Bahlil Mau Buka Tambang Bawah Tanah Freeport yang Tak Terdampak Longsor

2 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih mengkaji pembukaan operasional kawasan tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tidak terdampak longsor. Pasalnya, sebagian besar tambang Grasberg Block Cave (GBC) disetop sementara karena insiden longsor.

Bahlil membuka peluang dua kawasan lainnya yang tidak terdampak longsor untuk bisa beroperasi kembali. Keduanya yakni Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Bog Gossan.

"Ada bagian yang memang tidak ada kaitannya dengan musibah. Ini lagi di-exercise untuk bagaimana bisa kita produksi," kata Bahlil ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Dia menjelaskan, jika produksi tidak dilakukan, maka akan berdampak pada pendapatan negara, termasuk ekonomi daerah. Penghentian produksi juga dikhawatirkan mengganggu operasional smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur.

"Karena kalau tidak kita produksi Itu dampaknya nanti kepada pendapatan negara, karyawan di sana, kemudian pendapatan daerah, dan juga adalah kontinuitas terhadap smelter yang ada di Gresik," ucapnya.

"Jadi ada dua bagian, dan sekarang tim kita masih di sana makanya saya belum berani untuk ngomong secara menyeluruh, karena timnya kita belum kasih laporan," sambung Bahlil.

Grasberg Block Cave Masih Disetop

Bahlil menerangkan, bagian tambang Grasberg Block Cave (GBC) masih belum beroperasi pasca longsor beberapa waktu lalu. Adapun, proses investigasi masih terus dilakukan tim Kementerian ESDM.

Setidaknya, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) dan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) terlibat dalam investigasi.

"Jadi gini, tambang di sana itu kan ada dua. Di bagian yang kena musibah itu kita belum melakukan pergerakan apa-apa, sambil kita mempelajari, tambang underground di Freeport itu kan gede," jelas Bahlil.

Masih Investigasi

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menerangkan investigasi longsor tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) masih berjalan. Dia enggan proses penanganannya justru dilakukan secara tergesa-gesa.

Dia menerangkan, investigasi itu masih dilakukan. Adapun, tim dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) dan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) menjadi pihak yang terlibat.

"Tim saya masih di sana, masih ya, tim kita masih di sana ya," kata Bahlil, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Tak Mau Tergesa-gesa

Dia tidak ingin penanganan longsor di area Grasberg Block Cave (GBC) PTFI dilakukan terlalu terburu-buru. Sehingga dia tidak menetapkan batas waktu atau deadline ke PTFI.

Alasannya, penanganan longsor itu berkaitan dengan nyawa. Bisa dibilang aspek keselamatan operasional kedepannya menjadi prioritas saat ini.

"Oh enggak bisa kita pakai deadline, nanti kita target waktu, kemudian kerjanya enggak benar nanti bahaya, karena ini nyawa ya, nyawa harus kita betul-betul teliti," tegas dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |