Kabar Terbaru Merger BUMN Karya, Ada Opsi Ganti Bisnis

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih mengkaji bentuk restrukturisasi BUMN Karya. Dari tiga opsi yang disiapkan, konsolidasi ke bisnis lain jadi salah satunya.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menyampaikan restrukturisasi pada BUMN sektor konstruksi menjadi satu keharusan. Dia pun memastikan langkah itu akan dilakukan di bawah lembaga baru tersebut.

"Memang akan dilakukan, pastinya. Karena ada kebutuhan kita untuk melakukan restrukturisasi karya," ungkap Dony, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, dikutip Jumat (18/7/2025).

Dia menjelaskan, ada beberapa opsi yang tengah dikaji. Mulai dari merger antara satu dan lainnya, hingga konsolidasi ke bisnis lain. Meski begitu, dia belum banyak merinci mengenai opsi yang terbuka itu.

"Nanti mungkin ada beberapa opsi. Di antaranya ada konsolidasi dalam bentuk bisnis lain. Ada juga dalam bentuk merger dan penyatuan beberapa hal kita untuk BUMN Karya kita," ungkapnya.

Konsolidasi BUMN Karya ini menjadi sempat menjadi perhatian Menteri BUMN Erick Thohir. Ketika seluruh BUMN beralih ke tangan Danantara, merger dan konsolidasi ini jadi perhatian untuk menyehatkan BUMN Karya.

"Lagi didiskusikan (bentuknya). Ada beberapa opsi, kan. Tapi yang paling pasti adalah kita harus menyehatkan BUMN Karya kita," tegas Wakil Menteri BUMN ini.

Merger Wika-PP Tetap Jalan

Diberitakan sebelumnya, Proses merger PT PP (Persero) Tbk atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dipastikan masih berjalan. Prosesnya nanti akan ditangani oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Diketahui seluruh BUMN telah dialihkan kepemilikannya kepada Danantara. Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad memastikan rencana merger BUMN Karya tetap akan berjalan seiring peralihan kepemilikan itu.

"Bagaimana langkah kita merger, langkah menuju merger yang saat ini dilakukan, penjajakannya, prosesnya itu sedang kita lakukan," kata Novel dalam Konferensi Pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kantor PT PP, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Keputusan Final di Tangan Danantara

Meski telah berjalan, dia menggantungkan keputusan finalnya kepada Danantara. Termasuk nasib bisnis perusahaan pelat merah konstruksi ini. "Namun kami juga terus menunggu apa yang nantinya akan menjadi final dari keputusan di Danantara terhadap bisnis yang ada di BUMN konstruksi ini," tuturnya.

Ada tiga jenis penggabungan BUMN Karya. Pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero). Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya.Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Ini sedang dalam proses namun arahan sebelumnya untuk proses dengan WIKA itu tetap kami jalankan sampai dengan nanti final yang akan ditentukan seperti apa," terangnya.

Nasib Merger BUMN Karya

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap nasib penggabungan BUMN Karya sejalan dengan dibentuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Proses penggabungan tetap menjadi kewenangan Kementerian BUMN.

Dia mengatakan, BUMN Karya nantinya tetap ikut masuk dikelola Danantara. Terkait kepastian konsolidasi, bakal diputuskan lembaga baru tersebut.

"Itu tergantung nanti. Kan ini Danantara sendiri sudah mulai bekerja kan, saya tidak mau mendahului dulu," kata Erick Thohir ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Kamis (13/3/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |