Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menegaskan posisi ekonomi kreatif sebagai salah satu mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan. Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menyebut kekuatan budaya, bonus demografi, dan akselerasi digital menjadi fondasi utama pengembangan sektor ini dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam paparannya, Teuku Riefky menilai, peta ekonomi kreatif global menunjukkan pola yang konsisten. Negara-negara dengan industri kreatif kuat umumnya memiliki akar budaya yang kokoh dan mampu mengemasnya menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Inggris dan Prancis, Jepang dengan anime, Korea Selatan dengan Kpop, India melalui Bollywood, hingga China lewat industri game mobile menjadi contoh konkret.
"Pasar global bergerak mengikuti selera dan tema kreatif dari negara yang punya identitas kuat. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah, bahkan jauh lebih beragam,” kata Teuku Riefky, Selasa (23/12/2025).
Dia menilai, pergeseran permintaan global membuka peluang besar bagi Indonesia, asalkan pelaku ekonomi kreatif nasional siap dari sisi kualitas produk, kapasitas produksi, dan daya saing bisnis.
Penguatan Kelembagaan untuk Dorong Pertumbuhan
Dari sisi kebijakan, pemerintah terus memperkuat posisi ekonomi kreatif dalam struktur pembangunan nasional. Setelah pertama kali diakui sebagai sektor strategis pada 2012, ekonomi kreatif kini berdiri sebagai kementerian tersendiri pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, mempercepat pengambilan keputusan, serta meningkatkan efektivitas kebijakan, khususnya dalam menarik investasi dan memperluas pasar.
"Ekonomi kreatif bukan hanya soal seni dan budaya, tetapi juga soal ekonomi, lapangan kerja, ekspor, dan investasi,” ujar Teuku Riefky.
Hilirisasi di Sektor Ekonomi Kreatif
Pemerintah juga menerapkan konsep hilirisasi pada sektor ekonomi kreatif. Selama ini, hilirisasi lebih dikenal dalam sektor pertambangan. Namun, ke depan, pendekatan serupa diterapkan pada industri kreatif, seperti penguatan produksi film lokal, musik nasional, game buatan dalam negeri, hingga aplikasi digital karya anak bangsa.
Dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang tercantum dalam Rencana Induk Ekonomi Kreatif Nasional, pemerintah menetapkan tujuh subsektor prioritas untuk lima tahun ke depan, yakni kuliner, game, aplikasi, film, animasi, video, dan musik. Sub sektor ini dipilih karena kontribusinya yang besar terhadap konsumsi domestik, penciptaan nilai tambah, serta potensi ekspor.
IP sebagai Aset Ekonomi Bernilai Tinggi
Dalam perspektif bisnis, Teuku Riefky menekankan pentingnya pengelolaan intellectual property (IP) sebagai sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ia mencontohkan berbagai IP global seperti Pokémon, Mickey Mouse, hingga Harry Potter, yang sebagian besar pendapatannya justru berasal dari turunan bisnis, seperti lisensi, merchandise, dan waralaba.
"Nilai ekonomi terbesar bukan hanya dari produk awal, tapi dari pengelolaan IP secara berkelanjutan," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah aktif memperkuat perlindungan kekayaan intelektual sekaligus mendorong komersialisasinya. Indonesia juga terlibat aktif dalam forum internasional seperti World Intellectual Property Organization (WIPO) guna memperjuangkan sistem pembagian royalti yang lebih adil bagi kreator dari negara berkembang.
Investasi dan Ekspor Lampaui Target
Dari sisi kinerja ekonomi, sektor ekonomi kreatif mencatatkan capaian positif sepanjang 2025. Investasi sektor ini ditargetkan mencapai Rp 136,3 triliun.
Hingga kuartal III 2025, realisasinya telah mendekati 97 persen, atau sekitar 9 persen dari total realisasi investasi nasional.Ekspor ekonomi kreatif juga menunjukkan tren menggembirakan. Hingga Oktober 2025, nilai ekspor telah melampaui target tahunan sebesar USD 26,4 miliar. Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kreatif pada 2024 mencapai 6,57 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen.
Penyerapan Tenaga Kerja dan Peran Generasi Muda
Ekonomi kreatif juga berperan signifikan dalam penciptaan lapangan kerja. Jumlah tenaga kerja di sektor ini telah mencapai sekitar 27,6 juta orang, dengan dominasi usia produktif dan generasi muda.
Menurut Teuku Riefky, karakter industri kreatif yang fleksibel, berbasis teknologi, dan dekat dengan minat generasi Z menjadikannya solusi potensial untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan, termasuk di kalangan kelas menengah perkotaan.
"Ekonomi kreatif memungkinkan masyarakat memperoleh penghasilan dari hobi, keahlian digital, dan kreativitas, bahkan tanpa harus terikat sistem kerja konvensional," kata dia.
Arah Strategi 2026
Memasuki 2026, Kementerian Ekonomi Kreatif akan fokus pada delapan kebijakan strategis, mulai dari penguatan data dan riset, penyederhanaan regulasi, pengembangan talenta, infrastruktur kreatif, akses pembiayaan, perluasan pasar, sinergi lintas sektor, hingga penguatan ekosistem daerah.
Pemerintah juga akan menggelar World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026 di Indonesia, yang diharapkan mampu menarik investasi, memperluas jejaring bisnis global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai ekonomi kreatif dunia.
"Dengan kekayaan budaya, bonus demografi, dan transformasi digital, ekonomi kreatif kami dorong menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Teuku Riefky.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453820/original/055179400_1766499613-PT_Pupuk_Indonesia__Persero_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453669/original/014662500_1766485438-menkref2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453792/original/048221400_1766497980-Pertamina_dan_YLKI.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427523/original/002823900_1764393481-1000100028.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312382/original/058803300_1754958946-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453779/original/061508200_1766495151-1000187302.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441200/original/014898000_1765457527-1000175666.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4951810/original/086727300_1727167419-publikasi_1709802129_65e9829134bc6.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415201/original/016759200_1763363909-1000154616.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353799/original/001546500_1758181680-AP25260711812553.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453730/original/031694300_1766490130-Menteri_Perumahan_dan_Kawasan_Permukiman__PKP___Maruarar_Sirait-23_Desember_2025a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453751/original/086973200_1766492410-WhatsApp_Image_2025-12-23_at_6.46.57_PM__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453761/original/092184600_1766493059-DBS_Foundation_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2832426/original/059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453554/original/040421300_1766481537-Menteri_Perhubungan__Menhub__Dudy_Purwagandhi-23_Desember_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419147/original/033469700_1763640426-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3545721/original/010981800_1629425276-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3029352/original/041405400_1579686482-20200122-Penguatan-Rupiah-5.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332768/original/066977000_1756532035-rus4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4804288/original/011858300_1713347596-20240417-Bisnis_Laundry-HER_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4172256/original/013600300_1664250498-FOTO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg)