Penjualan Gas Tumbuh Subur, PLN EPI Kantongi Pendapatan Rp 41,91 Triliun

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membukukan pendapatan sebesar Rp 41,91 triliun, capaian ini meningkat lebih dari dua kali lipat atau tumbuh 107 persen dibandingkan 2023.

Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, pertumbuhan pendapatan tahun 2024 didorong oleh penjualan gas yang naik signifikan serta kontribusi bisnis beyond kWh dari Anak Perusahaan, seperti transportasi dan perdagangan batu bara. Capaian ini juga mencerminkan transformasi bisnis yang semakin matang dan adaptif terhadap tantangan sektor energi.

“Kinerja positif ini merupakan hasil dari konsistensi kami dalam memperkuat fundamental usaha. Selain penjualan gas yang terus tumbuh, kontribusi pendapatan dari bisnis beyond kWh juga semakin signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa PLN EPI tidak lagi hanya bertumpu pada volume pasokan, tapi juga pada nilai tambah dari layanan energi primer", ujar Rakhmad

Capaian EBITDA PLN EPI sepanjang 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang solid. Tercatat EBITDA sebesar Rp 3,64 triliun, melonjak hampir tiga kali lipat dibanding capaian tahun 2022 sebesar Rp1,35 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, EBITDA tumbuh sekitar 50 persen dari Rp 2,42 triliun.

Sementara itu, laba bersih perusahaan berhasil tembus Rp 2,24 triliun, tumbuh 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,45 triliun. Kenaikan laba ini terutama didorong oleh realisasi pendapatan usaha yang melebihi target serta efisiensi biaya dalam penyediaan energi primer.

“Kami terus melakukan optimasi biaya secara menyeluruh, terutama di sisi logistik dan suplai energi. Ini menjadi salah satu kunci kami menjaga profitabilitas tanpa mengorbankan keandalan pasokan", tambah Rakhmad Dewanto.

Kontribusi Bisnis

Kontribusi bisnis beyond kWh PLN EPI juga terus meningkat. Pada 2024, kontribusi dari lini ini mencapai Rp 6,11 triliun, tumbuh 20% dibandingkan 2023 sebesar Rp 5,08 triliun. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya volume penjualan batu bara dan jasa transportasi batubara.

Dengan tren pertumbuhan yang solid di hampir seluruh lini usaha, PLN EPI menegaskan komitmennya untuk terus menjadi tulang punggung transisi energi nasional.

“Kami siap mendukung penguatan sistem energi nasional, tidak hanya melalui suplai gas dan batu bara, tapi juga pengembangan biomassa, LNG, hingga integrasi pasokan untuk pembangkit berbasis energi bersih," tutup Rakhmad.

Anggawira Hipmi dan Wamenpora Taufik Hidayat Didapuk Jadi Komisaris PLN EPI

Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira ditunjuk menjadi Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia atau PLN EPI. Berbarengan dengan itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat juga didapuk menempati posisi yang sama.

Kabar penunjukkan ini dibenarkan oleh Anggawira. Dia menyebut penunjukkan efektif telah berlaku sejak akhir Juni 2025.

"Betul, (efektif) akhir Juni yaa," kata Anggawira saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (9/7/2025).

Anggawira sendiri saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas.

Kiprahnya di asosiasi tak hanya Hipmi. Anggawira juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo).

Sedangkan, Taufik Hidayat merupakan mantan atlet bulutangkis yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.

Informasi, PLN EPI adalah Subholding PT PLN (Persero). PLN EPI dibentuk untuk memastikan pasokan energi primer ke pembangkit milik PLN.

Profil Anggawira

Perjalanan karir Anggawira cukup familiar dengan sektor energi. Dia pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Komisi Pengawas di SKK Migas (sejak 2020), Presiden Komisaris JSK Gas Industries (sejak 2022), dan Tenaga Ahli Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (sejak 2024).

Dia menjabat Presiden Komisaris PT Tirta Energi Cemerlang (sejak 2024), Anggawira juga pernah bergabung dengan BUMN yakni sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Industries (2021-2023). Anggawira menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari Institut Pertanian Bogor (2002), Sarjana Teknik Industri dari Politeknik STMI Jakarta (2004), Magister Manajemen dari Universitas Islam Asyafiiyah (2009), Doktor Manajemen dari Universitas Negeri Jakarta (2014), dan gelar Sarjana & Magister Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM (2020).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |