Top 3: Harga Emas Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta -  Harga emas naik lebih dari 1% pada Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia ini melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa di atas USD 3.500 per ons, usai investor membanjiri permintaan atas logam tersebut karena keyakinan yang semakin besar terhadap pemotongan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan risiko politik dan ekonomi yang masih ada.

Dikutip dari CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 1,5% menjadi USD 3.526,70 per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi USD 3.526,22. Harga emas batangan telah naik hampir 34% tahun ini.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 2,1% menjadi USD 3.590,90.

“Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat untuk konsumsi, ditambah dengan ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September. Kami terus memperkirakan rekor tertinggi baru,” kata Analis Lgam Mulia Standard Chartered Bank Suki Cooper,.

Artikel Harga Emas Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah, Bakal Tembus Segini pada 2026 menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis, (4/9/2025):

1. Harga Emas Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah, Bakal Tembus Segini di 2026

Harga emas naik lebih dari 1% pada Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia ini melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa di atas USD 3.500 per ons, usai investor membanjiri permintaan atas logam tersebut karena keyakinan yang semakin besar terhadap pemotongan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan risiko politik dan ekonomi yang masih ada.

Dikutip dari CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 1,5% menjadi USD 3.526,70 per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi USD 3.526,22. Harga emas batangan telah naik hampir 34% tahun ini.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 2,1% menjadi USD 3.590,90.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Kereta Cepat Whoosh Kini Dikendalikan Masinis Lokal

Perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh tak memakai tenaga dari masini China. Namun, 64 masinis PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah tersertifikasi untuk mengemudikan Whoosh.

VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan ada 64 masinis KAI yang bisa mengemudikan Kereta Cepat Whoosh. Total ada 62 perjalanan per hari yang dikemudikan oleh masinis lokal.

"Para masinis KAI mampu menuntaskannya hanya dalam satu setengah tahun. Hal ini dimungkinkan karena kualitas mereka yang telah terbentuk dari pengalaman panjang di KAI, ditopang pendidikan dan pelatihan yang sistematis,” kata Anne dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).

Anne mengatakan, masinis yang bisa mengemudikan Whoosh tidak sembarang. Ada sederet syarat dan pelatihan yang harus dilalui. Hal ini bermula sejak 2023 lalu, calon masinis Whoosh menjalani pelatihan teknis sampai mendapat ikut mendampingi masinis asal China.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Kabar Demo hingga ke Luar Negeri Bikin Investor Krisis Kepercayaan ke Indonesia

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Nailul Huda, menilai krisis kepercayaan terhadap pemerintah semakin dalam dan berimbas langsung pada iklim investasi di Indonesia.

Dia menilai, publik kecewa atas minimnya etika pejabat negara, mulai dari kenaikan tunjangan anggota DPR hingga program prioritas yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat kelas bawah. Kondisi ini kemudian memicu gelombang aksi dan demonstrasi besar di berbagai kota.

"Terkait dengan IHSG, investor pasti akan melihat kejadian dalam dua hari ini sebagai sentimen negatif yang akan menyebabkan capital outflow. Bahkan investor ritel juga akan melakukan tindakan serupa," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Rabu (3/9/2025).

Ia menilai gelombang protes yang memuncak hingga menelan korban jiwa, termasuk seorang driver ojek online, memperburuk citra pemerintah di mata publik.

Bagi investor, stabilitas sosial dan politik adalah fondasi utama dalam menanamkan modal. Saat fondasi itu goyah, maka kepercayaan investor pun ikut runtuh.

Berita selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |