90% Kredit Karbon Baru Pertamina NRE Terjual, Pembeli dari Sektor Perbankan hingga Perdagangan

3 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali menerbitkan kredit karbon berkualitas tinggi dengan total volume 35.475 ton CO2e.

Kredit karbon ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Dengan kredit karbon ini, Pertamina NRE menurunkan emisi setara lebih dari 8.000 mobil berbahan bakar bensin atau pengurangan emisi yang setara dengan penanaman 570.000 pohon pertahun.

Dari total volume tersebut, 90,4 persen atau 32.060 ton CO₂e telah terjual. Pembeli kredit karbon ini merupakan perusahaan nasional dari berbagai sektor antara lain perbankan, perdagangan, dan industri ekstraktif.

"Kami tidak menyangka kredit karbon yang baru diterbitkan ini terserap begitu cepat oleh pasar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan kredit karbon di Indonesia sangat tinggi. Kami optimistis perdagangan karbon nasional akan berkembang pesat, terlebih ketika regulasinya semakin matang,” kata CEO Pertamina NRE, John Anis seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (15/11/2025).

Dengan kredit karbon, masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk melakukan “offsetting” atau kompensasi karbon untuk membantu upaya dekarbonisasi atau mengurangi dampak emisi karbon.

John juga mengapresiasi langkah pemerintah menandatangani kesepakatan saling pengakuan (mutual recognition agreement/MRA) dengan lembaga-lembaga standar karbon internasional seperti Gold Standard dan Verra, sehingga membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk untuk berkontribusi di pasar karbon global.

Pertamina NRE Bakal Terbitkan Kredit Karbon Volume 3

PLTBg Sei Mangkei beroperasi sejak 2020 dan merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina NRE dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III).

Kredit karbon yang bersumber dari PLTBg Sei Mangkei yang menggunakan teknologi covered lagoon,dihitung dari pemanfataan limbah cair kelapa sawit atau biasa disebut palm oil mill effluent  (POME) dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga biogas yang merupakan energi terbarukan.

Pertamina NRE telah sukses menjual habis kredit karbon perdananya dengan volume 864.209 ton CO2e yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) area Lahendong unit 5 dan 6. Perdagangan kredit karbon yang dilakukan Pertamina NRE memiliki peran sangat strategis dalam mendukung bursa karbon (IDXCarbon) yang diluncurkan pemerintah pada September 2023.

John menambahkan, dengan portofolio energi terbarukan yang dikelolanya, Pertamina NRE akan secara aktif menerbitkan lebih banyak kredit karbon. Selain dari PLTBg Sei Mangkei, Pertamina NRE akan segera menerbitkan kredit karbon Volume 3 dari PLTP area Lahendong Unit 5 dan 6 dengan volume estimasi 465.131 ton CO2e.

Pertamina NRE Kembangkan AI Pemantau Kinerja Proyek dan Operasi

Sebelumnya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berinovasi lewat pengembangan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut NOVA (New & Renewable Energy Operation and Visualization).

NOVA dikembangkan sebagai pusat pemantauan kinerja proyek dan operasi di seluruh wilayah kerja Pertamina NRE.

Berbasis internet of things (IoT) dan dilengkapi CCTV di area operasi yang terhubung dengan NOVA di Jakarta, wall video besar, dashboard interaktif, serta sistem komunikasi terintegrasi, NOVA berfungsi untuk mengumpulkan, memvisualisasikan, dan menganalisis data operasi dari seluruh pembangkit yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah nusantara dan dikelola oleh Pertamina NRE Group.

CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, sektor energi baru dan terbarukan (EBT) masih terus berkembang dan bergerak dinamis. Karena itu, inovasi seperti NOVA jadi kebutuhan penting untuk memastikan seluruh operasi dan proyek dapat berjalan efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.

"Kami di Pertamina NRE terus mendorong budaya inovasi agar mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat keandalan aset dan mendukung target transisi energi nasional," ujar John, Senin (27/10/2025).

Dibandingkan dengan sistem sebelumnya, sistem ini memungkinkan aktivitas monitoring kondisi operasi secara real-time.

Permudah Komunikasi dan Koordinasi di Area Operasi

Sebelumnya, untuk mendapatkan kondisi asset memerlukan waktu beberapa hari, sedangkan sekarang bisa didapatkan dalam sekejap secara daring. Dengan adanya media visual interaktif, komunikasi dan koordinasi dengan personel di area operasi dapat dilakukan secara digital dengan mudah.

NOVA mampu menganalisis tren dan potensi gangguan melalui teknologi kecerdasan buatan. Teknologi ini digunakan untuk dua fungsi yaitu forecasting dan prescriptive maintenance.

Fungsi forecasting dapat memprediksi hasil pembangkitan di masa depan, sementara fungsi prescriptive maintenance membantu memprediksi kerusakan aset serta memberikan solusi dari masalah aset yang terprediksi akan muncul.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |