Medco Power Tajak Sumur Perdana di Proyek Bonjol, Sumatera Barat

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Power Indonesia melalui anak usahanya, PT Medco Geothermal Sumatra meresmikan tajak sumur (spud in) pertama untuk sumur BNJ1-1 di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. 

Sumur BNJ1-1 merupakan sumur eksplorasi pertama dari dua sumur yang direncanakan pada tahap Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi Bonjol (PSPE Bonjol), dengan perkiraan potensi sebesar 60 MW. Pengeboran direncanakan selesai pada akhir 2025. 

PSPE Bonjol merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, termasuk ke dalam kuota penyediaan listrik tersebar.

Presiden Direktur Medco Power Indonesia Eka Satria menyampaikan, dimulainya tajak sumur ini menjadi langkah penting perseroan dalam mendukung transisi energi nasional melalui pengembangan panas bumi. 

"Sebelumnya kami telah membangun PLTP Sarulla di Sumatra Utara, PLTP Blawan Ijen di Jawa Timur, dan melangkah ke PSPE Bonjol, Sumatra Barat," kata Eka, dikutip Sabtu (13/9/2025).

"Kegiatan pengeboran ini akan berjalan dengan mengutamakan keselamatan kerja, menjaga kelestarian lingkungan, serta menghormati kearifan lokal. Kami percaya, keberhasilan proyek ini tidak hanya akan menyediakan energi bersih, tetapi juga akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sumatra Barat," tuturnya. 

Komitmen Sumatera Barat

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah menyatakan, peresmian pengeboran perdana sumur panas bumi BNJ-1 di PSPE Bonjol menegaskan komitmen Sumatra Barat sebagai green province, dengan kontribusi energi terbarukan mencapai 30,9 persen. 

"Pembangkit panas bumi, tenaga surya, dan PLTMH terus dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. Kami berharap proyek Medco Power di Bonjol berkelanjutan," ujarnya.

Produksi Migas Perdana Terubuk WHP-M

Sebelumnya, entitas anak Medco Energi lain yakni Medco E&P Natuna Ltd (Medco E&P) mengumumkan produksi perdana minyak dan gas bumi (Migas) dari Proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M di South Natuna Sea Block B. Itu dimulai pada 25 Juli 2025, lebih cepat tiga bulan dari target awal. 

Proyek ini menambah kapasitas produksi Terubuk menjadi 6.600 bopd minyak dan 60 mmscfd gas. Sebagai bagian dari upaya SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terkait dalam memenuhi target nasional.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menyampaikan, apresiasinya terhadap produksi perdana proyek Terubuk WPH-M. Lantaran seluruh tahapan proyek, mulai dari perancangan hingga pelaksanaan dikerjakan 100 persen oleh talenta Indonesia.

"Keberhasilan Proyek Terubuk WHP-M menunjukkan bahwa industri hulu migas Indonesia mampu menghadirkan proyek kelas dunia secara cepat, aman, dan efisien hasil karya 100 persen SDM Indonesia. Ini hasil nyata dari kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Role Model bagi KKKS Lain

Ia berharap keberhasilan Medco E&P dalam pengembangan lapangan offshore marginal dapat menjadi role model bagi KKKS lain, melalui pendekatan terencana, kolaboratif, dan berbasis teknologi.

Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan turut mengapresiasi berbagai dukungan yang ada. Sehingga WHP-M dapat mencapai tahap sail away dan onstream dalam waktu relatif singkat. 

"Inovasi dalam manajemen proyek ini menetapkan standar baru dalam pengembangan lapangan marginal yang cepat, efisien, dan berkelanjutan, serta mencerminkan kapabilitas anak bangsa dalam menghadirkan proyek energi berskala global," tuturnya. 

Lebih Cepat dari Proyek Lepas Pantai Lain

Adapun proyek Terubuk WPH-M mencatat penyelesaian fabrikasi topside dalam waktu enam bulan, satu bulan lebih cepat dari WHP-L dan jauh di bawah rata-rata proyek lepas pantai (offshore) yang memakan waktu 10-12 bulan. 

Proyek Terubuk yang mencakup WHP-L dan WHP-M juga mencatat lebih dari 750.000 jam kerja aman tanpa insiden. 

WHP-M juga mengintegrasikan inovasi dan prinsip keberlanjutan dengan penggunaan solar PV sebagai sumber energi pendukung, serta penerapan Digital Microwave Radio dan Integrated Control & Safety Systems untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |