Liputan6.com, Jakarta - Financial Fitness Index (FFI) 2025 menunjukkan skor finansial Indonesia turun ke angka 40,60, pihak OCBC menegaskan pentingnya gerakan bersama untuk membangun literasi dan kebiasaan keuangan sehat.
Menurut Marketing Communication Division Head OCBC, Jeannette Erena Kristy Tampi, kondisi ini harus dipandang sebagai wake up call bagi generasi muda agar lebih disiplin dalam mengelola uang.
"Data ini memang menurun, tapi bukan berarti kita harus pesimis. Justru ini jadi momentum untuk memulai langkah nyata. Semua orang, berapa pun pendapatannya, bisa sehat secara finansial kalau disiplin,” ujar Jeannette.
“Dengan literasi keuangan yang tepat dan disiplin sederhana seperti menabung rutin dan mencatat pengeluaran, menyiapkan dana darurat, bijak kelola hutang, dan melihat peluang investasi setiap orang bisa tetap FUNanciallyFIT. Inilah kunci untuk benar-benar Win This Economy,” ia menambahkan.
Dari “In This Economy” ke “Win In This Economy”
Selama beberapa tahun terakhir, istilah “in this economy” menjadi tren di media sosial, menggambarkan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan hidup di tengah biaya yang terus naik.
Namun, OCBC ingin membalik narasi itu dengan kampanye “Win This Economy”, yakni ajakan untuk tetap optimistis dan kreatif mengelola keuangan.
Tips dari OCBC
Director Strategic Analytics & Insights NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi ,menambahkan bahwa survei kali ini tidak hanya sekadar memotret kondisi finansial, tapi juga memperlihatkan peluang.
“Kalau ada tantangan, selalu ada kesempatan. Yang penting kita punya strategi dan disiplin untuk menghadapinya,” ujarnya.
Tips Praktis dari OCBC:
OCBC juga membagikan tips sederhana agar masyarakat bisa meningkatkan skor finansial mereka:
- Mindful Spending – Bedakan kebutuhan dan keinginan. Gunakan kartu kredit atau cicilan hanya untuk kebutuhan penting. Hindari pembayaran minimum agar tidak terjebak bunga tinggi.
- Pay Yourself First – Sisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan sejak awal, bukan menabung dari sisa gaji. "Walau kecil, konsistensi lebih penting,” kata Jeannette.
- Investasi Bertahap – Mulai dari nominal kecil. Di aplikasi OCBC mobile, masyarakat bisa berinvestasi emas, reksa dana, atau obligasi mulai Rp10 ribu.
- Siapkan Dana Pensiun – Meski usia masih muda, kesadaran memiliki dana pensiun perlu ditanamkan sejak dini agar tidak membebani generasi berikutnya.
"Kalau kita ingin menang di kondisi ekonomi sekarang, kuncinya ada di disiplin kecil sehari-hari. Jangan tunggu punya gaji besar baru mulai,” tambah Jeannette.
4 Pilar Financial Fitness
OCBC bersama NielsenIQ merancang FFI berdasarkan empat pilar utama yang dianggap sebagai fondasi kesehatan finansial:
- Financial Basic – kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, dan menghindari defisit bulanan.
- Financial Safety – kesiapan menghadapi keadaan darurat, termasuk memiliki dana cadangan.
- Financial Growth – menyiapkan masa depan melalui tabungan, investasi, hingga dana pensiun.
- Financial Freedom – kondisi ideal ketika seseorang punya penghasilan pasif dan tidak lagi bergantung pada gaji bulanan.
"Empat pilar ini ibarat piramida kesehatan finansial. Semua dimulai dari basic, lalu naik ke safety, growth, sampai akhirnya bisa bebas secara finansial," ujar Inggit.
Untuk mendukung langkah tersebut, OCBC menghadirkan berbagai layanan digital. Melalui OCBC mobile, masyarakat bisa melakukan financial check-up hanya dalam waktu 2–3 menit. Fitur ini memberi penilaian kondisi finansial pengguna, mulai dari kategori sehat hingga kritis, lengkap dengan rekomendasi perbaikan.
Selain itu, OCBC juga meluncurkan program Young Nyala untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak di bawah usia 17 tahun. Orang tua bisa mengatur limit transaksi harian anak, sementara anak belajar mengelola uang melalui kartu debit edisi khusus.
“Kalau disiplin dibangun sejak kecil, generasi berikutnya bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial," ujar Jeannette.
Call To Action "Collective Awakening"
Di sisi lain, Lutfi Afansyah selaku content creator menegaskan perlunya "collective awakening" di kalangan Gen Z. Menurutnya, kesadaran finansial tidak bisa hanya menjadi slogan individu, tapi harus menjadi gerakan bersama.
“Kalau cuma sekadar sadar itu belum cukup. Harus ada gerakan yang rame-rame, biar semua orang merasa, oh kita harus berubah,” ucapnya.
Ajakan ini sejalan dengan misi OCBC yang ingin membawa masyarakat menuju hidup FUNanciallyFIT, yakni kondisi ketika seseorang bukan hanya aman secara finansial, tapi juga bisa menikmati hidup dengan cara yang menyenangkan.
“Menang di ekonomi hari ini bukan berarti kita berhenti bersenang-senang. Justru dengan perencanaan yang tepat, kita bisa menikmati hidup tanpa rasa was-was,” pungkas Jeannette.