semoga panjang umur sehat selalu diberkahi umur panjang,"

Realisasi Penyaluran Sudah Capai 18 Persen untuk Oktober–November

Rizal mengungkapkan, penyaluran bantuan pangan untuk alokasi Juni–Juli telah mencapai 99,99 persen dan menyisakan 0,01 persen. Sementara untuk alokasi Oktober–November, realisasi telah mencapai sekitar 18 persen.

"untuk realisasi bulan Juni-Juli itu sudah mencapai 99,99 persen tinggal 0,01 persen untuk bulan Juni-Juli sudah hampir selesai dan untuk bulan Oktober-November ini sudah mencapai sekitar 18 persen karena kami mulai kemarin di awal atau pertengahan bulan November," ujar Rizal.

Keterlambatan awal pada penyaluran Oktober–November terjadi karena adanya penambahan minyak goreng. Bulog menunggu ketersediaan minyak goreng agar dapat disalurkan bersamaan dengan beras sesuai ketentuan.

"Kemarin ada penambahan minyak goreng jadi kami menunggu minyak gorengnya kemarin sehingga memang agak terlambat sedikit karena kebutuhan minyak goreng yang harus kita cukupi karena terus terang minyak goreng yang harus diserahkan ini juga harus bersamaan dengan berasnya," jelas Rizal.

Target Nasional: 18,2 Juta Penerima Manfaat

Rizal menyebutkan,total target nasional mencapai 18,2 juta penerima bantuan manfaat. Jika dikalkulasikan, kebutuhan beras mencapai 365 ribu ton, sedangkan minyak goreng mencapai 73 juta liter.

"Totalnya 18,2 juta penerima bantuan manfaat tinggal dikalikan kalau berasnya kali 20 kilo terus minyak gorengnya dikali 4 liter berarti kalau berasnya sekitar 365 ribu ton kemudian untuk minyak gorengnya 73 juta," sebutnya.

Ia menegaskan komitmen Bulog untuk selalu siap menjalankan penugasan pemerintah dan memberikan pelayanan terbaik. Program bantuan ini disebut merupakan hasil rekomendasi kebutuhan pangan masyarakat serta keputusan rapat koordinasi tingkat Menko hingga Presiden.

"Jadi intinya Bulog dalam hal ini akan terus memberikan pelayanan yang terbaik dan terus siap untuk mendukung program pemerintah apabila diberikan penugasan, Bulog akan melaksanakan tugas tersebut dengan rasa penuh tanggung jawab dan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan masyarakat," tegas Rizal.

Terkait penyediaan minyak goreng, Rizal menjelaskan bahwa Bulog bekerja sama dengan 65 perusahaan pabrikan minyak goreng yang memiliki kewajiban Domestic Market Obligation (DMO). Sinergi ini memastikan kebutuhan minyak goreng bantuan dapat terpenuhi tepat waktu.

"Untuk minyak goreng kami sinergikan dengan seluruh para pengusaha-pengusaha minyak goreng dalam hal ini pabrikan-pabrikan minyak goreng yang memiliki DMO-DMO sejumlah 65 perusahaan minyak goreng yang bekerja sama dengan Bulog," jelasnya.

Harapan Program Berlanjut Hingga 2026

Rizal mengharapkan, agar program bantuan pangan dapat terus dilanjutkan hingga 2026 untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah serta menjaga stabilitas pangan nasional, terutama menjelang periode perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

"Mudah-mudahan nanti tahun 2026 juga masih ada program-program ini untuk meringankan beban-beban dari masyarakat yang ekonominya kurang mampu demikian," ujar dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |