Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia kembali naik ke level tertinggi dalam lebih dari 3 minggu karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan harga emas ini juga didorong oleh sentimen ketegangan geopolitik dan perang dagang.
Harga emas naik lebih dari 2% pada penutupan perdagangan hari Senin ke level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan. Di saat yang sama, dolar AS melemah dan risiko geopolitik meningkat sehingga menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
Dengan adanya sejumlah kejadian ini, permintaan investor untuk aset safe haven meningkat.
Mengutip CNBC, Selasa (3/6/2025), harga emas spot naik 2,5% menjadi USD 3.372,13 per ons, pada pukul 02:17 p.m. ET (1817 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Mei di awal sesi.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 2,5% lebih tinggi pada USD 3.397,20 per ons.
Dolar AS turun 0,5% terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat harga emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Bursa saham juga turun karena ketegangan perdagangan AS-China meningkat dan investor bersiap menghadapi minggu yang padat dengan sejumlah berita ekonomi dan politik, termasuk laporan pekerjaan AS dan penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa yang telah lama diharapkan.
Ketegangan AS-China
Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant menjelaskan, ancaman tarif terbaru pada hari Jumat, termasuk rencana untuk menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50% bersama dengan serangan Ukraina akhir pekan lalu ke Rusia, telah meningkatkan risiko geopolitik.
"Seperti yang lalu-lalu, sentimen geopolitik ini pasti memicu sentimen penghindaran akan aset-aset berisiko,” kata dia.
Ketegangan antara Pemerintaham Washington dan Beijing kembali mengemuka setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat menuduh China melanggar perjanjian dengan AS untuk saling mencabut tarif dan pembatasan perdagangan untuk mineral penting.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Minggu mengisyaratkan kemungkinan adanya komunikasi melalui telepon sesegera mungkin antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menyelesaikan masalah perdagangan.
Suku Bunga AS
Investor juga mencermati komentar dari Gubernur Bank Sentral AS (Fed) Jerome Powell dan pembuat kebijakan lainnya minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang arah suku bunga AS.
Emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode tekanan geopolitik.
Analis City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada menjelaskan, investor saat ini berada di tengah ketakutan perang dagang baru, ketidakpastian fiskal, hingga kekhawatiran plafon utang AS. Ia pun melihat bahwa volatilitas akan sangat tinggi.
“Untuk perkiraan emas, latar belakang penghindaran risiko dan ketidakpastian fiskal ini sangat menguntungkan.” tambah dia.
Harga Logam Lainnya
Harga perak di pasar spot naik tajam 4,7% menjadi USD 34,54 per ons, menandai level tertinggi sejak 23 Oktober, mencapai puncak lebih dari tujuh bulan di awal sesi.
Harga platinum naik 0,6% menjadi USD 1.062,10 dan paladium naik 1,8% menjadi USD 988,19.