Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A Purwatono menyampaikan tidak ada lagi konstruksi besar pada Kamis, 25 September 2025, malam ini. Dengan begitu, diharapkan kemacetan di sejumlah ruas jalan Jakarta bisa terurai.
Dua turut merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang meminta Jasa Marga bertanggung jawab atas kemacetan parah yang terjadi sebelumnya.
"Memang kami minta maaf kepada Pak Gubernur," kata Rivan usai meresmikan Travoy Hub, di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Dia menjelaskan, di sela pengerjaan perbaikan, gerbang tol sempat dibuka untuk beberapa saat. Tujuannya untuk mengurai kepadatan yang terjadi di sekitar gerbang tol yang diperbaiki.
"Seperti dalam pengambilan keputusan kami kemarin, salah satunya adalah kemudian membuka supaya tidak terjadi kemacetan yang signifikan, Itu adalah sebagai tanggung jawab kami," jelasnya.
Dia turut memastikan tidak ada lagi pengerjaan besae dalam konstruksi perbaikan gerbang tol malam ini. Dengan begitu, harapannya kemacetan parah tidak terjadi kembali.
"Kami memastikan kan tidak ada keramaian lagi. Saya kira itu tidak ada kemacetan lagi, setelah itu adalah salah satu upaya kami dan kami mohon maaf. Dan mudah-mudahan kita akan tetap menjaga apalagi di malam ini. Karena sudah tidak ada konstruksi besar lagi seperti yang terjadi kemarin," sambungnya.
Kemacetan di 6 Gerbang Tol
Menurut pantauan melalui aplikasi Google Maps, kemacetan masih terjadi setidaknya di 6 titik gerbang tol. Titik-titik tersebut pun masih dibubuhkan tanda adanya penutupan jalan hingga tengah malam nanti.
Diantaranya, Gerbang Tol Semanggi 1, GT Semanggi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Slipi 1, dan GT Slipi 2. Kemacetan di sekitar gerbang tol tersebut terlihat dari warna merah pekat yang muncul di dalam aplikasi.
Meskipun, beberapa gerbang tol itu disebut tidak ditutup seluruhnya. Namun, masih dibuka beberapa pintu tertentu untuk lalu lintas kendaraan roda empat yang masuk maupun keluar tol dalam kota.
Gubernur DKI Jakarta Minta Jasa Marga Tanggung Jawab
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah karena penutupan Gerbang Tol Dalam Kota.
“Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono di Balai Kota, mengutip Antara, Kamis (25/9/2025).
Pramono menjelaskan, pada Rabu (24/9) memang sempat dilakukan perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2. Pramono pun mengaku dirinya menyesalkan terjadinya kemacetan parah akibat perbaikan tersebut karena memantau secara langsung kemacetan yang ada di Jakarta.
“Saya sendiri juga menyesalkan itu terjadi. Karena penanganan yang cukup lama, kemudian mengakibatkan kemacetan kemana-mana,” ujar Pramono.
Kemacetan Parah
Sebelumnya, penutupan beberapa Gerbang Tol Dalam Kota pada Rabu malam (24/9), membuat arus kendaraan tersendat parah di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, termasuk Jalan Sudirman dan Gatot Subroto.
Kondisi ini sempat menuai keluhan para pengguna jalan karena kemacetan berlangsung hingga berjam-jam dan hingga larut malam.
Menindaklanjuti hal itu, Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada Kamis pagi. Ada lima gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.
Adapun, lima gerbang tol yang beroperasi kembali sebagai berikut:
- GT Senayan, beroperasi parsial dengan dua lajur dapat dilintasi
- GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan satu lajur dapat dilintasiBaca juga: Tol dalam kota dibuka kembali
- GT Slipi 1, beroperasi penuh
- GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan satu lajur dapat dilintasi
- GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial.