Rupiah Menang Lawan Dolar AS Jumat Pagi Ini, Simak Analisisnya

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat ini. Penguatan rupiah terhadap dolar AS ini dipengaruhi pernyataan dari Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed).

Pada Jumat (18/7/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan pagi di Jakarta menguat sebesar 34 poin atau 0,20 persen menjadi Rp 16.307 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.341 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, kurs rupiah melawan USD berpotensi menguat seiring pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh pernyataan 'dovish' dari pejabat 'The Fed Waller' yang menginginkan pemangkasan suku bunga segera atau bulan ini,” katanya dikutip dari Antara. 

Menurut Christopher Waller, kebijakan tarif AS takkan sepenuhnya ditanggung konsumen dan data-data tenaga kerja dinilai dapat melemah ke depan.

Karena itu, Waller menegaskan potensi pemangkasan suku bunga dua kali yang masing-masing sebesar 25 basis points (bps) hingga akhir tahun.

Kurs dolar AS sempat menguat Kamis (17/7/2025) malam, pasca data klaim pengangguran AS lebih kuat dari perkiraan, yakni 221 ribu dari harapan 235 ribu, serta penjualan ritel 0,6 persen dari dugaan 0,1 persen. “Namun, sikap 'dovish Waller' berbalik menekan dolar AS,” kata Lukman.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diprediksi berkisar Rp 16.250-Rp 16.400 per dolar AS.

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25%

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen pada Juli 2025. BI menurunkan suku bunga (BI Rate) sebesar 25 basis poin dari level sebelumnya.

Keputusan ini diambil usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Juli 2025. "Berdasarkan asesmen proses maupun risiko yang dihadapi kedepan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers, Rabu (16/7/2025).

Bank Indonesia juga turut menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Serta, suku bunga lending facility turun 25 basis poin menjadi 6 persen.

Perry menegaskan keputusan ini diambil sejalan dengan semakin rendahnya perkiraan inflasi pada 2025 hingga 2026. Perry memprediksi inflasi masih berada pada kisaran 1,5-3,5 persen.

"Ke depan Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap pertahankan stabilitas rupiah," ucap Perry.

Gerak Rupiah

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu pada pembukaan perdagangan, Rabu pagi, 16 Juli 2025, Rupiah turun tiga poin atau 0,02% ke posisi 16.270 per dolar AS dari sebelumnya 16.267.

Mengutip Antara, Rabu pekan ini, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

"Data inflasi konsumen AS yang dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar semalam, menjaga dolar AS tetap menguat," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |