Kraft Heinz Cerai, Akhiri Merger Besar yang Diinisiasi Warren Buffett

1 week ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa makanan kemasan asal Amerika Serikat (AS), Kraft Heinz, resmi mengumumkan akan memisahkan bisnisnya menjadi dua perusahaan publik yang terpisah. Langkah ini menandai babak baru sekaligus membalikkan strategi lama perusahaan untuk menawarkan segalanya untuk semua orang.

Dalam keterangan resminya yang dikutip dari CNN, Rabu (3/9/2025), Kraft Heinz menyebut kedua perusahaan baru tersebut belum diberi nama. Salah satunya akan berfokus pada bisnis dengan pertumbuhan lebih cepat, seperti saus, selai, dan makanan tahan lama.

Unit ini akan menaungi merek ikonik seperti Heinz, Philadelphia, dan Kraft Mac & Cheese.

Sementara itu, perusahaan kedua akan mengelola lini produk yang tengah tertekan, termasuk bisnis makanan grosir dan makanan siap saji untuk konsumsi luar rumah.

Merek yang masuk dalam kategori ini antara lain Oscar Mayer, Kraft Singles, dan Lunchables.

“Merek Kraft Heinz memang ikonik dan dicintai, namun kompleksitas struktur saat ini membuat kami sulit mengalokasikan modal secara efektif, memprioritaskan inisiatif, dan memperbesar skala di area paling menjanjikan,” ujar Executive Chair Kraft Heinz, Miguel Patricio.

“Dengan memisahkan diri menjadi dua perusahaan, kami bisa memberikan perhatian dan sumber daya yang tepat untuk membuka potensi masing-masing merek, mendorong kinerja lebih baik, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.”

Kraft Heinz menargetkan kedua perusahaan baru ini akan mulai beroperasi secara mandiri pada paruh kedua 2026.

Pengakhiran Merger Besar yang Gagal

Pemisahan ini sekaligus menjadi pembalikan dari merger besar-besaran pada tahun 2015 yang mempertemukan Heinz dan Kraft, di bawah arahan pemilik Warren Buffett dan perusahaan investasi 3G Capital, Berkshire Hathaway.

Merger tersebut sempat melahirkan perusahaan makanan terbesar ketiga di Amerika Utara dengan puluhan merek ikonik di bawah satu atap.

Namun, strategi efisiensi yang agresif justru membuat nilai Kraft Heinz merosot cepat. Perusahaan mengalami penurunan penjualan 1,9 persen pada kuartal terakhir, menandai tujuh kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.

Saham Kraft Heinz (KHC) juga sudah anjlok lebih dari 68 persen sejak merger rampung pada 2015.

Warren Buffett pada Selasa mengatakan kepada CNBC bahwa ia kecewa dengan keputusan pemisahan ini. Meski begitu, Berkshire—yang masih menjadi pemegang saham terbesar Kraft Heinz—ia berkata tidak akan menghalangi langkah pemisahan tersebut.

Kraft Heinz, seperti perusahaan makanan besar lainnya, juga menghadapi tekanan dari konsumen yang menekan belanja akibat inflasi serta tren penggunaan obat GLP-1 yang mengurangi permintaan makanan ringan.

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Robert F. Kennedy Jr., turut mendesak agar perusahaan makanan menghapus bahan aditif dan perisa buatan. Pada Juni lalu, Kraft Heinz menyatakan siap menghilangkan seluruh pewarna buatan dari mereknya.

Meski penjualan industri makanan kemasan secara umum turun tajam sejak pandemi, Bank of America menilai penurunan Kraft Heinz lebih parah karena hampir semua kategorinya melemah. “Banyak merek Kraft Heinz gagal mengikuti selera konsumen yang kini mencari pilihan lebih sehat dan organik ketimbang produk keju olahan atau daging siap saji,” ujar analis Bank of America, Peter Galbo.

Hal tersebut dapat terjadi karena kegagalan pada Kraft Heinz sendiri yang tidak bisa memenuhi selara konsumen. Banyak merek-merek besar sebelumnya telah kehilangan pamornya di kalangan konsumen yang mencari pilihan yang jauh lebih sehat atau organik, alih-alih memilih produk-produk keju dan daging olahan.

Ia menambahkan, strategi awal merger 3G dan Berkshire berfokus pada efisiensi biaya, namun pertanyaan terbesar adalah apakah Kraft Heinz benar-benar berinvestasi cukup pada bisnisnya.

Tantangan Industri dan Regulasi

Pada 2019, Buffett sempat mengakui bahwa Berkshire telah “membayar lebih untuk Kraft” setelah perusahaan mencatat penurunan nilai sebesar USD 15 miliar atas merek Kraft dan Oscar Mayer. Pada akhir 2023, 3G Capital bahkan diam-diam telah melepas seluruh kepemilikannya di Kraft Heinz.

Tahun ini, Kraft Heinz mulai meninjau opsi strategis baru setelah dua direktur yang mewakili Berkshire mundur dari jajaran dewan. Perusahaan juga sudah menjual beberapa lini, termasuk Planters dan bisnis keju alami di AS, untuk menyederhanakan operasi.

CEO Kraft Heinz, Carlos Abrams-Rivera, dalam laporan kinerja terakhir mengatakan perusahaan mulai melihat perbaikan di Amerika Utara karena ”fakta bahwa kami sudah melakukan investasi.. kembalikan pada produk kami,” termasuk pemasaran dan promosi yang lebih baik.

Sejumlah analis menilai langkah pemisahan ini mirip dengan strategi Kellogg pada 2023. Perusahaan tersebut memisahkan merek populer seperti Pringles dan Cheez-It ke dalam entitas baru bernama Kellanova, sementara bisnis sereal tetap berada di bawah WK Kellogg Co.

Belakangan, WK Kellogg Co—pemilik Froot Loops dan Frosted Flakes—dibeli oleh Ferrero Group senilai USD 3,1 miliar. Sementara itu, Kellanova diakuisisi Mars dalam kesepakatan hampir USD 30 miliar tahun lalu.

Dengan pemisahan ini, Kraft Heinz berharap dapat kembali fokus dan menghidupkan merek-merek andalannya, meski jalan menuju kebangkitan di industri makanan kemasan penuh tantangan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |