Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian dan PT Pos Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Layanan Jasa untuk Mendukung Tugas dan Fungsi.
Kerja sama ini mencakup distribusi vaksin, obat, pakan, hingga pengiriman dokumen penting dan sertifikat dengan jaminan keamanan. Semua ini dirancang untuk mendukung kinerja 23 UPT Ditjen PKH yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kerja sama ini bukan hanya soal mengantarkan barang dari satu titik ke titik lain. Ini adalah tentang memastikan vaksin, pakan, dan obat-obatan ternak sampai tepat waktu, bahkan hingga desa-desa terpencil. Ini tentang menjamin keberlanjutan peternakan kita dan memperkuat ketahanan pangan bangsa,” kata Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman, Minggu (14/9/2025).
Pos Indonesia membawa kekuatan besar dalam kolaborasi ini. Dengan jaringan lebih dari 22.000 titik layanan, perusahaan plat merah ini bukan hanya hadir di kota-kota besar, tetapi juga hingga pelosok negeri. Ditambah dengan kemampuan cold chain logistics, produk sensitif seperti vaksin, embrio, atau bibit bisa dipastikan kualitasnya tetap terjaga selama perjalanan.
Endy menjelaskan bagaimana Pos Indonesia akan memainkan peran penting bagi Ditjen PKH.
“Kami siap mengawal distribusi dari gudang vaksin hingga ke kandang ternak di desa. Sistem logistik yang kami miliki mampu menjangkau dari pusat hingga ke daerah terpencil, sehingga tidak ada peternak yang tertinggal dalam akses terhadap kebutuhan penting mereka,” tegasnya.
Perluas Portofolio Bisnis PosIND
Bagi Ditjen PKH, kerja sama ini menghadirkan solusi distribusi yang lebih cepat, aman, dan merata. Sementara bagi Pos Indonesia, MoU ini menjadi jalan untuk memperluas portofolio bisnis di sektor agro-peternakan sekaligus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pemerintah.
Endy menekankan, MoU ini adalah bagian dari komitmen lebih besar.
“Kerja sama ini adalah awal dari ekosistem logistik yang kokoh untuk mendukung kesejahteraan peternak. Kami ingin Pos Indonesia hadir bukan hanya sebagai pengantar barang, melainkan sebagai mitra bagi peternak, bagi masyarakat, dan bagi ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya.
Harapan untuk Peternak Indonesia
Lebih jauh, Endy menegaskan bahwa keberhasilan distribusi logistik ini pada akhirnya akan berdampak langsung pada peternak dan masyarakat luas. Dengan rantai distribusi yang terjaga, kebutuhan pokok sektor peternakan tidak hanya tersedia, tetapi juga berkualitas.
“Kami percaya, ketika peternak merasa terbantu dengan akses yang lebih cepat dan aman, maka kesejahteraan mereka akan meningkat. Dan ketika peternak kita sejahtera, bangsa ini pun semakin kuat,” pungkas Endy.
Momen penandatanganan MoU ini menandai komitmen dua lembaga besar: Ditjen PKH sebagai motor penggerak sektor peternakan, dan Pos Indonesia sebagai penghubung negeri yang mampu menjembatani jarak dan waktu.
Bagi para peternak di pelosok, kerja sama ini bisa berarti banyak hal: vaksin yang datang tepat waktu, bibit yang terjaga kualitasnya, hingga dokumen yang tiba dengan aman. Semua demi masa depan peternakan Indonesia yang lebih baik.