Strategi Bank Muamalat Ingin jadi Bank Haji

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, bank pertama murni syariah di Indonesia menyatakan ingin menjadi bank haji dan bank wakaf nasional.

Seiring hal itu Bank Muamalat berkomitmen menjadi bank yang sehat dan tumbuh berkelanjutan serta mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi nasabah dan Masyarakat.

Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono mengatakan, memperingati milad 2025, Bank Muamalat bertekad kembali menguatkan dan menginternalisasi lima simpul maqashid syariah ke dalam aktivitas perbankannya.

Lima simpul maqashid syariah tersebut direfleksikan dalam upaya meningkatkan iman, menjaga keselamatan jiwa dan lingkungan (people and planet), menambah kecerdasan khususnya finansial, menjaga keberlanjutan keturunan yang diwujudkan dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan, serta peningkatkan kesejahteraan.

Imam mengatakan, sejatinya maqashid syariah dimaksud tercermin dalam sejarah kelahiran Bank Muamalat, sebagai perwujudan semangat para pendiri untuk menjalankan prinsip syariah dalam perekonomian umat.

Hal tersebut dilakukan melalui pembelian saham Bank Muamalat oleh ratusan ribu umat Islam dari berbagai kalangan baik ulama, jemaah haji, akademisi, cerdik cendekia, saudagar, hingga para pemimpin dan peyelenggara negara.

Seiring hal itu, ia melihat semangat saat itu, bukanlah didorong oleh niat investasi semata, melainkan harapan untuk mendapatkan keberkahan jangka panjang. Namun. saat itu Undang-Undang Bank Syariah maupun Undang-Undang Wakaf belum terbit.

“Oleh karenanya, tidaklah berlebihan bila kami ingin mendorong kembali Bank Muamalat untuk menjadi bank haji sekaligus bank wakaf nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto," ujar Imam seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (10/5/2025).

Visi Baru

Tekad menguatkan maqashid syariah tersebut selaras dengan visi baru Bank Muamalat yang telah dirumuskan yakni "Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah". Arah Bank Muamalat ke depan selain menggarap pasar rasional juga akan mengarah kepada pendekatan emotional-spiritual.

"Visi baru 'Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah' memiliki makna bahwa Bank Muamalat bertekad menjadi solusi hijrah terdepan bagi ekosistem bisnis dan keuangan syariah dengan kinerja keuangan yang tumbuh berkelanjutan untuk mencapai keberkahan," kata Imam.

Imam menuturkan apresiasi kepada semua stakeholders yang selama lebih dari tiga dekade bersama dan mendukung kemajuan Bank Muamalat.

Pada usia ke-33 tahun ini, Bank Muamalat berikhtiar menggali ceruk baru sharia social lifestyle dimana instrumen sosial syariah bisa lebih dikembangkan dan ditingkatkan manfaatnya. Apalagi, zakat, infak, sedekah, dan wakaf sangat mungkin untuk dikolaborasikan dengan sektor haji dan umrah serta industri halal.

"Kami pun tengah mengembangkan sejumlah produk yang memadukan commercial dan social Islamic finance, " ujar Imam.

Bank Muamalat Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 20,4 Miliar pada 2024

Sebelumnya, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencetak laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar Rp 20,4 miliar per 31 Desember 2024, angka ini naik 45% secara year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono mengatakan, total pembiayaan Bank Muamalat mencapai Rp 16,8 triliun per Desember 2024. Pembiayaan sewa tumbuh pesat sebesar 225% (yoy) dari Rp 1,9 miliar per Desember 2023 menjadi Rp 6,2 miliar pada akhir Desember 2024.

Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) Muamalat mencapai Rp 41,7 triliun di mana tabungan berbasis wadiah tumbuh 5% (yoy) menjadi Rp 7,4 triliun per Desember 2024.

"Di tengah beragam dinamika sepanjang 2024, alhamdulillah Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif. Ini menjadi cerminan bahwa transformasi perseroan berjalan pada jalur yang tepat," ujar Imam dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

Bank Muamalat juga memastikan solidnya permodalan yang tecermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ atau CAR) sebesar 28,48% pada Desember 2024. Angka tersebut jauh di atas ketentuan batas minimum yang ditetapkan regulator.

Imam menambahkan, sepanjang 2024, pionir bank syariah di Tanah Air ini melakukan sejumlah langkah strategis. Antara lain, peningkatan fokus pada ekosistem haji dan umrah melalui produk tabungan dan mobile banking. Terlebih, Bank Muamalat terus menggenjot dana murah dari tabungan dan giro (Current Account & Saving Account/ atau CASA) dengan aktif menjalin kerja sama layanan pembayaran payroll gaji dan cash management system.

Layanan Transaksi Investor Pasar Modal

Pada 2024, Bank Muamalat juga resmi menjadi bank kustodian yang melayani transaksi investor pasar modal yang berkaitan dengan efek syariah seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah. Bank Muamalat juga menjalankan pencatatan, penyelesaian, dan penyimpanan efek syariah, administrasi fund, pelaporan serta layanan lainnya sesuai kebutuhan investor.

Semakin fokus menggarap segmen ritel, Bank Muamalat menghadirkan inovasi produk pembiayaan Solusi Emas Hijrah (Soleh) pada semester kedua 2024. Dengan tren harga yang terus naik, emas masih jadi pilihan masyarakat Indonesia mengamankan nilai aset. "Alhamdulillah, respons nasabah bagus, apalagi kami juga menawarkan margin yang kompetitif," ujar Imam.

Selain itu, Bank Muamalat juga terus mengoptimalkan layanan digital kepada nasabah antara lain melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN. Sepanjang 2024, jumlah transaksi Muamalat DIN mencapai 26,4 juta transaksi atau tumbuh 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume transaksi Muamalat DIN mencapai Rp31,3 triliun per Desember 2024 atau tumbuh 22% dibandingkan Desember 2023. Adapun Fee-based Income yang dihasilkan dari transaksi via Muamalat DIN mencapai Rp30,6 miliar atau meningkat 21% dibandingkan pada akhir 2023.

Perluas Jaringan

Untuk memberikan customer experience yang prima, Bank Muamalat terus melakukan optimalisasi jaringan kantor yang dimiliki. Per 31 Desember 2024, Bank Muamalat memiliki 234 jaringan kantor yang terdiri dari 80 Kantor Cabang Utama termasuk 1 Kantor Cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan 154 Kantor Cabang Pembantu.

Sementara itu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat, dana pensiun yang didirikan oleh Bank Muamalat untuk melayani investasi pensiun secara syariah bagi masyarakat, berhasil mempertahankan kinerja positif pada akhir 2024. Nilai aktiva bersih (NAB) DPLK Syariah Muamalat berhasil tumbuh 3,4% yoy menjadi Rp1,7 triliun pada akhir Desember 2024.

Indikator keuangan DPLK syariah pertama di Indonesia ini juga menunjukkan performa yang baik. Kinerja investasi yang tecermin dari rasio Return on Investment (RoI) meningkat menjadi 6,71% pada akhir 2024 dari 6,41% di akhir tahun sebelumnya.

"Ke depan, Bank Muamalat optimistis mampu memberikan kinerja terbaik seiring dengan terus berjalannya proses transformasi yang dilakukan," kata Imam.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |