Liputan6.com, Jakarta - Generasi muda yang ingin berkarier di bidang teknologi sebaiknya mulai mengasah keterampilan dalam penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Miliarder muda sekaligus co-founder Scale AI, Alexandr Wang menilai hal itu bisa dilakukan dengan mendalami berbagai alat pembuat kode berbasis AI yang terus berkembang.
"Kamu hanya perlu tahu bagaimana cara memanfaatkan alat-alat itu secara maksimal,” ujar Wang dalam podcast ‘TBPN’ yang tayang 17 September 2025.
Saat ditanya apa nasihat terbaik untuk generasi muda, Wang menjawab, "Sulit menggambarkan betapa besar pengaruh AI coding terhadap cara pandang saya."
Dikutip dari CNBC, Jumat (29/9/2025), AI coding, yang juga dikenal dengan istilah vibe coding, memungkinkan seseorang menghasilkan kode pemrograman dengan mengetikkan perintah dan instruksi sederhana.
Aplikasi seperti Replit dan Cursor bahkan bisa membantu siapa pun menulis kode bahkan membuat aplikasi baru tanpa harus berlatar belakang teknis di bidang pemrograman atau rekayasa komputer.
Alexandr Wang menilai era AI ini adalah titik balik penting bagi industri teknologi. "Kalau kamu sanggup menghabiskan, katakanlah, 10 ribu jam mendalami alat ini dan mencari cara untuk menggunakannya lebih baik daripada orang lain, itu akan menjadi keunggulan besar," ujar dia.
Gunakan Waktu untuk Pelajari AI
Wang mendirikan Scale AI pada 2016 dan berhasil menjadikannya unicorn teknologi dengan valuasi hingga USD 29 miliar atau Rp 484,19 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.696).
Wang membandingkan situasi saat ini dengan masa awal revolusi komputer, ketika tokoh seperti Bill Gates berhasil memanfaatkan peluang dan menjadi pengguna awal komputer beserta perangkat lunaknya.
Gates pernah mengungkapkan ia menghabiskan masa remajanya dengan belajar menulis kode selama berjam-jam. Kesempatan itu ia peroleh berkat akses komputer gratis dari sebuah perusahaan lokal di Seattle.
Wang percaya, remaja masa kini dapat mengikuti jejak tersebut. "Momen itu sedang terjadi sekarang. Jika kamu berusia 13 tahun, gunakan seluruh waktumu untuk belajar coding dengan AI. Itulah cara terbaik menjalani hidup," pesannya.
Kemampuan AI Akan Terus Berkembang
Wang, dikutip dari CNBC, saat ini menjabat sebagai Chief AI Officer yang direkrut oleh Meta pada Juni lalu.
Miliarder muda, yang menurut Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar USD 3,2 miliar atau Rp 53,48 triliun, menilai potensi AI dalam pemrograman begitu besar.Bahkan dengan semua keberhasilan yang sudah ia raih, Wang yakin AI akan mampu mengimbangi ketrampilannya.
"Hampir semua kode yang pernah saya tulis sepanjang hidup,dalam lima tahun ke depan bisa sepenuhnya dibuat oleh AI,” ungkapnya.
Pandangan AI bisa menyaingi bahkan menggantikan hasil kerja seorang Alexandr Wang menimbulkan pertanyaan, apakah menjadi seorang programmer masih menjanjikan sebagai pilihan karier.
Faktanya, kini banyak perusahaan yang sudah menggunakan program AI coding, bahkan di beberapa kasus, perannya mampu menggantikan tenaga manusia.
Meski begitu, Wang dan sejumlah programmer andal lainnya tetap meyakini pentingnya mempelajari coding. Apalagi jika keterampilan itu diimbangi dengan penguasaan alat-alat AI yang relevan, hasilnya bisa semakin maksimal.
Coding Jadi Ketrampilan Penting
Salah satu pendiri Google Brain, Andrew Ng menegaskan hal serupa dalam unggahan LinkedInnya pada Maret lalu.
"Karena coding semakin mudah, justru harusnya lebih banyak orang yang belajar, bukan semakin sedikit," tulisnya.
Menurut Ng, salah satu keterampilan terpenting di masa depan adalah memberi instruksi yang jelas kepada komputer agar dapat menjalankan perintah sesuai keinginan kita.
Ng menyebut, “Masa kini adalah waktu terbaik untuk belajar coding."
Ia menambahkan, seseorang dengan keterampilan coding yang kuat akan lebih efektif dalam memanfaatkan AI.
Hal ini akan menjadi nilai plus bagi perusahaan yang mencari talenta dengan keahlian AI.
Ng menegaskan, siapa pun bisa memakai AI untuk membuat kode, mengembangkan aplikasi, bahkan membangun startup.
Tapi seseorang yang menguasai bahasa pemrograman dengan pengetahuan coding, bisa menyampaikan instruksi dengan lebih tepat kepada AI. Sehingga, hasil akhirnya pun lebih sesuai dengan kebutuhan.