Harga Emas Hari Ini 26 Mei 2025 Usai Donald Trump Tunda Tarif 50% ke Eropa

1 week ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada Senin, (26/5/2025) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan batas waktu 9 Juli 2025 untuk kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

Mengutip CNBC, harga emas spot turun 0,3% menjadi USD 3.346,59 per ounce pada pukul 03.12 GMT. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) susut 0,6% menjadi USD 3.345,70.

“Ada semacam kelegaan di pasar setelah jeda tarif di Uni Eropa dan kami melihat emas melemah,” ujar Analis Capital.com, Kyle Rodda.

Namun, Klye menuturkan, trennya masih positif untuk emas karena tindakan Amerika Serikat (AS) yang juga berdampak pada mereka, dan itu dapat berdampak negatif pada dolar AS dan aset AS. Ia menambahkan, sebagian besar bank sentral beralih dari dolar AS ke emas.

Pada Minggu, 25 Mei 2025, Trump kembali menarik ancamannya untuk mempercepat tarif 50% atas impor dari Uni Eropa setuju untuk memperpanjang batas waktu pembicaraan perdagangan hingga 9 Juli setelah kepada badan eksekutif Uni Eropa mengatakan, blok itu membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan yang baik.

Harga emas naik lebih dari 2% ke puncaknya dalam dua minggu pada Jumat pekan ini didukung arus masuk aset safe haven setelah Trump merekomendasikan tarif 50% atas impor Uni Eropa mulai 1 Juni.

Dolar AS Melemah

Selain itu, ia juga sedang mempertimbangkan tarif 25% atas semua iPhone Apple yang dibuat di luar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, indeks dolar AS jatuh ke level terendah hampir satu bulan terhadap pesaingnya.

Dolar AS yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi geopolitik, pejabat mengatakan, pasukan Rusia meluncurkan rentetan 367 pesawat nirawak dan rudal ke kota-kota Ukraina semalam dalam serangan udara terbesar dalam perang sejauh ini.

SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia mengatakan kepemilikannya turun 0,15% menjadi 922,46 ton pada Jumat dari 923,89 ton pada Kamis.

Harga perak spot stabil pada USD 33,46 per ounce, platinum turun 0,2% menjadi USD 1.093 dan paladium naik 0,7% menjadi USD 999,90.

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Siap-Siap Gapai Level Ini

Sebelumnya, harga emas terus menunjukkan performa mengesankan dan berhasil menembus level USD 3.300 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring kembali memanasnya ketegangan perdagangan global, yang membuat investor melirik emas sebagai aset aman.

Melansir Kitco News, Minggu (25/5/2025), harga emas dunia memulai minggu ketiga Mei 2025 di level USD 3.217,90 per ons. Tidak butuh waktu lama, logam mulia ini langsung melesat ke atas USD 3.240 lalu sempat turun ke USD 3.210.

Sesi perdagangan di Eropa sempat mendorong harga emas hingga USD 3.246 per ons. Namun, setelah itu harga bergerak dalam kisaran sempit USD 15 sepanjang Senin.

Momentum sesungguhnya datang pada Selasa pagi waktu Amerika Utara. Harga emas kembali melonjak melewati batas USD 3.246 dan sempat menyentuh angka hampir $3.300 sebelum penutupan pasar Amerika.

Menurut survei mingguan Kitco News, sentimen pelaku industri terhadap emas tetap positif untuk pekan depan. Sementara itu, investor ritel juga kembali menunjukkan kecenderungan membeli (bias bullish) setelah melihat performa solid logam kuning ini.

Faktor Pendorong: Ketidakpastian Global dan Kebijakan Pemerintah

Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan mengungkapkan bahwa emas saat ini sedang dalam fase konsolidasi dan siap untuk naik lebih tinggi lagi. Ia menambahkan, 

"Pergerakan itu seharusnya dibantu oleh penurunan peringkat obligasi pemerintah AS dari Aaa ke Aa1 oleh Moody's serta apa yang tampaknya akan segera disahkannya RUU Besar yang Indah yang sarat dengan pengeluaran defisit,” kata Checkan.

Checkan juga menambahkan, jika emas dan perak naik menjelang akhir pekan panjang, biasanya itu menjadi sinyal kenaikan lebih lanjut. 

"Investor ingin masuk pasar sebelum libur panjang, karena pergerakan harga biasanya lebih ekstrem saat volume perdagangan menurun," ujar dia.

Perang Dagang Picu Reli Harga Emas

Colin Cieszynski dari SIA Wealth Management menyatakan bahwa konflik dagang yang kembali memanas menjadi alasan utama untuk optimisme terhadap emas. Menurutnya, dengan Trump berbicara keras tentang tarif sekali lagi, saya optimis terhadap Emas untuk minggu-minggu mendatang.

Hal senada diungkapkan James Stanley dari Forex.com. Ia menyebut bahwa belum ada tanda-tanda kuat bahwa tren naik emas telah berakhir. 

"Saya pikir USD 3.500 adalah level utama mengingat pergerakan harga spot yang tidak menentu dan itulah harga yang harus dikalahkan oleh para investor sebelum kita bisa memikirkan kenaikan ke USD 4.000,” tuturnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |