Sambut Natal, Harga Minyak Hari Ini 24 Desember 2025 Merangkak Naik

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak sedikit berubah pada hari Selasa karena potensi penjualan minyak mentah Venezuela yang disita oleh Amerika Serikat (AS) diimbangi oleh meningkatnya kekhawatiran akan gangguan pasokan setelah serangan Ukraina terhadap kapal dan dermaga Rusia.

Dikutip dari CNBC, Selasa (24/12/2025), harga minyak Brent naik 31 sen dan ditutup pada USD 62,38 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 37 sen menjadi USD 58,38.

Harga minyak telah naik lebih dari 2% pada hari Senin, dengan Brent mencatatkan kenaikan harian terbesar dalam dua bulan dan WTI naik paling tinggi sejak 14 November.

“Menyusul kenaikan tajam harga minyak pada hari Senin ... kelebihan pasokan yang besar menghambat potensi kenaikan lebih lanjut. Dengan penyimpanan terapung yang berada pada level tertinggi sejak 2020, potensi kenaikan terlihat terbatas, terutama di pekan liburan yang singkat dengan volume perdagangan yang tipis,” kata Analis IG, Axel Rudolph.

Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS mungkin akan menyimpan atau menjual minyak yang telah disita di lepas pantai Venezuela dalam beberapa pekan terakhir sebagai bagian dari langkah-langkah AS yang mencakup “blokade” kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang memasuki dan meninggalkan negara Amerika Selatan tersebut.

Barclays menyatakan dalam sebuah catatan tertanggal Senin bahwa pasar minyak diperkirakan akan tetap memiliki pasokan yang cukup pada paruh pertama tahun 2026, tetapi bank tersebut menambahkan bahwa surplus minyak akan menyusut menjadi hanya 700.000 barel per hari pada kuartal keempat tahun 2026 dan bahwa gangguan yang berkepanjangan dapat memperketat pasar lebih lanjut.

Pasukan Rusia Serang Pelabuhan Odesa

Pasukan Rusia menyerang pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Senin malam dan merusak fasilitas pelabuhan serta sebuah kapal, dalam serangan kedua di wilayah tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam. Sementara serangan drone Ukraina merusak dua kapal, dua dermaga, dan memicu kebakaran di sebuah desa di wilayah Krasnodar, Rusia.

Ukraina juga menargetkan logistik maritim Rusia, dengan fokus pada kapal tanker minyak armada bayangan yang berupaya menghindari sanksi terhadap Rusia. 

Trump Tak akan Kembalikan Minyak dan Tanker Sitaan dari Venezuela

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan bahwa Pemerintah AS akan mempertahankan minyak mentah dan kapal tanker yang disita di perairan dekat Venezuela.

“Kita akan mempertahankannya,” kata Trump, dikutip dari CNBC, Selasa (23/12/2025).

Pernyataan tersebut menandai eskalasi terbaru kebijakan keras Washington terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, sekaligus berpotensi berdampak pada dinamika pasar energi global.

Trump menyebut, minyak mentah hasil sitaan tersebut tidak akan dikembalikan. Menurutnya, Pemerintah AS masih mempertimbangkan berbagai opsi pemanfaatan minyak tersebut, mulai dari menjualnya ke pasar, menyimpannya sebagai aset strategis, hingga memasukkannya ke dalam cadangan minyak strategis.

Selain minyak mentah, Trump juga memastikan kapal-kapal tanker yang disita akan tetap berada di bawah kendali AS.

“Mungkin kita akan menjualnya, mungkin kita akan menyimpannya, mungkin kita akan menggunakannya dalam cadangan strategis,” tutur Trump tentang minyak yang disita. “Kita juga akan menyimpan kapal-kapalnya,” tambah Trump.

Sudah Cegat 2 Kapal

Langkah ini dilakukan seiring diperketatnya sanksi dan blokade terhadap kapal tanker minyak yang masuk atau keluar dari Venezuela. AS diketahui telah menyita sebuah kapal tanker besar pada 10 Desember lalu yang membawa lebih dari satu juta barel minyak mentah.

Pemerintah AS juga mencegat kapal tanker kedua pada akhir pekan, dan Trump mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mengejar kapal tanker ketiga yang diduga melanggar sanksi.

Trump menyatakan tindakan tersebut sah karena kapal-kapal itu berasal dari Venezuela, negara yang berada di bawah sanksi AS. Ia menegaskan bahwa proses penyitaan berjalan sesuai rencana dan menyebut tekanan terhadap Caracas akan terus ditingkatkan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |