Waspada, Beredar Informasi Palsu Pinjaman Online Catut Nama PNM

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya informasi palsu (hoaks) yang beredar di berbagai platform, khususnya terkait penawaran pinjaman secara online yang mengatasnamakan PNM.

Dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini, semakin banyak pihak yang tidak bertanggung jawab berupaya mengambil keuntungan melalui penipuan dengan modus menawarkan layanan pinjaman online, baik melalui media sosial, pesan instan, maupun situs tidak resmi dengan mengatasnamakan PNM Mekaar.

Sekretaris Perusahaan PNM L Dodot Patria Ary terus mengimbau masyarakat agar selalu melakukan double cross check dan tidak mudah mengklik link yang mencurigakan.Ia juga berharap masyarakat tidak ragu untuk saling mengingatkan jika melihat konten yang berisi hoaks.

“Modus ini berpotensi merugikan masyarakat secara finansial. Yang terpenting adalah kesadaran penuh saat mengakses informasi di dunia digital dan mengkonfirmasi informasi yang muncul selain di akun resmi jasa keuangan,” imbau Dodot.

Sebagai lembaga pembiayaan dan pemberdayaan pengusaha ultra mikro, PNM tidak pernah menawarkan pinjaman online.

Pasalnya, PNM berkomitmen memberikan tiga modal secara holistik berupa modal finansial, intelektual, dan sosial.

“Fokus PNM adalah membantu kehidupan keluarga prasejahtera agar lebih berdaya dengan pendampingan usaha oleh account officer. Setiap minggunya nasabah akan mendapatkan ketiga modal tersebut melalui pertemuan kelompok mingguan secara tatap muka,” tambahnya.

PNM juga berkomitmen terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan memperkuat keamanan dalam semua layanan pembiayaan yang diberikan. Dengan edukasi yang berkelanjutan dan kewaspadaan bersama, harapannya masyarakat dapat terhindar dari risiko penipuan digital. 

Jumlah Nasabah PNM Tembus 21,9 Juta Orang

Sebelumnya, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar acara silaturahmi bertajuk PNM Mercusuar bersama insan media. Acara ini bertujuan mempererat hubungan dengan media sekaligus mengajak para jurnalis merasakan pengalaman unik melalui berbagai aktivitas inspiratif.

Dalam kesempatan ini, PNM menghadirkan sejumlah nasabah Mekaar dan mengajak para jurnalis berpartisipasi dalam kegiatan live experience, seperti membuat anyaman ketupat dan melukis celengan sebagai bagian dari aktivitas charity. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat prasejahtera serta mendukung semangat kemandirian usaha ultra mikro.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan hingga saat ini PNM telah melayani 21,9 juta nasabah.

“Transformasi kami adalah masuk ke dalam segmen ultra mikro, segmen yang unbankable, bahkan unfeasible, karena mereka baru mulai dan baru berani berusaha."

"Dengan dukungan seluruh stakeholder, termasuk rekan-rekan jurnalis, kami percaya ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam ekosistem ini,” ujar Arief, di Menara PNM, Jakarta, Selasa (18/3).

Ekosistem yang Kuat

Lebih lanjut, Arief menekankan pentingnya membangun ekosistem yang kuat bagi nasabah PNM.

“Dari 905 ribu kelompok nasabah yang ada, pasti ada benang merah yang bisa kita rangkai untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, paling tidak untuk menciptakan kemandirian ekonomi,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi insan media atas peran mereka dalam menyebarkan inspirasi dan optimisme kepada masyarakat.“

Terima kasih menjadi corong inspirasi dari sedikit atau kecilnya apa yang kami lakukan untuk bangsa dan negeri ini. Seperti mercusuar yang setia menerangi lautan," ujarnya.Dia menambahkan PNM bersama rekan media ikut berperan besar menyiarkan informasi yang akurat dan bermanfaat.

Di tengah era digital yang serba cepat ini, diperlukan sinergi PNM dan media yang makin kuat.

"Memanfaatkan momentum Ramadan penuh berkah, ini menjadi ajang berbagi inspirasi, informasi dan mempererat silaturahmi. PNM berkomitmen terus mendukung pengusaha ultra mikro melalui berbagai program pemberdayaan dan pendampingan untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," pungkas Arief. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |