Wamen ESDM Minta Pertamina Penuhi Standar Kualitas BBM Swasta

10 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa kualitas bahan bakar minyak (BBM) swasta dapat dipenuhi oleh PT Pertamina (Persero). Hal ini menyusul adanya usulan badan usaha swasta untuk membeli BBM ke Pertamina.

Yuliot tidak mempermasalahkan kualitas BBM yang akan disalurkan dari Pertamina ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Menurutnya, Pertamina harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan oleh SPBU Swasta.

“Kalau dari sisi spesifikasi, spesifikasi seperti apa yang diperlukan oleh badan usaha? Itu di kilang Pertamina harus bisa mereka penuhi standar yang diperlukan oleh badan usaha (swasta),” kata Yuliot, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Dia menjelaskan, pada dasarnya standar kualitas mengacu pada research octane number (RON). Perbedaan produk Pertamina dengan Shell atau BP-AKR bisa saja dari warna BBM-nya. Soal pewarnaan ini, menurutnya bisa diolah lagi oleh badan usaha swasta nantinya.

“Yang berbeda dengan Pertamina itu adalah mungkin warnanya. Produk badan usaha kan tidak ada warna,” ujarnya.

“Jadi, kalau di sini juga mungkin itu ada aditif. Kalau memang ada tambahan aditif, ya silakan itu nanti ditambahkan oleh badan usaha yang bersangkutan,” dia menambahkan.

Sesuai Aturan ESDM

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengatakan, standar kualitas BBM swasta harus mengacu pada aturan yang berlaku.

Sementara itu, terkait teknis pelaksanaan pemenuhan pasokan akan dibahas lebih lanjut.

“Spesifikasi kan sudah diatur di Dirjen Migas, syaratnya sesuai dengan spek yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh Dirjen Migas. Teknisnya nanti akan dibahas lebih lanjut,” ucap dia.

ESDM Panggil Pertamina Cs

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memanggil badan usaha penyedia bahan bakar minyak (BBM). Tujuannya untuk melakukan sinkronisasi menyusul stok BBM di SPBU swasta yang kosong dalam beberapa waktu terakhir.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) akan mengumpulkan PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, hingga BP-AKR. Tujuannya adalah untuk melakukan sinkronisasi impor BBM demi kebutuhan stok dalam negeri.

“Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan bahwa ini disinkronkan untuk proses impor antara PT Pertamina dengan badan usaha. Dan juga sudah ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera dikumpulkan, segera dirapatkan, yaitu antara Pertamina dengan badan usaha yang memerlukan impor,” ungkap Yuliot, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Kantongi Data Impor BBM

Dia mengaku telah mendapatkan data total impor BBM yang dilakukan pelaku usaha, baik oleh Pertamina, Shell, hingga BP-AKR. Jumlah impor ini akan disinkronkan antara BUMN dan badan usaha swasta.

“Ini kita juga memperhatikan neraca komoditas, jangan sampai neraca komoditas yang sudah disepakati ada kelebihan,” ia menambahkan.

Soal potensi tambahan kuota impor buat swasta, Yuliot hanya menyebut hal itu akan masuk dalam agenda sinkronisasi. “Itu disinkronkan. Jadi disinkronkan, ini kan sampai dengan akhir tahun. Impor itu kan nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Disinkronkan, ya berapa untuk Pertamina, berapa untuk badan usaha,” tutur dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |