Anggaran Kementerian ESDM 2026 Disepakati Rp 21,67 Triliun

3 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mendapat anggaran Rp 21,67 triliun pada 2026. Anggaran ini naik drastis dari pagu awal Rp 8,12 triliun.

Kenaikan anggaran ini telah disetujui Komisi XII DPR dalam Rapat Kerja dengan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. Anggaran ini akan digunakan untuk beragam program prioritas, termasuk pembangunan listrik desa (Lisdes).

"Pagu Anggaran Awal Kementerian ESDM TA 2026 adalah sebesar Rp 8,12 triliun, dengan komposisi anggaran Rupiah Murni (RM) sebesar Rp4,82 triliun, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 2,69 triliun dan Badan Layanan Umum (BLU) Rp0,61 triliun," ujar Yuliot, di Kompleks Parlemen, Jakarta, ditulis Kamis (4/9/2025).

Beberapa program yang jadi prioritas di antaranya, pembangunan jaringan gas kota (jargas), kegiatan eksplorasi migas dan batubara, serta program peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan Lisdes.

"Untuk melanjutkan percepatan visi misi Bapak Presiden, pada Tahun Anggaran 2026, Kementerian ESDM mendapatkan anggaran tambahan Rp 8,55 triliun yang akan digunakan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi melalui pembangunan Listrik Desa yang mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 5 triliun dan akan digunakan untuk infrastruktur listrik di 1.135 lokasi," ungkap Yuliot.

Belanja Infrastruktur

Selain program tersebut, belanja infrastruktur Kementerian ESDM pada TA 2026 juga direncanakan untuk kepentingan masyarakat, seperti pemberian konverter kit untuk nelayan, pembangunan jargas, serta bantuan pasang baru listrik bagi masyarakat kurang mampu.

Sebagian anggaran tambahan juga akan dialokasikan untuk kegiatan swakelola, antara lain studi kajian migas di 10 open area, persiapan dan promosi penawaran wilayah kerja migas, serta kegiatan eksplorasi mineral dan batubara dengan target rekomendasi masing-masing 9 dan 10 lokasi.

Butuh Rp 64,09 Triliun Buat Terangi Seluruh Rumah 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat butuh total anggaran Rp 64,09 triliun agar semua rumah bisa teraliri listrik hingga 2029 mendatang. Jumlah ini mayoritas digunakan untuk listrik desa (Lisdes). 

Anggaran Tambahan

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan anggaran yang dibutuhkan hingga 2029 mencapai Rp 61,65 triliun untuk Lisdes. Kemudian, Rp 2,44 triliun untuk Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

"Sehingga totalnya untuk melistriki seluruh rumah tangga di Indonesia diperlukan anggaran tambahan Rp 64,09 triliun," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR, di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Tambahan Anggaran

Dia mengatakan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengusulkan adanya tambahan anggaran untuk program melistriki masyarakat RI ini. Adapun, pada 2025 ini dialokasikan Rp 3,8 triliun dan pada 2026 nanti sekitar Rp 5 triliun.

"Ini akan dipakai untuk pertama adalah terutama untuk perpanjangan jaringan distribusi untuk rumah tangga termasuk juga adalah melistriki daerah-daerah yang secara teknis ini sangat sulit untuk dilakukan dengan jaringan-jaringan PLN," tutur dia.

"Tahun depan akan dilakukan tahapan yang kedua untuk program Lisdes di 1.135 lokasi dengan total anggaran Rp 5 triliun. ini terdiri dari perpanjangan grid jaringan distribusi dan juga PLTS Komunal atau mungkin nanti juga ada yang PLTS individual," Dadan menambahkan.

Rincian Alokasi Anggaran

Berikut ini rincian anggaran untuk program Lisdes dan BPBL dari 2025 hingga 2029 mendatang. Saat ini sudah ada proyek yang berjalan dan ditangani PLN di 282 titik dengan 13.075 pelanggan. Anggarannya sekitar Rp 340 miliar.

Pada 2025, anggaran Lisdes sekitar Rp 3,42 trililun untuk menjangkau 72.098 pelanggan. BPBL Rp 450 miliar untuk 215.000 rumah tangga. Pada 2026, anggaran Lisdes Rp 10 triliun untuk 186.216 pelanggan dan BPBL Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga.

Pada 2027, anggaran Lisdes Rp 15,33 triliun untuk 218.513 pelanggan dan BPBL Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga. Lalu, pada 2028 anggaran Lisdes Rp 13,06 triliun untuk 134.340 pelanggan dan BPBL Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga.

Serta, pada 2029 anggaran Lisdes sebesar Rp 19,5 triliun untuk menjangkau 159.851 pelanggan. Serta, anggaran BPBL Rp 395 miliar untuk 186.773 rumah tangga. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |