Target 15 Proyek Migas, Baru 4 Berproduksi, SKK Migas: Mohon Doanya

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - SKK Migas menargetkan ada 15 proyek hulu migas yang bisa berproduksi (onstream) pada 2025. Namun, hingga saat ini, baru 4 proyek yang sudah berhasil onstream.

"Untuk 2025 sendiri ada 15 targetkan untuk on stream alhamdulillah per hari ini sudah 4 yang onstream dan sisanya 11 bisa on stream sebelum akhir tahun 2025,” kata Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, dalam diskusi bersama media, di Jakarta Selatan, Jumat (25/7/2025).

Ia menegaskan, pentingnya percepatan proyek-proyek baru, karena produksi migas secara alami terus menurun jika tidak ada sumur atau proyek baru yang dimulai.

Menurut Hudi, jika tidak ada proyek baru, bukan hanya target APBN yang terancam, bahkan target internal pun bisa gagal tercapai. Hal ini karena produksi sumur migas akan terus mengalami penurunan seiring waktu.

"Kenapa ini menjadi penting? Kita mengetahui bahwa yang namanya kalau kita tidak melakukan apa-apa, tidak ada temuan atau proyek-proyek on-stream yang baru, target APBN enggak bisa tercapai,” katanya.

Oleh karena itu, SKK Migas berupaya keras agar 11 proyek sisanya bisa onstream sesuai rencana. Bahkan, dalam waktu dekat, satu proyek lagi direncanakan segera mulai berproduksi.

"Kita bisa bergerak supaya proyek-proyek ini bisa on-stream. Jadi dalam waktu dekat ini ada satu proyek lagi ya (onstream)," ujarnya.

SKK Migas Minta Dukungan

Hudi menyampaikan, meski kondisi saat ini menantang, pihaknya tetap optimistis target lifting dalam APBN 2025 bisa tercapai.

Meski optimistis, SKK Migas juga menyadari banyak tantangan yang bisa menghambat proses onstream proyek. Mulai dari kendala teknis, perizinan, hingga kondisi lapangan. Karena itu, mereka terus mendorong koordinasi dan penyelesaian masalah agar seluruh proyek bisa terealisasi tepat waktu.

"Kita insya Allah masih terus berupaya dan sampai saat ini masih cukup optimis bahwa untuk pertama kali target APBN itu insya Allah bisa tercapai. Bisa kita mohon doanya," ujar dia.

Strategi SKK Migas Meningkatkan Produksi Minyak dan Gas

Adapun dikutip dari laman SKK Migas, Sekretaris SKK Migas Luky A. Yusgiantoro menyampaikan, SKK Migas dan KKKS terus bekerja keras agar target 605 ribu barel itu tercapai, melalui upaya filling the gap (FTG) terhadap gap yang ada dari hasil work, program & budget (WP&B) dengan target yang telah ditetapkan dalam APBN.

Untuk mencapai target produksi dan lifting, 2025 ditargetkan sebanyak 15 (lima belas) proyek hulu migas bisa onstream, kemudian kegiatan pemboran sumur pengembangan yang akan dilakukan oleh KKKS mencapai 993 sumur.

Terkait dengan upaya peningkatan produksi migas, Luky menyampaikan tiga strategi yang dilakukan oleh SKK Migas yaitu 1. Optimalisasi produksi dan teknologi, 2. Reaktivasi sumur idle dan lapangan idle, 3. Eksplorasi masif.

SKK Migas Optimalkan Sumur Tua, Dorong Swasembada Energi Lewat Kolaborasi Nasional

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menegaskan komitmennya untuk mendukung program swasembada energi nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah melakukan pendataan ulang dan optimalisasi pengelolaan sumur-sumur tua serta sumur minyak yang selama ini dikelola masyarakat.

Langkah ini menjadi implementasi dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

“Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 adalah sebuah terobosan penting yang akan mendorong peningkatan produksi migas secara nasional. Kami akan segera menyosialisasikan aturan ini dan mengundang seluruh KKKS untuk menyusun langkah implementasinya, termasuk petunjuk pelaksanaan di lapangan,” ujar Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).

Melalui pendekatan kolaboratif, program ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, BUMD, koperasi, hingga UMKM. Sinergi ini diharapkan tak hanya mendorong peningkatan produksi, tetapi juga memberi efek ganda terhadap ekonomi lokal.

SKK Migas menegaskan bahwa seluruh kegiatan pemanfaatan sumur tua akan dijalankan sesuai kaidah good engineering practices, khususnya bagi masyarakat yang selama ini mengelola sumur secara tradisional. Pendekatan ini diyakini akan menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi dan keberlanjutan sosial-ekonomi masyarakat.

Standar Rekayasa Teknis

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menekankan bahwa sumur-sumur minyak masyarakat tetap bisa beroperasi sambil dilakukan perbaikan sesuai standar rekayasa teknis yang baik.

“Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan memberikan dukungan. Namun, jika dalam empat tahun tidak ada perbaikan signifikan, Kementerian ESDM akan mengambil langkah hukum sesuai ketentuan,” kata Yuliot saat ditemui pada 1 Juli 2025.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian ESDM akan membentuk Tim Gabungan yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM selaku Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Tim ini akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan percepatan implementasi Permen ESDM No. 14/2025.

Transfer Teknologi

Selain pendataan dan pengelolaan ulang sumur, beleid baru ini juga mencakup kerja sama teknologi melalui transfer teknologi dengan mitra penyedia jasa, untuk meningkatkan produksi baik pada sumur idle maupun sumur aktif.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat membuka babak baru dalam ketahanan energi nasional—lebih terintegrasi, berkeadilan, dan partisipatif.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |