Harga Emas Berpeluang Lanjut Naik, Ini Proyeksi Dupoin Futures

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia atau XAU/USD memasuki fase pergerakan yang relatif stabil dengan kecenderungan menguat secara moderat. Kondisi ini terjadi seiring pelaku pasar terus mencermati arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) serta berbagai dinamika global menjelang akhir tahun.

Sentimen terhadap harga emas saat ini masih ditopang ekspektasi bahwa suku bunga acuan berpotensi kembali turun. Di saat yang sama, pergerakan Dolar AS diperkirakan cenderung melemah atau bergerak terbatas.

Kombinasi tersebut membuat emas tetap menarik sebagai aset non-berimbal hasil, meskipun investor memilih bersikap lebih hati-hati.

Analisis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, pergerakan harga emas masih berada dalam fase bullish moderat. Secara teknikal, tren utama masih mengarah ke atas, namun disertai periode konsolidasi yang mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar. Saat ini investor belum sepenuhnya berani mendorong harga lebih agresif.

“Pasar belum sepenuhnya berani mendorong harga lebih agresif karena menanti konfirmasi dari data inflasi dan tenaga kerja AS,” jelas Andy dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).

Kondisi tersebut membuat pergerakan harga emas cenderung bergerak dalam rentang terbatas, sambil menunggu katalis yang lebih kuat dari sisi fundamental global.

Skenario Gerak Harga Emas Pekan Depan

Dari sisi proyeksi, Dupoin Futures Indonesia memaparkan dua skenario utama pergerakan harga emas. Pada skenario pertama, apabila tekanan tren bullish berlanjut, XAU/USD berpotensi melanjutkan penguatan menuju area USD 4.500 pada pekan depan.

Target tersebut mencerminkan ekspektasi lanjutan pemotongan suku bunga oleh The Fed yang berpotensi menekan real yield obligasi. Kondisi ini umumnya memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai.

Namun demikian, skenario alternatif tetap perlu diantisipasi. Jika harga emas mengalami pembalikan arah dan menembus level kunci USD 4.100, maka peluang koreksi lanjutan terbuka. Dalam kondisi tersebut, harga emas berpotensi melemah menuju area USD 4.000 pada pekan berikutnya.

Dengan adanya dua kemungkinan tersebut, investor dinilai perlu mencermati level-level penting dan menyesuaikan strategi dengan dinamika pasar yang berkembang.

Fundamental Emas

Secara fundamental, dukungan terhadap harga emas masih tergolong solid. Pasar global masih memperhitungkan peluang lanjutan pelonggaran kebijakan moneter The Fed. Prospek ini cenderung melemahkan real yield obligasi dan mendukung permintaan terhadap emas.

Selain itu, pergerakan Dolar AS yang cenderung sideways atau melemah juga memberi ruang bagi harga emas untuk tetap bertahan kuat, mengingat korelasi negatif antara emas dan mata uang tersebut.

Meski begitu, kehati-hatian investor meningkat menjelang rilis data ekonomi utama AS, seperti inflasi (CPI), PMI, dan Nonfarm Payrolls (NFP). Data tersebut berpotensi menjadi penentu arah jangka pendek harga emas.

Andy Nugraha memandang outlook harga emas hari ini masih cenderung positif dengan bias bullish moderat. Investor disarankan tetap disiplin dalam manajemen risiko sambil menunggu konfirmasi arah selanjutnya dari katalis fundamental utama.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |